Kini media sosial bukan lagi hanya menjadi tempat untuk eksis bagi para penggunanya. Dengan tren gaya hidup digital, periklanan di ranah ini juga menjadi incaran para perusahaan untuk membangun brand dan image. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menggunakan buzzer yang memiliki banyak follower.
Peluang ini dimanfaatkan oleh Rendy Wendi untuk membangun platform Influlancer. Startup yang berkantor di daerah Jakarta Barat ini resmi beroperasi di awal 2016 dengan tim yang berjumlah 11 orang.
Platform Influlancer saat ini masih berada dalam fase beta. Tak mengherankan bila mereka menyediakan layanan pencarian endorser secara cuma-cuma. Versi final release-nya akan tersedia di pertengahan tahun 2016 mendatang. Meski baru, Rendy mengatakan bila platformnya cukup banyak diminati.
Walaupun masih beta, sudah ada 100 brand yang mendaftar untuk ikut memanfaatkan platform Influlancer. Sedangkan untuk endorser sudah ada 1.500 yang mendaftar, tapi akan diseleksi secara ketat dan menghasilkan 500 endorser yang dianggap berkualitas.
Influlancer menargetkan akan ada 250 brand dan 1.000 endorser hingga akhir tahun ini. Ia menyebut endorsement akan membantu UKM mempromosikan produknya dengan biaya murah.
“Jauh lebih murah dibandingkan dengan memanfaatkan layanan digital agency,” katanya.
Raup modal awal dari perusahaan induk
Cara kerja Influlancer adalah sebagai jembatan antara perusahaan dan pengguna sosial media aktif yang potensial jadi corong iklan. Rendy yakin bahwa bisnis baru yang dilakoninya ini akan berkembang pesat di masa depan dan berevolusi sebagai agensi iklan khusus online di media sosial.
Optimisme Rendy dalam menjalankan model bisnis ini dikarenakan startup-nya telah mendapat pendanaan dengan nominal yang diklaim cukup besar dari perusahaan yang tidak ingin disebutkan.
Ia lebih lanjut mengungkapkan bahwa dana dikucurkan karena potensi yang ditawarkan Influlancer dapat berkembang dalam waktu dekat.
Pria berkacamata yang berpengalaman jadi developer ini menyatakan bakalan mengoptimalkan dana investasi awal tersebut untuk mengembangkan perusahaannya. Meski begitu, Rendy mengaku pihaknya juga masih membuka peluang investasi dari penyandang dana baru.
Saat ini kami masih mengoptimalkan dana yang sudah diinvestasikan di dalam perusahaan dulu. Nanti kalau sudah masuki fase Seri-A, baru Influlancer akan buka peluang buat investor masuk. Kita prioritaskan investor lokal.
Rencana membuka investasi Seri-A itu disebutkan Rendy akan dipakai untuk mengembangkan bisnis Influlancer ketika memasuki skala yang lebih besar di masa depan. “Kalau sudah masuk ke skala yang lebih besar tentu kita harus buka peluang buat investor skala besar juga. Seri-A untuk ekspansi mulai dari kantor, tenaga kerja, marketing, dan lain-lain,” tambah Rendy.
Beberapa startup lain juga sudah menggunakan media sosial untuk beragam kebutuhan. Seperti Kincir yang dapat menghubungkan fan dengan artis idolanya melalui media sosial.
Selain itu, ada Jualio yang menjadi platform berjualan melalui akun media sosial yang dimiliki pengguna. Platform lain yang dirancang untuk membantu UKM mengelola akun media sosialnya untuk memperkuat brand adalah Sociocaster.
Baca juga: Media Sosial untuk Referensi Pekerjaan Asal Indonesia, Garyawan Ingin Tiru Sukses LinkedIn
(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)
The post Influlancer, Satu Lagi Platform Penyedia Buzzer untuk Marketing di Media Sosial appeared first on Tech in Asia Indonesia.
sumber:
0 komentar:
Posting Komentar