Blogger templates

Senin, 13 Juni 2016

5 Tip dari Petinggi App Annie untuk Membangun Startup Berskala Global

Junde Yu bergabung dengan App Annie pada 2011 sebagai konsultan ketika perusahaan analisis tersebut hampir genap berusia satu tahun. Pada saat itu, App Annie mengoperasikan layanannya dari sebuah kantor kecil di Beijing dengan beranggotakan 11 orang.


Kini, App Annie telah berpegawai 400 orang, memiliki 15 kantor global, dan telah mengalihkan kantor utama mereka ke San Francisco, AS. Perusahaan ini juga boleh jadi merupakan situs paling terpercaya di dunia untuk menganalisis data suatu aplikasi. Pada Januari 2016, App Annie meraih pendanaan US$63 juta (sekitar Rp850 miliar)—putaran pendanaan terbesar yang pernah diraih oleh startup analisis sejauh ini.


“Di App Annie, hal paling sering kami garap jika dibandingkan dengan perusahaan lain adalah membentuk fondasi global secepat kilat. Tak banyak perusahaan yang mau melakukan hal itu,” ujar Junde, yang kini menjabat sebagai Managing Director untuk wilayah Asia-Pasifik, kepada Tech in Asia.


Walaupun saat itu mereka hanya beranggotakan 11 orang, App Annie senantiasa fokus menjadi perusahaan global dengan latar belakang multikultural, ujarnya. Hal yang diyakini Junde membantu App Annie tumbuh semakin besar.


Perusahaan ini berada di peringkat 10 dalam daftar Fast 500 List tahun 2015 versi Deloitte, dan klien mereka di antaranya termasuk Google, LinkedIn, Microsoft, Tencent, dan Dow Jones.


Pecinta matematika ini mengawali karier teknologinya di Singapura. Ia berhasil meraih gelar sarjana dalam ilmu komputer di National University of Singapore. Namun, kehidupannya berubah ketika ia pindah ke Cina.


“Singapura merupakan pasar yang sangat maju [namun] terbatas. Sedangkan Cina adalah pasar yang sangat luas dan saya rasa dengan terjun ke pasar tersebut saya terbantu dalam memahami tren yang lebih besar. Pasar Cina berkembang sangat pesat ketimbang negara-negara barat saat ini,” imbuhnya. Junde akan ikut meramaikan konferensi Tech in Asia di Bangalore.


Cari tahu semua informasi terkait #TIABLR2016 di sini


Berikut beberapa tip darinya untuk startup yang ingin melebarkan sayap dan memanfaatkan keuntungan yang ada.



Pikirkan untuk memulai bisnis saat ini juga


Junde Yu | Screenshot 1

Mulailah meniti karier usahamu sekarang juga. Sumber gambar: Jakub Michankow



“Jika saya diminta membandingkan India dengan Cina, saya akan mengatakan untuk mulailah membangun bisnis,” ucap Junde.


Di negara dengan keadaan ekonomi seperti India dan Cina, biaya peluang untuk memulai bisnis tidak terlalu tinggi, jelasnya. Lulusan baru jarang memperoleh banyak uang dari pekerjaan pertama mereka, sehingga kerugian dalam meluncurkan bisnis adalah keterbatasan.


“Jadi mengapa kalian tidak memulai bisnis dan mengharapkan hasil yang terbaik? Saya akan mengatakan kalau orang-orang harus melakukan hal itu,” katanya menambahkan.


Junde sendiri sudah berpengalaman di industri startup Asia. Nilai matematikanya selalu bagus. Namun ketika sedang menimba ilmu di National University of Singapore, ia sadar bahwa keterampilan coding yang ia miliki bukanlah yang terbaik di kelasnya.


“Kampus saya menarik minat talenta dari India, Cina, Vietnam… Dan kemampuan mereka memang lebih baik daripada saya. Oleh karena itu, pada pertengahan masa kuliah saya mulai membangun startup,” ujar Junde.


Langkah tersebut pada akhirnya membawa ia ke Cina, dan membuatnya berada di posisi saat ini.



Tentukan standar


Junde Yu | Screenshot 2

Cari tahu siapa rivalmu. Sumber gambar: Wikimedia



Saya akan terlebih dulu mengamati persaingan di luar sana. Ada berapa rival yang harus saya hadapi? Apa persaingan tersebut didominasi oleh dua pemain terkuat?



Menurut Junde, adalah hal yang penting bagi perusahaan untuk mengamati peta persaingan sehingga mereka tahu standar seperti apa yang bisa diharapkan dari perusahaan mereka. Hal tersebut bisa diartikan dengan menentukan standar tinggi bagi layanan mereka dan membangun brand yang kuat.


“Hal paling penting yang telah membantu kami hingga ke titik ini adalah kredibilitas,” ungkap Jun.


“Kredibilitas adalah buah dari ketelitian. Kami sangat menekankan ketelitian—kami memiliki gelontoran pendanaan, tapi kami akan tetap sangat berhati-hati dalam menggulirkan produk baru. Kami ingin memastikan semua produk yang kami lepas ke pasaran terlebih dahulu telah melewati proses yang ketat.”


“Penting untuk mengantongi data yang menunjukkan bahwa konsumen dan media percaya pada kami. Itulah fokus utama App Annie,” tambahnya.



Pilih sektor yang tepat


Junde Yu | Screenshot 3

Tentukan bidang yang paling kamu kuasai. Sumber gambar: Peter Roberts



Adapun alasan kesuksesan App Annie adalah karena mereka hadir di industri dan pasar yang tepat, dan pada waktu yang tepat.


Junde memimpin App Annie untuk wilayah Asia-Pasifik, yang berarti ia bertanggung jawab atas lebih dari sepertiga bisnis App Annie secara global. Itu adalah bukti nyata bahwa ledakan tren mobile di Asia akan segera mendominasi dunia.


“Kamu haru berada di pasar dan vertikal yang besar dan dapat terus berkembang. Jadi kamu tak bisa memilih satu di antara keduanya. Dengan begitu, kamu akan terus memperoleh pertumbuhan,” ujarnya.



Kehadiran aplikasi freemium


Junde Yu | Screenshot 4

Konsumen suka hal-hal beraroma gratisan. Sumber gambar: Panli54



Menurut pendapat June, pilar penting lainnya yang mendukung pertumbuhan App Annie adalah aksesibilitas.


“Kami memastikan agar keberadaan kami dapat dilihat dan didengar di mana-mana, dan kami bersyukur bahwa kami punya produk gratis yang bagus. Setiap orang dapat menggunakan produk tersebut, sehingga hal ini juga dapat ikut memopulerkan brand kami,” ucapnya.


Jika pengguna ingin memperoleh akses data yang lebih komprehensif, mereka harus berlangganan. Kontrak App  Annie berharga US$80 ribu (sekitar Rp1 miliar) per tahunnya.



Berpikir global


Junde Yu | Screenshot 5

Berpikirlah secara global. Sumber gambar: Wokandapix



Tip ini ditujukan bagi India dan negara pengguna Bahasa Inggris lainnya.


“Saya ingin mengajak startup di India untuk merambah pasar global,” imbau Junde.


“Satu kelebihan mereka yang tak dimiliki negara Cina adalah kemampuan berbahasa Inggris yang lebih baik dibanding rata-rata orang Cina. Saya rasa belum banyak perusahaan India yang memanfaatkan kelebihan ini, meski mereka punya kualifikasi yang baik dalam hal ini,” ucapnya.


Junde menjelaskan bahwa saat ini, aplikasi semakin mudah diakses. Itu artinya pasar global jauh lebih besar ketimbang pasar di satu negara saja.


“Mereka punya kemampuan berteknologi, kemampuan berbahasa, dan gaji pegawai India juga lebih murah. Mereka mungkin tidak memiliki basis pemahaman global, namun saat ini semua informasi bisa diakses di internet. (Startup India) dapat mengglobal lebih cepat.


Yuk cari tahu startup dengan pengguna aplikasi terbanyak di Indonesia lewat artikel ini.


Kendati banyak perusahaan yang hebat di negaranya sendiri, ada poin kultural yang mungkin tak akan membuat mereka hebat secara global, imbuhnya. “WeChat populer di Cina dan semua orang menggunakannya, namun tidak dengan negara di luar Cina. Hal itu juga perlu mendapat perhatian khusus.”


Menurut Junde, satu cara efektif untuk melakukan hal tesebut adalah memastikan bahwa kamu punya tim yang terdiri dari lintas budaya seperti tim di AppAnnie.


(Artikel ini pertama kali dipublikasikan dalam bahasa Inggris oleh Nivedita Bhattacharjee. Isi di dalamnya telah diterjemahkan dan dimodifikasi. Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah).


The post 5 Tip dari Petinggi App Annie untuk Membangun Startup Berskala Global appeared first on Tech in Asia Indonesia.





sumber:

0 komentar:

Posting Komentar