Sebagai satu dari sekian developer yang namanya sudah cukup sukses di tanah air, Touchten saya rasa sudah identik dengan aneka game mobile berkualitas yang tak kalah menarik dengan game buatan developer luar negeri.
Lewat ragam keunikan tema dari setiap game yang mereka bawakan, developer asal Jakarta ini selalu saja berhasil mencuri perhatian saya dengan beberapa judul menarik seperti Brave Warriors, Target Acquired, dan belum lama ini Warung Chain yang mengusung kekayaan budaya masakan Indonesia.
Nah, setelah sebelumnya kita sudah bersusah payah menyajikan masakan enak kepada pelanggan restoran di Warung Chain, kali ini Touchten mengajak kita untuk bersusah payah menghadapi perang artileri dalam game terbaru mereka Touch Tank.
Perang artileri seru dalam genggaman
Lewat Touch Tank, kali ini kita terjun menghadapi pertempuran artileri antar tank yang seru dan menantang. Faktor tantangan dalam permainan Touch Tank tak lepas dari skema kontrolnya yang begitu simpel. Dalam game ini, kita hanya diberikan kontrol tap pada bagian layar untuk untuk melontarkan serangan artileri dari tank yang kita kemudikan.
Bila kamu pernah bermain game adu tembakan artileri seperti serial Worms atau game online klasik Gunbound, saya yakin kamu akan terbiasa dengan permainan Touch Tank. Di sini ketepatanmu mengukur sudut kemiringan senjata dalam menghadapi gempuran musuh, baik itu dari darat maupun udara, akan diuji.
Lawan pun tidak tinggal diam menghadapi berondongan meriam kamu. Di sela-sela kesibukanmu menembaki musuh, mereka juga akan balik menembak dengan pola yang bisa ditebak—meskipun terkadang lebih sering meleset daripada kena. Seandainya kamu terkena tembakan musuh sampai dua kali, maka tank tersebut akan segera hancur dan kamu pun perlu mengulangi permainan lagi dari awal.
Touch Tank menggunakan objektif permainan arcade yang sangat sederhana. Di sini tujuanmu bermain adalah memperoleh skor sebaik mungkin demi koleksi reward yang cukup menarik. Reward tersebut bisa berupa koin untuk membeli undian tank baru, atau achievement untuk ditukarkan dengan poin KadoSaku (semacam platform penukaran poin berhadiah dari Touchten).
Walaupun model permainannya terbilang sangat standar, keberadaan reward yang cukup solid setidaknya cukup memberikan kita alasan untuk terus menerus bermain hingga beberapa sesi berikutnya.
Masih terkait soal gameplay, saya akui Touch Tank bukanlah game yang terbilang mudah untuk dikuasai semua orang. Meskipun implementasi kontrolnya terbilang cukup sederhana, namun di sini kamu betul-betul dituntut untuk bisa memperhitungkan arah jatuh misil, sebelum peluru lawan mengenaimu lebih dulu.
Setiap musuh yang kamu jumpai mempunyai pola serangan mereka sendiri. Mulai dari meriam stasioner yang menembak tiap beberapa detik sekali, tank musuh yang perlu ditembak dua kali untuk hancur, ranjau, dan lain-lain.
Di Touch Tank seringkali tembakan saya meleset karena saya salah memperhitungkan arah jatuhnya misil yang saya tembakkan. Ini terjadi karena kontur tanah yang tidak rata serta jumlah musuh yang berbaris terlalu dekat satu sama lain. Hal tersebut membuat reaksi menembak pemain terasa kurang begitu cepat, sehingga kamu perlu menggunakan power-up spesial untuk lolos dari situasi semacam ini.
Sejauh ini ada dua jenis power-up yang saya temukan di Touch Tank. Pertama adalah power-up jenis starter yang bisa kamu beli menggunakan koin di awal mula permainan. Lalu power-up kedua merupakan jenis senjata yang dijatuhkan musuh saat tank mereka hancur.
Ini koleksi tank milikku, mana koleksi kamu?
Selain gaya permainannya yang sederhana dan unik, salah satu daya tarik Touch Tank adalah sistem pembelian tank dengan model gacha yang acak dan mendorong kamu untuk mengoleksi semuanya.
Mekanisme semacam ini bukanlah hal yang baru lagi dalam sebuah game mobile. Model reward ini dipopulerkan pertama kali oleh Crossy Road dan sekarang sudah menjadi hal yang cukup jamak kita temukan dalam beberapa game mobile bergenre arcade di luar sana.
Kurang lebih ada 30 tank yang bisa kamu buka di sini, mulai dari tank berbentuk “normal,” tank kesatria naga, hingga tank berbentuk warung makanan Takoyaki yang dikemudikan oleh seekor Gurita.
Yang menarik, di sini kamu juga bakal menjumpai tank yang dikendarai karakter dari game Touchten lainnya, seperti Warung Chain serta karakter Tini dari Tebak Kata Saku. Sosok Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau yang dikenal sebagai Ahok, turut ambil bagian dalam permainan ini.
Setiap tank menyajikan tampilan latar belakang level yang berbeda-beda untuk menambah variasi permainan. Meskipun konsep ini menarik, sayangnya jumlah variasi latar yang diberikan Touchten masih dirasa agak sedikit kurang, terutama mengingat beberapa tank mendaur ulang tampilan level yang sama berkali-kali. Hal ini membuat permainan menjadi terkesan repetitif, apalagi jika kamu sudah terbiasa mengikuti pola kemunculan musuh yang tampil di layar.
Monetisasi yang ramah untuk ukuran kantong kita semua
Untuk ukuran game arcade yang begitu simpel, Touch Tank jelas menerapkan monetisasi permainan yang tidak neko-neko bagi para pemainnya. Game ini bisa kita nikmati dengan gratis tanpa harus mengeluarkan uang sama sekali. Kamu bisa mematikan koneksi internet untuk menghindari iklan video yang bermunculan di setiap sisi continue permainan.
Namun jika kamu bermain dengan cara ini, maka kamu jelas akan melewatkan bonus pengambilan koin lewat cara menonton video iklan serta penawaran continue gratis yang jauh lebih efisien. Pasalnya koin yang kamu kumpulkan bakalan lebih sering digunakan untuk membeli dan melengkapi koleksi tank kamu. Bila kamu mengincar salah satu tank yang ada di sana, kamu boleh saja membeli tank tersebut secara satuan dengan harga Rp3.000 saja.
Kesimpulan
Secara keseluruhan Touch Tank merupakan game karya anak bangsa yang harus kamu coba, terlebih untuk mengukur kemampuanmu dalam game adu tembak artileri yang begitu menantang. Apa yang membuat game buatan Touchten ini begitu menarik adalah mekanisme kontrolnya yang simpel dan unik, serta format permainan yang bisa dibilang gampang-gampang susah.
Mati karena faktor konyol dan memalukan mungkin akan menjadi fase yang harus kamu hadapi di awal mula permainan. Namun, saya yakin, bila kamu sudah mulai terbiasa menghadapi pola permainannya yang memerlukan kecermatan tinggi, kamu mungkin bisa menikmati game ini. Jika sudah begitu, mungkin kamu malah tidak sabar menanti-nanti kemunculan koleksi tank berikutnya di update terbaru Touch Tank.
(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah)
The post Review Touch Tank – Tekan, Tahan, dan Lontarkan! appeared first on Tech in Asia Indonesia.
sumber:
0 komentar:
Posting Komentar