Sebuah startup seringkali membutuhkan investasi di awal kemunculannya agar bisa tumbuh dengan cepat. Mencari investor seringkali dianggap momok oleh para founder startup, karena prosesnya yang panjang dan sulit.
Simak hal-hal yang harus kamu tahu tentang proses investasi startup di sini
Mario Suntanu, Partner di Sinar Mas Digital Ventures (SMDV), berusaha menjawab kegelisahan tersebut. Dalam acara pre-event Jakarta Great Online Sale 2016, Mario menjelaskan kalau proses mencari investasi itu sebenarnya mudah, asalkan kamu punya produk yang baik dan tahu apa saja yang harus kamu lakukan.
Berikut ini adalah beberapa hal yang menurut Mario harus dilakukan para founder startup sebelum memikirkan untuk mencari pendanaan.
Bentuk tim yang kuat sejak awal
Menurut Mario, hal yang tersulit dari membangun startup adalah memulainya. “Karena itu, sejak dari sekarang kamu harus menetapkan secara pasti kapan kamu akan mulai. Hal itu bisa membantu kamu dalam mengumpulkan modal awal,” ujar Mario.
Setelah itu, barulah kamu memilih orang-orang yang akan kamu ajak bergabung, karena tak mungkin kamu menjalankan sebuah startup seorang diri. “Membangun startup merupakan sebuah proses yang panjang. Maka pastikan kamu memilih orang yang punya kompetensi, dan bisa cocok dengan kamu,” jelas Mario.
Kumpulkan masukan dari orang-orang terdekat
Langkah selanjutnya, minta masukan (feedback) dari orang-orang di sekitarmu tentang produk yang telah kamu buat. “Hal ini bisa membantu kamu dalam memastikan apakah bisnis tersebut layak atau tidak untuk diteruskan,” tutur Mario.
Menurut Mario, salah satu kesalahan yang sering dilakukan oleh founder startup adalah mereka terlalu keras kepala, dan tidak tahu kapan harus melanjutkan atau menghentikan sebuah bisnis. “Memang belum ada ukuran yang pasti kapan sebuah bisnis harus dihentikan, biasanya hal tersebut bisa diketahui dari pengalaman,” jelas Mario.
Itulah mengapa seorang founder pemula sebaiknya mempunyai mentor yang mumpuni. Mentor tersebut akan bisa memberi arahan tentang bagaimana menjalankan bisnis, dan memberi masukan apabila bisnis tersebut sudah tidak lagi menjanjikan. “Langsung saja ajak orang-orang yang kamu anggap ahli untuk menjadi mentor kamu. Apabila mereka tertarik, maka mereka pasti akan menghubungi kamu,” ujar Mario.
Komunikasikan bisnis dengan baik
Agar startup yang dipimpin layak mendapat investasi, seorang founder pun harus bisa menceritakan bisnis yang ia jalankan dengan baik. “Kamu harus membedakan ketika sedang berbicara kepada investor, media, atau konsumen,” tutur Mario.
Menurut Mario, ketiga pihak tersebut punya keinginan yang berbeda-beda. Investor tentu hanya memikirkan apakah startup tersebut layak untuk didanai, sedangkan media mengharapkan kisah yang menarik agar bisa ditulis menjadi sebuah artikel. Adapun konsumen, pasti hanya ingin tahu apakah startup tersebut bisa memberikan manfaat atau tidak.
(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah; sumber gambar: Jason Paris)
The post 3 Hal yang Harus Dilakukan Founder Startup Sebelum Mencari Investor appeared first on Tech in Asia Indonesia.
sumber:
0 komentar:
Posting Komentar