Blogger templates

Kamis, 02 Juni 2016

Setahun Pasca Akuisi oleh Daum Kakao, Path Semakin Kehilangan Popularitas

Jika akuisisi Path oleh Daum Kakao pada 29 Mei 2015 dimaksudkan untuk membawa angin segar kepada media sosial yang sedang terpuruk ini, tampaknya rencana tersebut tidak berjalan lancar. Justru, setahun setelah diambil alih, aplikasi ini perlahan namun pasti bergerak menuju ambang kepunahan.


Kita ambil contoh perkembangan Path di negara tempat mereka memiliki basis pengguna terbesar: Indonesia. Mengacu pada data AppAnnie, Path bertengger di urutan 16 aplikasi paling populer di Play Store Indonesia terhitung pada tanggal 29 Mei 2014. Tepat satu tahun kemudian—pada saat aplikasi besutan startup AS ini diakuisisi oleh raksasa dari Korea—Path terjerumus ke posisi 27. Kini, mereka terjerembab ke posisi 57.


Dari sekian faktor yang ada, urutan aplikasi di Google Play mempertimbangkan beberapa faktor seperti jumlah unduhan, penilaian pengguna, dan penghapusan aplikasi oleh pengguna.


Sebagai perbandingan, WhatsApp duduk di posisi kelima, Facebook di posisi ketiga, dan BlackBerry Messenger menghuni tempat kedua. (Saat ini posisi puncak ditempati oleh game mobile berjudul Tahu Bulat, yang berhasil menancapkan popularitasnya selama satu bulan ke belakang.)


Meski terjerembap ke posisi bawah, namun perusahaan ini tetap optimis. Juru bicara Path menegaskan bahwa Path sudah kembali ke jalur yang benar dengan mengatakan basis pengguna mereka semakin bertumbuh.


“Sejak berlalunya masa transisi, basis pengguna kami tumbuh secara signifikan,” seru juru bicara Path kepada Tech in Asia, namun ia menolak membeberkan jumlah penggunanya.


Ia bilang kalau Path juga mendulang popularitas di luar Indonesia. “Kami dengan gembira mengumumkan bahwa aplikasi kami juga mengalami pertumbuhan berarti di negara lain,” tambahnya.


Namun, data berkata lain.


Path terpuruk | Screenshot 1


Di peringkat global AppAnnie untuk aplikasi gratis di Play Store, Path hanya muncul di jajaran 100 aplikasi paling populer di satu negara—dan negara tersebut adalah Indonesia. Di Saudi Arabia, Path termasuk ke dalam jajaran 500 aplikasi paling populer. Selebihnya, tak ada yang dapat mereka banggakan.


Path terpuruk | Screenshot 2


Path bernasib sedikit lebih baik di iPhone. Meski urutannya di iTunes Store naik turun, paling tidak Path berada di jajaran 1.000 aplikasi paling populer di 15 negara.


Pengguna loyal tanpa kehadiran pengguna baru?


Daum Kakao mengelola Path lewat anak perusahaan mereka, dan saat ini mereka sedang mengembangkan fitur baru untuk aplikasi ini.


“Usaha-usaha [kami] dapat dilihat dalam beberapa pembaruan terkini aplikasi kami, seperti integrasi pesan instan, UX yang lebih baik untuk Android, streaming video, menandai teman untuk menambah keseruan percakapan, [dan] aplikasi yang lebih stabil,” beber juru bicara Path kepada Tech in Asia.


Path didirikan di California oleh Dave Morin pada penghujung 2010 dan aplikasi ini mengundang antusiasme yang dianggap sebagai alternatif sederhana untuk Facebook. Dua tahun sejak saat itu, aplikasi ini sempat berjaya, sebelum akhirnya mereka memasuki masa-masa sulit.


Survei informal yang saya lakukan hari ini terhadap sepuluh pengguna Path di Indonesia mengonfirmasi sesuatu. Menurut mereka, pembaruan fitur teranyar sejak diambil alih Daum menjadikan aplikasi ini lebih baik.


Mereka telah menggunakan Path selama satu tahun, sebagian lainnya bahkan lebih lama lagi. Mereka mengaku membuka Path secara berkala, namun mereka cenderung lebih aktif di sosial media dan aplikasi pesan instan lain seperti WhatsApp, Facebook, dan LINE.


Belum pernah menggunakan Path? 6 fitur baru media sosial ini mungkin akan membuatmu tertarik mencobanya 


Jika Path gagal menjaring pengguna baru, khususnya di Android, tempat di mana platform ini menjadi yang paling dominan dan paling cepat pertumbuhannya di Asia Tenggara, bukan tak mungkin aplikasi ini akan semakin kehilangan pangsa pasar potensial mereka.


(Artikel ini pertama kali dipublikasikan dalam bahasa Inggris oleh Nadine Freischlad. Isi di dalamnya telah diterjemahkan dan dimodifikasi. Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah; sumber gambar: Seika)


The post Setahun Pasca Akuisi oleh Daum Kakao, Path Semakin Kehilangan Popularitas appeared first on Tech in Asia Indonesia.





sumber:

0 komentar:

Posting Komentar