Sebagai e-commerce yang telah beroperasi selama satu dekade di Indonesia, OLX menargetkan untuk mencapai Break Even Points (BEP)—atau titik impas—di tahun 2016 ini.
“Untuk pemain sekelas OLX Indonesia, sekarang fokusnya mengembalikan modal yang sudah dikeluarkan terlebih dahulu. Kalau pemain lain bicaranya diskon, promosi, dan lain-lain, OLX itu fokus untuk melakukan BEP,” kata CEO OLX Indonesia Daniel Tumiwa melalui press release yang Tech in Asia terima.
Pamerkan data peningkatan pada Q1 2016
Lebih lanjut, ia juga memaparkan bahwa hingga kuartal pertama 2016, OLX Indonesia mengalami peningkatan jumlah transaksi sebesar 18 persen, yaitu dari sekitar 1,4 juta kali menjadi 1,6 juta kali per bulan. Nilai transaksi juga mengalami peningkatan hingga 43 persen, dari Rp51 triliun pada Desember 2015 menjadi Rp73 triliun pada akhir Maret 2016.
Selain itu, OLX juga mencatat bahwa jumlah pengguna aktif setiap bulannya meningkat dari 18 juta menjadi 20 juta. Begitu pun jumlah penjual yang kini sudah mencapai 910.000 hingga akhir Q1 2016, naik dari sebelumnya hanya 840.000 penjual.
Menurut Chief Marketing Officer OLX Indonesia, Edward Killian Suwignyo, pertumbuhan yang terjadi di OLX untuk berbagai kategori sudah tersebar cukup rata di seluruh Indonesia. Adapun kategori terbesar OLX di antaranya meliputi Gadget, Mobil, dan Motor. Uniknya, kategori seperti Jasa, Lowongan Pekerjaan, Bangunan Komersial, dan Hobby juga ikut bertumbuh di 2016.
Ia juga menyinggung bahwa kenaikan ini dipicu oleh tumbuhnya ekonomi Indonesia sejak awal 2016. “Angka pertumbuhan di berbagai kategori ini mengindikasikan bahwa masyarakat sudah semakin terbiasa untuk jual beli barang-barang bekas. Kami senang bahwa OLX dapat mendukung pergerakan ekonomi Indonesia,” ujar Daniel.
Detail kenaikan pada kategori tersebut terlihat adanya peningkatan jumlah iklan sejumlah 34 persen. Selain itu, jumlah iklan yang mendapat pembeli juga meningkat sebanyak 42 persen.
Kemudian iklan lowongan pekerjaan meningkat menjadi 18 persen, dengan jumlah pelamar naik 53 persen. Sebagai catatan, lowongan pekerjaan yang ditawarkan mayoritas untuk sektor informal atau staf, seperti pengemudi, kasir, hingga pegawai administrasi.
Bangunan komersial dijual dan disewakan juga naik 20 persen dari sisi jumlah iklan, dan jumlah bangunan komersial yang terjual atau tersewa naik signifikan sebesar 56 persen.
Baca juga: Gaet Mantan Petinggi Tokobagus, Jualo Optimis Menangkan Persaingan Marketplace Dalam Negeri
Meski secara signifikan mengalami kenaikan, OLX harus berhadapan dengan e-commerce dan marketplace lainnya yang menyedot perhatian beberapa waktu lalu, seperti Tokopedia yang baru saja mendapat suntikan pendanaan dan pembelian saham Lazada oleh Alibaba, yang akan berdampak pada ekosistem e-commerce ke depannya.
(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah)
The post OLX Tak Lagi “Bakar Uang” di Tahun Monyet Api appeared first on Tech in Asia Indonesia.
sumber:
0 komentar:
Posting Komentar