Sebagai salah satu media sosial yang masih digemari di seluruh dunia, Snapchat mulai memonetisasi basis penggunanya melalui sisipan iklan di aplikasinya. Melalui versi terbaru Snapchat, pengguna nantinya akan melihat iklan saat menyaksikan konten Stories dari pengguna lainnya.
Hingga kini Snapchat telah digunakan lebih dari 150 juta pengguna per hari. Sedikitnya 10 miliar video ditonton setiap hari oleh pengguna Snapchat. Tentunya perusahaan yang didirikan Evan Spiegel, Bobby Murphy, dan Reggie Brown ini melihat adanya peluang besar dari dibukanya kesempatan beriklan bagi brand.
Namun pengguna tidak perlu mengkhawatirkan “hujan iklan” saat menggunakan aplikasi atau berbagi Stories. Snapchat memberikan opsi swipe untuk melewati iklan yang tampil. Fokus Snapchat saat ini lebih mengenalkan Auto-Advance Stories yang memungkinkan pengguna melihat Stories secara runut dari kontak teman yang dimiliki.
Apakah kamu termasuk salah satu pengguna Snapchat? Simak tip menggunakannya di sini!
Selain itu, Snapchat juga menambahkan fitur Snapchat Partners untuk pengiklan. Melalui Snapchat Partners, brand diberikan API untuk kustomisasi iklan sesuai dengan tampilan di aplikasi Snapchat.
Fitur lainnya yang dikenalkan Snapchat adalah Chat 2.0. Dalam blog resminya, Chat 2.0 dibuat lebih interaktif untuk pengguna saat temannya online. Di versi awalnya, Chat 1.0 ditujukan untuk mengomentari Stories dari pengguna lainnya. Kini Snapchat memberi dua pilihan untuk berkomunikasi, yaitu melalui video di Stories atau secara privat dengan Chat 2.0.
Fokus Snapchat kepada sisipan iklan menjadi cara untuk memperoleh lebih banyak pendapatan. Di 2015, media sosial yang digandrungi millennial ini berhasil mengantongi pendapatan US$59 juta (sekitar Rp790 miliar). Dengan iklan tersebut, diharapkan perusahaan bisa meraih US$250 juta (sekitar Rp 3,3 triliun) hingga US$350 juta (sekitar Rp4,7 triliun) hingga akhir tahun 2016 mendatang.
Media sosial lainnya juga telah menerapkan strategi serupa. Seperti Twitter yang dimulai pada pertengahan 2015, dan Instagram yang menyusupi iklan di linimasa pengguna sejak September 2015.
(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah; sumber gambar: YouTube)
The post Ikuti Jejak Instagram dan Twitter, Snapchat Sisipkan Iklan di Antara Stories appeared first on Tech in Asia Indonesia.
sumber:
0 komentar:
Posting Komentar