Uber menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan produsen otomotif Toyota Motor Corporation, Rabu 24 Mei 2016. Lewat kerja sama tersebut,Toyota Financial Services Corporation and Mirai Creation Investment Limited Partnership, melakukan investasi strategis di Uber. Kedua belah pihak juga akan mengeksplorasi kolaborasi seperti apa yang dapat dilakukan, dimulai dengan proyek uji coba.
Salah satunya adalah opsi kredit kendaraan Toyota yang cicilannya dapat dipotong langsung dari pendapatan mitra pengemudi Uber. Jangka waktu cicilannya sendiri diklaim fleksibel, sesuai dengan kebutuhan pengemudi. Inisiatif tersebut dibuat berdasarkan program pembiayaan kendaraan Vehicle Solutions milik Uber, yang tersedia di AS.
“Ridesharing punya potensi yang besar dalam membentuk masa depan mobilitas. Lewat kolaborasi dengan Uber, kami ingin mengeksplorasi cara baru untuk menghadirkan layanan mobilitas yang aman, nyaman, dan menarik bagi konsumen,” ujar Shigeki Tomoyama, Senior Managing Officer Toyota Motor Corporation dan president Connected Company, salah satu anak perusahaan yang baru didirikan oleh Toyota Motor Corporation.
Perlu diingat bahwa kerja sama ini baru terjalin dan berlangsung di level global, sehingga belum ada informasi mengenai kapan dan di negara mana saja akan diimplementasikan. Menurut juru bicara Uber, proyek ini dicanangkan untuk meluncur pada semester kedua 2016.
“Kami sangat bangga bisa bermitra dengan Toyota dalam berbagai cara, termasuk memperluas program pembiayaan kendaraan. Terkait kapan kerja sama ini akan diimplementasikan, kami telah memulai sejumlah diskusi setelah penandatanganan MOU tersebut, dan kami akan melanjutkannya dengan pembicaraan-pembicaraan lebih lanjut dengan tujuan meluncurkan proyek ini di semester kedua 2016,” ujar juru bicara Uber kepada Tech in Asia.
Apakah program cicilan kendaraan Toyota juga akan hadir di Indonesia? Sayangnya pihak Uber masi belum bisa memberikan kepastian. Perkembangan layanan ride sharing juga cukup berpengaruh dengan hasil akhirnya nanti.
Pada tahapan ini, Uber mengaku belum bisa mengukur dampaknya. Namun mereka melihat ridesharing sebagai bisnis yang menciptakan kesempatan-kesempatan mobilitas.
Jalinan kerja sama antara Toyota dengan Uber bukan kali pertamanya dilakukan oleh produsen otomotif dengan layanan transportasi on-demand. Awal tahun ini, GM meluncurkan layanan ridesharing Maven dan menanamkan investasi sebesar US$500 juta (sekitar Rp6,7 triliun) di Lyft, kompetitor Uber di AS.
Baru-baru ini, Volkswagen Group juga berinvestasi senilai US$300 juta (sekitar 4 triliun) di Gett, layanan transportasi on-demand asal Israel yang populer di Moscow dan London. Sayangnya nilai investasi yang dikucurkan oleh Toyota di Uber tidak disebutkan.
(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto; Sumber gambar TechSpot)
The post Uber Gandeng Toyota, Siapkan Cicilan Mobil yang Fleksibel bagi Pengemudinya appeared first on Tech in Asia Indonesia.
sumber:
0 komentar:
Posting Komentar