Sebuah startup asal Irlandia, PageFair, pada tanggal 30 Mei 2016 yang lalu merilis laporan terbaru tentang fenomena pemblokiran iklan (ad block) pada perangkat mobile. Mereka menyatakan bahwa saat ini telah terdapat 419 juta pengguna smartphone di seluruh dunia yang memblokir iklan online pada perangkat mereka. Angka tersebut merupakan 22 persen dari jumlah pengguna smartphone di seluruh dunia.
Pemblokiran iklan tersebut dilakukan dengan berbagai metode, yaitu dengan web browser atau menggunakan aplikasi khusus seperti WeBlock dan CyberGhost. Pemblokiran iklan bahkan juga dilakukan oleh penyedia layanan internet, seperti yang diterapkan oleh 3.
Di antara berbagai metode tersebut, pemblokiran dengan web browser menjadi primadona. Di bulan Maret 2016, ada sekitar 408 juta orang di seluruh dunia yang aktif menggunakan web browser pemblokir iklan.
Mayoritas pengguna tersebut berasal dari Asia, dan 38 juta orang di antaranya berasal dari Indonesia. Hal ini membuat Indonesia berada di peringkat ketiga pengguna ad block browser terbanyak di perangkat mobile, setelah Cina (159 juta) dan India (122 juta).
Menurut Johnny Ryan, Head of Ecosystem dari PageFair, penggunaan ad block browser bisa menghemat data internet dan mempercepat koneksi. Hal itulah yang menyebabkan browser seperti itu menjadi populer di negara seperti Cina dan Indonesia. “UC Browser adalah ad block browser yang paling banyak digunakan,” ujar Johnny.
Browser terkenal seperti Firefox dan Opera pun kini telah membuat opsi untuk memblokir iklan di browser mereka. Produsen smartphone Asus juga telah membuat browser khusus yang bisa digunakan untuk memblokir iklan di berbagai perangkat mobile yang mereka buat.
Data ini jelas merupakan kabar buruk bagi perusahaan yang menyediakan layanan iklan online seperti Google. Perusahaan media dan para pembuat aplikasi yang mengandalkan pemasukan dari iklan banner juga patut khawatir dengan fenomena ini.
Tejal Patel, Director of Consumer Engagement di Microsoft, sebenarnya sudah memperkirakan hal ini. “Menurut saya, iklan banner di perangkat mobile akan punah dalam waktu tiga atau empat tahun ke depan,” ujar Tejal.
(Diedit oleh Iqbal Kurniawan; Sumber gambar: Castle33)
The post Enggan Lihat Iklan, 38 Juta Pengguna Smartphone Indonesia Pakai Ad Block Browser appeared first on Tech in Asia Indonesia.
sumber:
0 komentar:
Posting Komentar