10 Berita Penting di Dunia Game Selama Tahun 2015
Tak terasa sudah hampir 365 hari kita menjalani tahun 2015. Melihat setahun ke belakang, cukup banyak peristiwa yang menggemparkan dunia gaming, di mana mimpi-mimpi menjadi kenyataan, proyek ambisius yang kandas di tengah jalan, hingga perpisahan tokoh besar dunia gaming dari perusahaan yang membesarkan namanya.
Industri game dalam negeri pun semakin menunjukkan kualitasnya. Terdapat banyak game berkualitas karya anak bangsa yang dirilis tahun ini, ajang pameran video game besar berskala nasional yang diadakan di empat kota di Indonesia, serta kabar mengenai kemunculan game karya developer lokal di console PlayStation. Sungguh tahun yang penuh dengan momen menggembirakan dan tidak terduga!
Dari semua peristiwa yang terjadi di seputar dunia gaming pada tahun 2015, terdapat setidaknya sepuluh berita bersejarah yang rasanya akan terus dikenang di masa depan. Berikut adalah momen-momen penting di dunia gaming pilihan Tech in Asia Indonesia!
Presentasi Sony di Ajang E3 yang Mewujudkan Mimpi
Sebagian besar gamer mungkin setuju bahwa presentasi Sony di ajang E3 2015 benar-benar mewujudkan banyak mimpi. Mereka memperkenalkan koleksi game baru yang terlihat sangat menarik, serta membangkitkan game lama yang telah ditunggu-tunggu penggemarnya. Dari sekian banyak game yang dipertontonkan selama presentasi tersebut, ada tiga yang kehadirannya disambut dengan penuh suka cita.
Kejutan pertama hadir saat Shawn Layden, Presiden dan CEO Sony Computer Entertainment America, membuka presentasi Sony dengan menampilkan trailer dari The Last Guardian. Game yang pertama kali diumumkan pada tahun 2009 untuk PS3 tersebut kembali diperkenalkan sebagai game eksklusif PS4 dengan jadwal perilisan pada tahun 2016.
Kejutan selanjutnya hadir saat Adam Boyes, VP Publisher and Developer Relations Sony Computer Entertainment America, memberi petunjuk tentang sebuah iterasi dari seri Final Fantasy yang telah ditunggu-tunggu penggemarnya. Ia tidak perlu berkata banyak, sebab trailer dari Final Fantasy VII Remake langsung sukses membuat para hadirin beserta penonton tayangan live-streaming gegap gempita dibuatnya.
Belum sempat para penonton mengatur napas kembali, ia tidak lama kemudian mengumumkan sekuel dari sebuah seri yang telah ditunggu oleh para penggemarnya selama empat belas tahun: Shenmue 3. Proyek penggalangan dana di Kickstarter yang dicanangkan untuk Shenmue 3 pun langsung mencapai target sebesar $2 juta (sekitar Rp260 miliar) hanya dalam waktu kurang dari dua hari.
Demo Final Fantasy XV Akhirnya Dirilis Setelah Diumumkan Sembilan Tahun Lalu
Setelah menunggu selama sembilan tahun sejak pertama kali diperkenalkan pada ajang E3 tahun 2006, para fan Final Fantasy akhirnya bisa memainkan demo dari Final Fantasy XV. Versi demo dari game yang pertama kali diperkenalkan sebagai Final Fantasy Versus XIII tersebut dapat diperoleh dengan membeli Final Fantasy Type-0 yang dirilis tahun 2015.
Demo dengan judul Final Fantasy XV: Episode Duscae ini hanyalah sebagian kecil dari keseluruhan Final Fantasy XV yang rencananya akan dirilis pada tahun 2016 nanti. Rencananya Square Enix akan merilis game tersebut untuk console PS4 dan Xbox One.
Kebangkitan Figur Developer Indie yang Mencuri Perhatian
Tahun 2015 juga diwarnai dengan kemunculan beberapa figur developer indie dengan karya-karya perdananya yang sukses mencuri perhatian kami. Dari sekian banyak game yang bermunculan, setidaknya ada dua yang benar-benar merupakan permata, yaitu Her Story dan Undertale.
Sam Barlow sebagai kreator Her Story sukses menyuguhkan sebuah gameplay unik tentang wawancara saksi kasus pembunuhan. Narasi yang disampaikan di dalamnya dibangun dengan cara unik, tidak berurutan, penuh misteri, serta memberikan konklusi yang tidak terduga. Tidak heran kami menobatkan Her Story sebagai salah satu game dengan narasi terbaik selama tahun 2015 versi Tech in Asia.
Begitu pula dengan Toby Fox, kreator dari Undertale yang bisa dikatakan mengerjakan game tersebut sendirian. Walau menyajikan visual klasik dengan gaya 8-bit, namun narasi dan musik yang ada di dalamnya sangatlah fantastis. Hal itu pula yang membuat kami memasukkannya sebagai salah satu game dengan musik paling berkualitas selama tahun 2015.
Hideo Kojima Berpisah dari Konami
Keretakan hubungan antara Hideo Kojima dengan Konami, perusahaan yang telah membesarkan namanya, mulai tercium sejak awal tahun 2015. Nama studio game yang dimiliki Kojima, yaitu Kojima Productions, bahkan lenyap dari semua materi promosi Metal Gear Solid V: The Phantom Pain.
Tidak hanya itu, game horor sensasional P.T. yang dibuatnya bersama sutradara kenamaan Guillermo del Toro dan aktor Hollywood Norman Reedus, juga secara sepihak ditarik peredarannya dari PlayStation Store.
Simpang siur berita tersebut menuai spekulasi dari berbagai pihak. Ada yang menyebutkan bahwa suasana kerja di Konami tidaklah kondusif lagi, atau Kojima menghabiskan terlalu banyak uang untuk membuat game sehingga tidak dinilai profitable oleh Konami. Kedua belah pihak pun memilih bungkam, setidaknya hingga 2015 hampir berlalu.
Pada bulan Desember 2015, Kojima pun akhirnya mengumumkan perpisahannya dengan Konami secara resmi. Ia kini menjadi developer game independen dan mendirikan Kojima Productions yang baru. Tidak hanya itu saja, ia juga menjadi partner resmi dari Sony untuk menghadirkan karya pertamanya di PlayStation.
Nintendo Akhirnya Terjun ke Platform Mobile
Setelah sekian lama Nintendo bersikukuh untuk mengembangkan berbagai game secara eksklusif di console miliknya, tahun ini akhirnya Nintendo mengonfirmasi akan ikut meramaikan platform mobile dengan menggandeng DeNA. Mereka bahkan mengumumkan akan merilis sedikitnya lima game mobile hingga tahun 2017 mendatang.
Walaupun demikian, ternyata game perdana Nintendo di platform mobile merupakan sebuah game yang tidak disangka sama sekali. Alih-alih merilis versi mobile dari berbagai properti intelektual terkenal milik mereka, Nintendo malah akan meluncurkan sebuah game sosial berjudul Miitomo pada tahun 2016 nanti.
Wii U Semakin Menarik Berkat Koleksi Game Berkualitas
Walaupun posisi Wii U di pasar nasional masih kalah dibandingkan dominasi PS4, namun daya tarik console buatan Nintendo ini semakin menarik berkat koleksi game berkualitas yang dirilis tahun 2015. Jajaran game eksklusif seperti Splatoon, Super Mario Maker, maupun Xenoblade Chronicles X jelas tidak bisa dipandang sebelah mata saja.
Splatoon merupakan bukti dari kreativitas Nintendo yang mampu mengemas genre multiplayer shooter secara fun serta jauh dari aksi anarkis. Super Mario Maker juga berhasil merangsang kreativitas dan partisipasi para pencinta Mario di seluruh dunia untuk ikut merancang kembali game platformer legendaris tersebut. Tidak ketinggalan Xenoblade Chronicles X yang menyuguhkan potensi penuh kemampuan grafis Wii U yang selama ini seakan tersembunyi.
CEO Nintendo Satoru Iwata Meninggal Dunia
Salah satu figur paling dicintai dalam sejarah Nintendo, Satoru Iwata, meninggal dunia setelah berjuang melawan komplikasi dari tumor saluran empedu yang ia derita pada tahun 2014. Berita kepulangannya begitu mendadak di bulan Juli 2015, hingga membuat tampuk kepemimpinan Nintendo sempat dipegang sementara oleh dua orang direktur senior bersamaan, yaitu Shigeru Miyamoto dan Genyo Takeda.
Cek juga hal-hal yang bisa dipelajari dari mendiang Satoru Iwata sebagai CEO dari Nintendo
Perjalanan Nintendo saat dipegang oleh Satoru Iwata mengalami pasang surut yang cukup ekstrem. Di masa kepemimpinannya, Nintendo pernah meraih masa kejayaan dengan merilis dua console inovatif yaitu Nintendo DS dan Wii. Iwata juga mengalami masa-masa pahit di mana Nintendo mengalami kerugian yang berkepanjangan, hingga menyebabkan ia memotong gajinya sendiri sebagai bentuk tanggung jawab.
Walaupun kini telah tiada, ia sempat menetapkan arah perkembangan Nintendo selanjutnya dengan menambah jumlah game berkualitas di Wii U serta mengukuhkan komitmen Nintendo untuk platform mobile. Terima kasih, Iwata-san. Tanpamu mungkin kita tidak akan mengetahui serunya bermain Wii atau DS bersama teman maupun keluarga.
Kreator Candy Crush Saga Diakuisisi oleh Activision
Kreator Candy Crush Saga, King, diakuisisi oleh developer sekaligus penerbit game AAA Activision dengan nilai total sebesar $5,9 miliar (setara Rp80 triliun)! Akuisisi ini bahkan lebih mahal dibandingkan Microsoft yang mengakuisisi Mojang dengan nilai $2,5 miliar (Rp34 triliun) pada tahun 2014 lalu.
Walau telah dibeli oleh Activision, King masih tetap memegang kendali untuk pengembangan game mobile serta mengelola berbagai judul hit yang telah mereka rilis selama ini. Belum ada kabar mengenai rencana ke depan Activision di dunia game mobile sejauh ini. Apakah mungkin kita akan disajikan versi mobile dari Call of Duty atau Tony Hawk’s Pro Skater di masa depan?
Penyelenggaraan Game Developers Gathering Prime
Acara silaturahmi dan networking antar para developer game yang berawal dari pertemuan kecil-kecilan di restoran, Game Developers Gathering (GDG), tahun ini semakin meriah dengan diselenggarakannya GDG Prime di kota Bandung, beserta tur ke tiga kota seperti Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya.
GDG Prime sukses menghadirkan para developer game dari berbagai kota untuk memamerkan karya masing-masing. Komposer seri Mega Man, Manami Matsumae, ikut memeriahkan dengan menggelar konser mini dengan lagu-lagu gubahannya untuk game Target Acquired.
Walau hanya berlangsung selama satu hari, ajang GDG Prime termasuk meriah hingga ke sesi penutup di mana pihak penyelenggara memberikan penghargaan bagi para peserta. Semoga saja GDG Prime akan terus diselenggarakan secara rutin dengan menggandeng lebih banyak lagi para pelaku industri game lokal.
Game Karya Developer Lokal untuk Pertama Kalinya Merambah Console PlayStation
Industri game tanah air semakin menunjukkan kualitasnya. Kali ini MINTSPHERE, sekelompok developer game asli Indonesia yang pernah merilis Trigger Knight, mengumumkan proyek game berjudul Fallen Legion yang akan dirilis untuk PS4.
Fallen Legion dikembangkan berkat kerja sama MINTSPHERE dengan penerbit game YummyYummyTummy yang juga membantu pelaksanaan GDG Prime. Game ini seakan terinspirasi dari mekanisme pertarungan pada Valkyrie Profile, di mana pemain akan mengendalikan beberapa karakter untuk menciptakan combo dengan menggerakkan tokoh-tokoh yang ada secara bergantian.
Lebih membanggakannya lagi, Fallen Legion juga termasuk di dalam jajaran game yang dipamerkan oleh Sony pada ajang PlayStation Experience di San Fransisco awal Desember 2015. Ini merupakan bukti dukungan serta harapan Sony terhadap game karya anak bangsa yang akan meramaikan koleksi hiburan berkualitas pada console PlayStation.
Menurut kamu, apa lagi momen gaming yang berkesan di tahun 2015 ini selain sepuluh peristiwa di atas? Yuk berbagi melalui kolom komentar di bawah!
sumber: