Blogger templates

Rabu, 13 April 2016

KPMG “Pertemukan” Korporasi dengan para Startup dalam Digital Village

Saat ini, di berbagai pusat perkembangan startup, banyak sekali inkubator, akselerator, dan program-program serupa yang dibuat untuk mendukung pertumbuhan startup. Banyak di antara mereka yang memberikan dukungan luar biasa terhadap bibit-bibit startup.


Namun menurut KPMG, salah satu perusahaan konsultan terbesar di dunia, masih banyak yang bisa kita lakukan untuk mendorong kemunculan lebih banyak inovasi, dan membuat inovasi tersebut layak jual.


Itulah alasan mengapa KPMG Singapura meluncurkan KPMG Digital Village, sebuah ekosistem yang memungkinkan inovator, investor, dan korporasi bisa bersama-sama berinovasi dan meraih manfaat dari inovasi tersebut. KPMG membuat pengumuman tersebut pada hari ini (12/4), di konferensi Tech in Asia Singapura 2016.


“Digital Village ini bisa mempercepat pertumbuhan startup dan mengembangkan mereka ke tahap selanjutnya. Selain itu, ekosistem ini juga bisa mendukung perusahaan-perusahaan yang merupakan klien kami dengan inovasi teknologi terkini. Digital Village ini juga akan memfasilitasi penerapan inovasi dan teknologi oleh para pebisnis di Singapura, agar mereka bisa berkembang dan menjadi lebih kompetitif di tingkat internasional,” ujar Lyon Poh, pimpinan Digital + Innovation di KPMG Singapura.


Lyon juga mengatakan kalau ada beberapa inovasi komersial yang tidak mempunyai manajemen yang baik. “Baik perusahaan lokal yang kecil atau perusahaan internasional yang besar, kebanyakan terlalu fokus untuk meraih manfaat dari penjualan produk mereka,” ujarnya.


KPMG Digital Village berusaha untuk mengatasi hal tersebut. Mereka ingin menyamakan apa yang dibutuhkan oleh perusahaan dan investor dengan inovasi yang bisa diberikan oleh para startup, inovator, dan lembaga-lembaga riset.


KPMG Digital Village akan fokus pada pengembangan teknologi keuangan (fintech), kesehatan, dan logistik. Para profesional di KPMG juga akan memberikan keahlian mereka dalam hal strategi digital, analisis, customer experience, keamanan digital, cloud computing, dan Internet of Things (IoT) dalam Digital Village ini.


COO Tech in Asia, Andrew Wang, menggarisbawahi kalau misi Tech in Asia adalah untuk melayani kebutuhan komunitas startup di Asia. “Dan nilai-nilai yang dibawa oleh ekosistem inovatif di Digital Village akan melengkapi tujuan kami tersebut. Sebagai partner strategis, kami bisa membantu para startup untuk bergabung dengan jaringan ini,” ujar Andrew.


Ide yang telah teruji


KPMG Digital Village - Screenshot


Sebelumnya, KPMG telah terlebih dahulu menguji ide Digital Village ini dengan salah satu klien mereka, sebuah perusahaan asuransi kendaraan bermotor. Mereka membantu perusahaan asal Singapura tersebut untuk mengembangkan prototipe dari program telematika mobile. Sang klien dipandu mulai dari proses pembuatan ide, hingga kemudian KPMG membuat daftar ide-ide menarik dari para startup yang bisa mendukung program tersebut.


Hasilnya adalah sebuah aplikasi mobile yang bisa mempelajari kebiasaan berkendara, serta memberikan hadiah kepada para pengemudi yang bisa berkendara dengan baik. Program tersebut akhirnya membuka jalan untuk produk-produk digital lainnya.


Walau baru diluncurkan secara resmi pada hari ini, namun Digital Village telah mempunyai peserta pertama, yaitu AIA Group Limited (AIA), salah satu perusahaan asuransi kesehatan terdepan di Asia. KPMG juga telah menjalin kerja sama dengan beberapa pihak untuk mempersiapkan para startup agar bisa mendapatkan pendanaan. Contohnya adalah program akselerator yang dikelola oleh Nest dan beberapa institusi lokal yang bisa membantu para entrepreneur-entrepreneur muda yang masih berada di bangku sekolah.


Baca juga: Inilah 11 Program Inkubator dan Akselerator Startup di Indonesia


“Inovasi-inovasi hebat yang dibuat oleh startup seringkali tidak mendapat perhatian yang sepadan. Untuk itu, kami ingin membawa ide-ide berharga mereka ke dunia nyata. Lebih lanjut, kami ingin membantu inovasi mereka agar bisa menjawab tantangan dari perusahaan klien kami. Jika kamu adalah sebuah perusahaan yang mempunyai sebuah tantangan bisnis, atau sebuah startup dengan konsep yang luar biasa, kami ingin menjadi tujuan pertama kalian,” tutur Lyon Poh.


Sejauh ini, KPMG telah mempunyai apa yang disebut dengan “jaringan inovasi”—kumpulan venture capital, lembaga riset, dan tokoh-tokoh industri terdepan—yang terhubung dengan klien-klien mereka. Digital Village akan memberikan jawaban akan kebutuhan tokoh-tokoh industri akan “sebuah ekosistem inovasi yang tidak hanya menginkubasi dan mengakselerasi ide-ide baru, namun juga membuatnya layak jual,” pungkas Lyon.


(Diterjemahkan oleh Aditya Hadi Pratama dan diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah)


The post KPMG “Pertemukan” Korporasi dengan para Startup dalam Digital Village appeared first on Tech in Asia Indonesia.





sumber:

0 komentar:

Posting Komentar