Square Enix dan IO Interactive kembali menyajikan aksi Agent 47 dalam Hitman, kali ini dengan format episodik yang berbeda dari biasanya. Setelah sebelumnya banyak dikritisi karena Hitman: Absolution punya desain level yang terlalu linier, IO Interactive akhirnya menyajikan Hitman dengan desain sandbox yang mendorong kreativitas pemain layaknya Hitman: Blood Money.
Sebetulnya saya seumur hidup belum pernah memainkan game Hitman, jadi saya masuk ke game ini dalam kondisi tidak familier dengan ceritanya sama sekali. Namun saya sangat suka dan sering main game bergenre stealth. Apakah Hitman terbaru bisa bersaing dengan game stealth lain yang selama ini ada di pasaran? Temukan jawabannya di bawah.
Antara reboot dan sekuel
Hitman dibuka dengan adegan awal yang menunjukkan bergabungnya Agent 47 ke organisasi ICA (International Contract Agency). Kemudian kamu akan dibawa ke beberapa misi singkat yang sekaligus juga merupakan tutorial. Pembukaan seperti ini bagus untuk orang yang baru kenal Hitman seperti saya, tapi juga agak membingungkan. Kesannya seperti reboot, padahal bukan.
Setelah tutorial selesai, kamu langsung dilempar ke misi lain yang tidak berurutan dengan kejadian di misi tutorial. Ceritanya sendiri tidak begitu jelas, hanya berupa potongan adegan tentang orang-orang misterius yang sedang melakukan hal misterius pula. Maklum, saat ini Hitman baru dirilis sampai episode tiga dari total tujuh episode, jadi kamu belum bisa tahu cerita keseluruhannya.
Anggap saja bermain Hitman seperti nonton film James Bond. Pokoknya ada misi, ada musuh, dan ada orang-orang yang harus kamu kalahkan. Abaikan hal-hal misterius yang tidak jelas, lalu fokuslah mencari cara untuk jadi agen rahasia yang keren dan mematikan.
Bagai kotak pasir yang rumit
Gaya permainan Hitman didesain dengan sangat terbuka dan bebas. Begitu memilih misi, kamu akan dilempar ke sebuah lokasi berisi objektif dan target mangsa yang harus kamu bunuh. Beberapa senjata dan perlengkapan boleh kamu bawa, tapi selain itu tidak ada instruksi khusus. Cara menyelesaikan misi benar-benar diserahkan pada kreativitasmu.
Banyak hal yang bisa kamu lakukan untuk memengaruhi gerak-gerik para NPC. Mulai dari menyamar jadi orang lain agar kamu tak dicurigai, menimbulkan bunyi-bunyian dengan koin, mematikan alat-alat elektronik, sampai membuat keributan besar dengan ledakan kembang api. NPC akan bereaksi terhadap perubahan lingkungan sekitar, dan kamu harus memanfaatkannya untuk membuat celah penyusupan.
Para NPC bisa berinteraksi dengan NPC lain secara cukup dinamis, dan akan bereaksi terhadap tingkah lakumu secara berbeda-beda. Misalkan kamu meledakkan tabung gas di tengah kota. Seorang tentara akan datang untuk memeriksa, sambil mencegah penduduk lain mendekati lokasi ledakan. Sementara itu penduduk biasa mungkin malah lari ketakutan.
Bila kamu bertemu NPC yang punya hubungan dengan target pembunuhanmu, kamu bisa memanfaatkan hubungan mereka untuk menjalankan misi. Contohnya apabila kamu berhasil mengetahui bahwa targetmu punya janji dengan tukang pijat, kamu bisa menyamar jadi tukang pijat tersebut untuk kemudian menghabisinya di ruangan sepi.
Begitu banyak variasi interaksi yang bisa terjadi, sehingga kamu harus banyak mencoba-coba sampai mendapat solusi terbaik. Pertama kali main Hitman mungkin kamu akan merasa frustrasi karena tingkat kesulitannya cukup tinggi. Namun seiring meningkatnya jam terbang, kamu akan makin hafal bentuk medan dan celah-celah di dalamnya.
Makin sering kamu main, kamu akan makin menguasai misi hingga bisa menyelesaikannya dengan sempurna. Saat itulah kesenangan sebenarnya Hitman dimulai. Kamu akan mulai tergoda untuk melakukan hal-hal aneh, dan melakukan pembunuhan dengan cara-cara kocak. Reward utama Hitman bukanlah hasil akhir misi, tapi justru kesenangan menjalani misi-misi tersebut dengan sesuka kita.
Sisi teknis kurang terpoles
Gaya permainan Hitman sebetulnya sangat menyenangkan, tapi terkendala oleh banyak masalah teknis. Ada dua hal sangat menyebalkan yang saya temui dalam game ini. Pertama yaitu sistem kontrol yang tidak presisi, dan kedua adalah scripting yang terkadang kacau.
Dalam sebuah game stealth, kontrol responsif dan ketat adalah hal mutlak yang tidak bisa dikompromikan. Satu kali saja salah menekan tombol atau salah langkah bisa membuat misimu bubar. Sayangnya sistem kontrol Hitman didesain dengan banyak hal yang menurut saya sangat tidak tepat untuk game stealth begini.
Hitman menggunakan banyak sekali contextual button, yaitu tombol yang bisa berubah fungsi tergantung kondisi. Sebagai contoh, tombol yang digunakan untuk stealth kill sama dengan tombol yang digunakan untuk memukul. Saya sering berniat melumpuhkan musuh diam-diam, tapi tiba-tiba fungsi tombol berubah jadi pukulan biasa, membuat saya jadi berisik sehingga ketahuan.
Kita juga tidak bisa mengganti senjata yang kita pegang bila sedang bergelantungan atau berdiri di langkan (ledge) sempit. Hal ini diperparah dengan fitur memegang senjata yang dibedakan antara tangan kanan dan tangan kiri. Bila saya sedang bersembunyi di langkan sambil memegang pistol di tangan kanan, saya tidak bisa menembak orang di sisi kiri karena terhalang dinding.
Kualitas event scripting dalam Hitman juga seringkali kacau. Bila kamu mengaktifkan event, lalu melakukan sesuatu yang berpengaruh pada pelaku event di tengah-tengah, event tersebut bisa stuck dan tidak berjalan maju. Kekacauan seperti ini sudah saya temui bahkan sejak misi tutorial, dan terasa semakin parah saat menjalankan misi yang cukup kompleks di Paris.
Saran saya, sering-seringlah melakukan save saat kamu main Hitman. Menyebalkan sekali rasanya bila misi jadi kacau karena masalah teknis begini. Kalau dibandingkan dengan game stealth lain, saya masih lebih menyukai Deus Ex: Human Revolution daripada Hitman dari segi kualitas kontrol dan scripted event.
Fitur online, menguntungkan atau merugikan?
Hitman memiliki fitur online yang cukup intensif, dan fitur ini ada kelebihan maupun kekurangannya. Pertama-tama perlu diperhatikan bahwa save data yang kamu gunakan saat online dan offline disimpan secara terpisah. Jadi pastikan kamu selalu memainkan save data yang tepat.
Apabila koneksimu putus di tengah permainan, kamu akan dilempar keluar misi tanpa ada peringatan. Ini rasanya sangat menyebalkan, apalagi kalau koneksimu tidak stabil. Sekali lagi saran saya, sering-seringlah melakukan save.
Sisi positifnya, Hitman cukup sering mendapat update maupun misi tambahan dari para developer. Ada misi Elusive Target yang dirilis secara berkala dan harus kamu selesaikan dalam satu kali coba saja. Ada juga variasi misi lain seperti Contracts Mode dan Escalation Mode, menambah motivasi untuk bermain lebih lama.
Secara keseluruhan Hitman bukanlah game stealth terbaik di pasaran, namun tetap cukup menyenangkan. Memang cukup banyak hal teknis yang mengganggu, tapi inti permainannya sendiri asyik dimainkan maupun ditonton berulang-ulang. Apalagi kalau kamu tipe orang yang suka bereksperimen dan mengeksploitasi game.
Kalau kamu fan berat seri Hitman, saya rasa game terbarunya tidak akan terlalu mengecewakan. Pastikan saja koneksi internetmu stabil supaya bisa main dengan konten-konten ekstranya. Dan bila kamu memainkannya di PC, pastikan juga komputermu cukup mumpuni, sebab Hitman butuh spesifikasi hardware yang cukup tinggi untuk menjalankannya.
PS Store Link (US): HITMAN™ The Full Experience, US$59,99 (sekitar Rp798.000)
(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)
The post Impresi Hitman – Mencabut Nyawa, Mengubah Dunia appeared first on Tech in Asia Indonesia.
sumber:
0 komentar:
Posting Komentar