Mencegah dunia dari kehancuran, menyelamatkan umat manusia dari ambisi seorang maniak, hingga menolong seorang putri yang (entah mengapa) diculik sang naga adalah tema-tema yang sering kita temukan di dalam video game. Tidak ada yang salah dengan tema-tema tersebut, kecuali fakta bahwa semuanya terlalu sering diulang-ulang sehingga menjadi klise.
Menyenangkan memang menjadi pahlawan dan ikut merasakan kemenangan atas kejahatan. Namun ternyata segelintir developer game memilih untuk tidak mengikuti arus. Mereka seolah-olah mengatakan, “tinggalkan semua omong kosong itu, dan mari bergabung ke sisi kegelapan.” Hasilnya adalah, berbagai game yang menawarkan pengalaman bermain yang benar-benar berbeda.
Berikut ini adalah daftar game yang dengan jujur mengajak pemainnya untuk merasakan nikmatnya menghancurkan dunia dan membawa umat manusia menuju kepunahan.
Rampage
Rampage dirilis pada tahun 1988 untuk NES dan beberapa platform lainnya. Di dalam game ini, alih-alih mempertahankan kota dari serangan monster, pemain malah diharuskan menghancurkan kota tersebut sebagai monster raksasa. Tdak hanya satu kota, pemain akan berpindah ke kota-kota lainnya di Amerika Serikat, mulai dari Los Angeles, California, hingga Kepulauan Hawaii.
Menjadi monster raksasa yang kuat bukan berarti tanpa rintangan. Serangan demi serangan datang dari angkatan bersenjata yang menggunakan granat, senapan, hingga helikopter. Bahkan alam juga kadang tidak bersahabat. Sambaran petir yang datang pada waktu tertentu akan membuat sang monster lumpuh untuk beberapa saat. Namun jika hal itu terdengar susah, kita bisa memanggil pemain kedua untuk bermain atau berkompetisi bersama.
Dengan grafis dan audio yang sederhana untuk standar sekarang, agak sulit untuk menggolongkan Rampage ke dalam game yang bertema gelap. Akan tetapi, jika kita bayangkan versi tiga dimensi dari game ini, darah dan jeritan manusia yang terjebak di dalam gedung mungkin akan mewarnai sepanjang game. Terlebih lagi aksi memakan manusia demi memulihkan health point. Sadis, sekaligus menyenangkan?
Kamu bisa memainkan Rampage secara legal dan gratis melalui tautan ini.
Seri Infectonator
Infectonator dan sekuelnya Infectonator II dikembangkan oleh Toge Productions, salah satu developer game ternama dari Indonesia. Keduanya dapat dimainkan secara gratis di situs penyedia game Flash seperti Armor Games dan Kongregate, atau dapat juga diunduh versi Android (gratis) dan iOS (Rp15.000). Dua game tersebut tergolong sebagai game yang cukup populer, tercatat pada saat tulisan ini disusun, Infectonator II telah dimainkan sebanyak 4,8 juta kali di Kongregate.
Tugas pemain di dalam seri Infectonator adalah untuk mengacaukan berbagai kota di dunia dengan memicu tersebarnya virus zombi. Pemain dibekali dengan virus yang ketika diluncurkan akan mengubah manusia di sekitarnya menjadi zombi. Kamu tidak dapat mengontrol zombi tersebut secara langsung, namun kamu dapat meluncurkan item pendukung seperti granat, atau zombi-zombi khusus seperti Brute Zombie yang mempunyai ketahanan lebih.
Selain itu pemain juga dapat memperbaharui kemampuan zombi-zombi yang berasal dari manusia. Lifespan untuk seberapa lama mereka bertahan hidup, speed untuk seberapa cepat mereka bergerak, attack untuk seberapa kuat serangannya pada manusia lain, dan sebagainya. Hal ini penting mengingat semakin lama pertahanan umat manusia juga akan semakin sengit.
Jadi, pertanyaannya adalah, seberapa cepat kamu mengubah seluruh manusia di dunia menjadi zombi?
Armor Games: Infectonator II, Gratis
Kongregate: Infectonator II, Gratis
Plague Inc.
Plague Inc. (atau dikenal dengan nama Plague Inc. Evolved untuk versi PC) adalah game tentang memusnahkan umat manusia melalui senjata biologis. Dengan rekayasa genetika, pemain berupaya mengubah agen penghancur berupa bakteri, virus, atau mikroba lainnya menjadi senjata yang paling mematikan. Kreasi kamu dapat ditularkan melalui bersin, mayat penderita, dan juga bisa menyebar melalui penerbangan pesawat atau kapal laut.
Inti dari permainan Plague Inc. adalah bagaimana memastikan seluruh manusia yang ada di bumi terjangkit wabah penyakit dan kemudian mati tanpa menyisakan satu orang pun sebelum para ilmuwan berhasil menemukan obat untuk menyembuhkannya. Sehingga cukup diperlukan strategi dan ketelitian pada perkembangan berita di suatu negara. Misalnya, jika suatu negara menutup seluruh bandaranya maka tidak akan ada aktivitas penerbangan keluar dari negara tersebut yang akan berpengaruh pada tingkat penyebaran wabah.
Kita bisa memfokuskan upgrade pada seberapa cepat wabah tersebut menyebar, atau seberapa mematikan efeknya pada tubuh manusia. Namun kenapa tidak keduanya, toh inilah kesempatan kita bisa merasakan peran sebagai si jenius berhati iblis.
Pandemic 2
Pandemic 2 menawarkan gameplay yang sangat serupa dengan Plague Inc., yaitu menghancurkan dunia melalui senjata biologis, namun ia hadir lebih dulu. Faktanya, Ndemic Creations selaku pengembang Plague Inc. sendiri mengakui bahwa ia terinspirasi oleh game yang rilis empat tahun lebih awal tersebut.
Bedanya adalah, Plague Inc. dari segala sisi lebih terpoles, yang tentu saja dapat dipahami. Namun bukan berarti Pandemic 2 tidak layak untuk dimainkan, terlebih lagi game ini lebih ringan dan dapat dimainkan atau diunduh secara gratis melalui situs resminya.
Perbedaan lainnya yaitu poin untuk upgrade meningkat secara otomatis sesuai performa wabah penyakit yang kita kirimkan. Selain itu juga tidak adanya hambatan atau resistensi dari pihak ilmuwan. Jika itu terdengar mudah, hmm tidak juga, karena saya selalu menemukan ada saja wilayah yang tidak terjangkiti sama sekali (hei Madagaskar!) walau sekuat apapun virus yang telah saya kembangkan.
Namun yang pasti, baik di dalam game Pandemic 2 maupun Plague Inc., warna merah tak pernah seindah ini. Kamu bisa memainkan Pandemic 2 secara online di situs Crazy Monkey Games.
Bio Inc.
Jika di game Plague Inc. dan Pandemic 2 pemain diajak untuk menghancurkan seluruh manusia, maka pada game Bio inc. pemain hanya akan berupaya untuk menghancurkan kesehatan satu orang saja.
Melalui rekayasa pada penyakit di dalam tubuh penderita, kamu dapat menyerang berbagai macam sistem organ seperti pernapasan, pencernaan, hingga sistem syaraf. Kamu bahkan dapat melihat perubahannya pada tubuh penderita secara bertahap.
Seperti pada dua game di atas, kamu juga dapat melakukan upgrade. Upgrade yang dilakukan pun juga tidak boleh sembarangan dan mesti ada taktik di setiap langkah. Karena sesuai kenyataan, tubuh penderita akan berangsur-angsur sembuh dan tentunya menghalangi niat jahat kamu yang sudah disusun dengan baik di dalam kepala.
Walaupun hanya berakibat pada satu orang saja, jika dibandingkan dengan Plague Inc. dan Pandemic 2, Bio Inc. lebih berpotensi menjadi fantasi amoral setiap orang. Misalnya, bayangkan saja jika pemain bisa memasang foto manusia sebenarnya dan menyaksikan kesehatannya yang berangsur-angsur buruk … dan kemudian mati.
Seri Destroy All Humans
Bosan menjadi monster raksasa? Atau bosan hanya dapat melihat statistik? Jika iya, saatnya kamu memanggil bantuan dari luar bumi untuk melaksanakan “tugas suci” ini.
Tugasmu sebagai alien di sini adalah membuat kekacauan di atas bumi. Menyamar sebagai manusia, mencuri otak mereka dengan menggunakan senjata berteknologi tinggi, serta berbagai kegiatan menyenangkan lainnya. Sepertinya judul seri ini saja, Destroy All Humans atau “musnahkan semua manusia,” sudah menjelaskan semuanya.
Satu hal yang berbeda dibandingkan dengan judul-judul game sebelumnya yaitu cerita. Ya, ada cerita yang dapat dinikmati di sini walaupun akan terasa seperti film alien era 80-an atau 90-an. Dan mungkin sedikit mengingatkan kita pada film invasi alien yang berjudul Mars Attacks!
Jika dibandingkan dengan semua game di atas, seri Destroy All Humans memang terlihat lebih soft pada gameplay, bahkan cenderung mengarah ke komedi. Bedanya, pada game ini pemain dapat mengontrol karakter lebih leluasa, dunia yang lebih luas, serta permainan yang lebih variatif.
Mengusung genre action adventure juga dirasa sangat pas, dan sukses menjadikannya tidak kalah dibandingkan game bertema alien lainnya. Jangan lupa, ada piring terbang di game ini!
Jadi, sejauh ini apakah kalian sudah merasakan perubahan seperti; hasrat yang tak tertahankan untuk memperdalam ilmu kimia, mengutak-atik sinyal radio untuk menghubungi alien, atau tiba-tiba tersenyum menyeringai yang kemudian diikuti dengan tawa nyaring ala penjahat di film-film? Atau malah heran kenapa saya mengajak berbuat kejahatan dengan begitu kasual?
Tenang … tenang, sejauh yang saya tahu berbagai game tersebut tidak mempunyai agenda seperti itu, apalagi didesain untuk mempengaruhi gamer berbuat jahat. Lagipula, sebagai pemain game dan pembaca yang dewasa seharusnya sudah dapat membedakan mana yang baik dan yang buruk kan?
Bagaimana dengan kamu, punya rekomendasi game penghancuran dunia lainnya untuk ditambahkan? Kalau ada, sampaikan saja melalui kolom komentar di bawah. Saran dan koreksi yang disampaikan dengan baik akan diterima dengan senang hati.
The post Rasakan Sensasi Menghancurkan Dunia Lewat 6 Game Ini! appeared first on Tech in Asia Indonesia.
sumber:
0 komentar:
Posting Komentar