Blogger templates

Selasa, 07 Juni 2016

Fitur Baru Aplikasi Cari Jodoh Gather Berikan Kemudahan Atur Pertemuan

Aplikasi layanan pencarian jodoh dari Amerika Serikat, Gather, mendapatkan update fitur terbaru yang diberi nama Gathering. Melalui fitur Gathering, pengguna semakin dimudahkan untuk menentukan lokasi kencan.


Sekadar menyegarkan ingatan, Gather sendiri merupakan layanan pencarian jodoh yang mempertemukan pengguna dengan lingkaran pertemanan terdekat dengan menggunakan basis cloud service dari Facebook. Layanan ini pertama kali diluncurkan di Indonesia sejak Oktober 2015 dengan CEO Jim Yang yang merupakan pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur.


Lebih lanjut, terdapat dua alasan utama mengapa Gather menggunakan basis informasi pencarian Facebook. Pertama karena sistem matchmaking cloud service yang memungkinkan kamu bertemu atau menyukai orang-orang yang ada dalam lingkaran Facebook kamu. Dengan demikian, kamu bisa langsung menemukan calon pasangan dari koneksi teman di akun Facebook.


Alasan selanjutnya karena wanita cenderung tidak suka bertemu dengan orang asing seperti yang dilakukan Tinder pada penggunanya. Dengan teknologi Social Graph milik Facebook yang digunakan dalam Gather, pengguna aplikasi ini akan bertemu dengan orang-orang yang sebelumnya sudah mereka kenal atau setidaknya memiliki hubungan mutual dengan temanmu.


Pertemukan pengguna dengan menggunakan balon


Aplikasi Gather | Screenshot 1


Namun fitur Gathering ini pada tahap awal dikhususkan bagi pengguna wanita. Menurut Jim Yang, CEO Gather hal ini dikarenakan aplikasi mengutamakan keselamatan dari pengguna wanita. “Sebelum mengizinkan seorang pria hadir di pertemuan, para wanita bisa lebih dahulu melihat profilnya di Facebook secara mendetail,” tuturnya melalui siaran pers yang diterima Tech in Asia.


Fitur Gathering dibuat dengan UI dan UX layaknya aplikasi Uber. Pengguna wanita tinggal menentukan lokasi, waktu, dan kategori Lunch, Coffee, Drinks, atau After-Hours untuk pertemuan yang diinginkan.


Uniknya lagi, pengguna wanita bisa mengatur banyaknya Balloons yang diinginkan bagi mereka yang serius ingin hadir. Balloons tersebut merupakan cara monetisasi dari Gather untuk mendapatkan komunikasi lebih lanjut dari pengguna.


Aplikasi Gather memang menarik untuk dicoba, tapi mengenal pria di balik aplikasi ini tidak layak untuk dilewatkan


Jim menambahkan bahwa Balloons merupakan fitur in-app purchase layaknya validasi pengguna yang ingin serius mendapatkan pasangan. “Hal ini juga menunjukkan komitmen pengguna pria, karena bila mereka batal hadir, mereka tidak bisa menerima kembali balon yang telah dijanjikan,” tambah Jim.


Umumkan kerjasama dengan Ismaya Group


Selain penambahan fitur baru, Gather juga mengumumkan kerja sama yang dilakukan dengan ritel restoran terkemuka di Indonesia, yakni Ismaya Group. Jim yang merupakan pria kelahiran Surabaya mengatakan bahwa kerjasama ini menguntungkan kedua belah pihak.


Kerja sama tersebut membuat pengguna Gather secara mudah menemukan acara-acara yang digelar oleh Ismaya Group. Selain itu, pengguna Gather juga dapat melakukan pemesanan lokasi pertemuan di restoran milik Ismaya Group.


Sebagai tambahan informasi, Gather mengklaim bahwa hingga saat ini terdapat sekitar 300.000 pengguna aktif dari seluruh dunia. Dari angka tersebut sebesar 100.000 pengguna berasal dari Indonesia.


Strategi fitur menentukan lokasi pertemuan secara on-demand dari Gather tampaknya membuat persaingan antar aplikasi pencarian jodoh dan teman baru secara online kian spesifik dan personal sesuai dengan kebutuhan masing-masing pengguna.


Namun, apakah strategi tersebut bisa membuat Gather memiliki lebih banyak pengguna dibandingkan Tinder? Sedangkan Tinder juga telah memperbarui algoritma pengguna pasca akuisisi startup Humin.


Unduh aplikasi Gather melalui:





App Info











Gather

ChatX Inc. –  Jun 06, 2016

Genre:  Lifestyle

Size:   23M

Installs:   10,000 – 50,000

Gratis



Download







(Diedit oleh Mohammad Fahmi)


The post Fitur Baru Aplikasi Cari Jodoh Gather Berikan Kemudahan Atur Pertemuan appeared first on Tech in Asia Indonesia.





sumber:

0 komentar:

Posting Komentar