Entah disengaja atau tidak, tetapi faktanya kemunculan layanan video on-demand Netflix di Indonesia akhirnya memicu kemunculan layanan lain yang serupa di tanah air. iFlix, layanan serupa asal Malaysia, mulai menunjukkan kalau layanan mereka akan segera tersedia untuk masyarakat Indonesia. Setelah itu, salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, XL, juga membuat sebuah layanan video on-demand bernama XL Tribe.
Hari ini (14/4), satu lagi layanan video on-demand yang bernama HOOQ resmi hadir di Indonesia. Startup yang berkantor pusat di Singapura ini didirikan pada bulan Januari 2015 silam oleh Singtel, Sony Pictures Television, dan Warner Bros. Sebelum beroperasi di Indonesia, HOOQ telah terlebih dahulu melayani pengguna di Filipina, Thailand, dan India.
Saat ini, seluruh pengguna baru di Indonesia bisa mencoba layanan HOOQ secara gratis selama tujuh hari. Setelah itu, kamu harus membayar biaya berlangganan sebesar Rp49.500 per bulan atau Rp18.700 per minggu. Biaya ini dinilai lebih murah dari Netflix yang mengharuskan penggunanya membayar mulai dari Rp109.000 setiap bulannya.
Ribuan film dan sinetron Indonesia
Selain menyediakan konten-konten yang dimiliki oleh para pendiri mereka, Sony Picture dan Warner Bros, HOOQ juga bekerja sama dengan perusahaan pembuat film lain seperti Disney, Dreamworks, Lionsgate, Miramax, dan Starz. Itulah mengapa kita bisa menikmati film-film terkenal seperti Harry Potter, The Amazing Spider-Man, dan serial televisi Arrow di layanan HOOQ.
Di Indonesia sendiri, HOOQ telah menjalin kerjasama dengan beberapa studio lokal seperti 13 Entertainment, MNC Contents, Multivision Plus, dan Transmedia. Dengan kerjasama tersebut, seluruh pengguna HOOQ bisa menonton film-film seperti Ada Apa Dengan Cinta, Sang Penari, Laskar Pelangi, serial Warkop DKI, hingga film lawas Saur Sepuh.
Krishnan Rajagopalan, Chief Content and Distribution Officer HOOQ, menjelaskan kepada Tech in Asia kalau saat ini HOOQ telah mempunyai 1.250 film dan 6.000 episode serial televisi yang berasal dari Indonesia. “Selain itu, kami juga mempunyai 1.600 film dan 175 episode serial televisi dari Hollywood,” ujar Krishnan.
Tak hanya itu, HOOQ juga menyediakan beberapa konten lokal yang berasal dari negara lain seperti film-film asal India (Bollywood), anime asal Jepang, atau film-film buatan Thailand. Apabila dijumlahkan, seluruh konten di HOOQ berdurasi total 35.000 jam. Krishnan menjelaskan kalau HOOQ tidak akan membedakan konten yang bisa diakses di tiap-tiap negara, seperti yang dilakukan Netflix.
Kualitas video yang adaptif
HOOQ membagi kualitas streaming di layanan mereka menjadi tiga kategori, yaitu High, Medium, dan Low. Apabila kamu memilih kualitas High, kamu akan bisa menikmati video dengan kualitas HD. Jika kamu menggunakan jaringan internet yang kurang baik, maka secara otomatis HOOQ akan menurunkan kualitas streaming mereka.
Guntur S. Siboro, Country Head HOOQ Indonesia, menjelaskan kalau koneksi internet adalah salah satu masalah yang ia hadapi dalam mengembangkan HOOQ. Ia sadar kalau banyak masyarakat Indonesia yang enggan menggunakan layanan streaming video karena sangat menguras kuota internet.
“Kami memang punya rencana untuk menyediakan sistem bundling dengan penyedia layanan internet, agar para pengguna bisa menikmati layanan HOOQ tanpa harus pusing memikirkan kuota internet. Namun hal itu belum bisa terlaksana dalam waktu dekat,” ujar Guntur.
Pembayaran dengan potong pulsa
Untuk memudahkan pengguna dalam melakukan pembayaran, HOOQ telah bekerja sama dengan seluruh operator telekomunikasi besar di tanah air, yaitu Telkomsel, XL Axiata, Indosat Ooredoo, Smartfren Telecom, dan Hutchison 3. Dengan kerja sama tersebut, pengguna bisa membayar layanan HOOQ dengan cara memotong pulsa telepon mereka.
Bagi para pengguna yang menggunakan kartu telepon pascabayar, mereka cukup mendaftarkan diri ke layanan HOOQ, dan nantinya biaya berlangganan HOOQ akan langsung ditambahkan ke tagihan mereka. Selain itu, kamu juga bisa membayar layanan HOOQ menggunakan kartu kredit.
Dengan berlangganan layanan HOOQ, kamu bisa membagi akses yang kamu miliki ke lima perangkat. Namun HOOQ hanya mengizinkan pengguna untuk melakukan streaming secara bersamaan dari dua perangkat saja. Beberapa perangkat yang bisa kamu gunakan untuk mengakses layanan Hooq adalah PC, smartphone, tablet, set-top box, dan Smart TV melalui Chromecast.
Seperti layanan streaming musik Spotify, HOOQ juga mengizinkan penggunanya untuk mengunduh video, agar bisa ditonton di lain waktu. Namun mereka hanya mengizinkan pengguna untuk menyimpan maksimal lima video saja. Apabila mereka ingin mengunduh video lain, salah satu dari lima video yang telah tersimpan harus dihapus terlebih dahulu.
Yakin tidak akan diblokir
Menanggapi blokir yang dilakukan Telkom kepada Netflix, HOOQ yakin kalau hal tersebut tidak akan menimpa mereka. “Bagaimana bisa diblokir, sekarang saja kami bekerja sama dengan para operator telekomunikasi tersebut,” pungkas Guntur.
Peter Bithos, CEO HOOQ, menambahkan kalau untuk menjaga kelangsungan bisnis mereka di Indonesia, HOOQ akan patuh terhadap semua peraturan yang ada di Indonesia. “Kami sekarang telah memiliki kantor di daerah Kuningan dengan belasan karyawan, dan sebuah pusat pengembangan produk di Bandung,” tutur Peter.
Kepatuhan HOOQ terhadap peraturan Indonesia ini termasuk juga dalam urusan sensor kepada video-video koleksi mereka. HOOQ mengklaim kalau mereka telah melakukan sensor internal terhadap semua konten yang mereka miliki.
“Apabila ada konten kami yang dinilai melanggar norma-norma di Indonesia, silakan mengirimkan pengaduan dan akan langsung kami hilangkan konten tersebut dalam 24 jam,” jelas Ravi Vora, Chief Marketing Officer HOOQ.
Baca juga: [REVIEW] Netflix, Media Hiburan Baru yang Berpotensi Sukses Membuat Kamu Malas
Bila kita bandingkan dengan Netflix, HOOQ sepertinya sudah jauh lebih siap dalam meluncurkan layanan di Indonesia. HOOQ mengklaim kalau mereka sebenarnya sudah beroperasi di Indonesia sejak enam bulan yang lalu, dan terus meminta para pecinta film di Indonesia yang telah mereka pilih untuk memberikan masukan kepada layanan mereka.
Dengan jumlah konten lokal yang banyak dan harga yang lebih murah, tidak mustahil kalau HOOQ akan bersaing cukup ketat dengan Netflix dalam memperebutkan pasar Indonesia.
Tertarik mencoba layanan Hooq? Coba melalui tautan berikut:
(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah dan Pradipta Nugrahanto)
The post HOOQ Saingi Netflix dengan Ribuan Konten Lokal dan Harga yang Lebih Murah appeared first on Tech in Asia Indonesia.
sumber:
0 komentar:
Posting Komentar