Sebelum RayArk merilis Implosion: Never Lose Hope yang pada akhirnya masuk dalam game action Android dan iOS terbaik tahun 2015 pilihan Tech in Asia, mereka juga bisa dikaitkan dengan beberapa judul game rhythm berkualitas di platform mobile. Jika kamu pernah memainkan Deemo atau Cytus yang merupakan dua game rhythm buatan RayArk, mungkin kamu akan berharap agar mereka kembali membuat game sejenis di masa depan.
Kabar baiknya, harapan kamu pada sebuah game rhythm dari Rayark tampaknya benar-benar akan terwujud di tahun 2016. Lewat informasi dari situs resmi RayArk, saat ini mereka rupanya sedang mempersiapkan sebuah game rhythm baru dengan tampilan warna-warni yang cerah lewat game berjudul VOEZ.
Dalam VOEZ, inti permainan yang kamu jalani sebetulnya kurang lebih sama seperti Deemo. Di sini pandangan matamu akan terpaku dalam aksi tap indikator layar yang akan meluncur secara vertikal mengikuti alunan musik.
Sebagai pembeda antara VOEZ dengan game rhythm buatan Rayark sebelumnya, permainan kamu dalam VOEZ akan melibatkan sejumlah karakter yang masing-masing akan mewakili elemen musik. Kurang lebih ada enam karakter yang telah diperlihatkan Rayark melalui situs resminya, seperti seorang gadis pemain bas bernama Sasaki Yuko, seorang penabuh drum merangkap tukang pembuat roti bernama Lance, dan lainnya.
Untuk pemilihan musiknya sendiri, tampaknya Rayark kali ini akan lebih banyak menghadirkan beragam lagu pop elektro Jepang dengan sedikit selingan musik dubstep bertempo cepat yang terlihat menantang. Coba saja kamu perhatikan video gameplay di akhir artikel ini. Saya yakin kamu yang gemar bermain game rhythm di smartphone mungkin sudah mulai merasa gatal untuk segera memainkannya.
Saat ini sayangnya belum ada tanggal pasti kapan kira-kira developer asal Taiwan tersebut meluncurkan VOEZ di platform iOS maupun Android. Namun yang pasti, informasi dalam artikel ini akan saya update begitu mendapatkan kabar terbaru dari Rayark.
The post VOEZ – Game Rhythm Terbaru Rayark yang Akan Membuat Jarimu Sibuk Bermain appeared first on Tech in Asia Indonesia.
sumber:
0 komentar:
Posting Komentar