Selepas mendapat pendanaan Seri-A sebesar $12 juta (sekitar Rp171 miliar) yang dipimpin oleh anak perusahaan Temasek Holdings Vertex dan Sinar Mas Digital Ventures (SMDV), VC milik Sinar Mas Group , startup dengan layanan delivery bahan pangan dan sayur-mayur HappyFresh makin menunjukkan taringnya di 2016.
Langkah yang diambil tahun ini adalah dengan menggaet sejumlah supermarket ternama untuk menjadi mitra. Fajar Budiprasetyo, Chief of Technology Officer dan Co-Founder HappyFresh, berujar bahwa fokusnya tahun ini memang lebih pada perluasan pasar.
“Sebelumnya HappyFresh fokus pada ekspansi pasar di Indonesia dan sekarang fokus untuk growing market yang sudah dengan memperbanyak partnership,” ungkapnya melalui press release yang Tech in Asia terima.
Belanja online bukan hanya untuk beli fashion dan gadget
Terkait berbelanja bahan pangan dan sayur-mayur secara online, HappyFresh optimis bahwa tren di negara cakupan akan menuju ke arah sana.
“Tren berbelanja online masih berpusat untuk barang fashion dan elektronik. Walau demikian, HappyFresh terus coba untuk menggiring edukasi ke bahan pangan,” tambahnya.
Menurut Fajar, potensi untuk kategori barang lainnya masih sangat tinggi untuk dijual secara online. Ia juga mengungkapkan, di tahun 2016 ini, masyarakat Indonesia kian familier dan percaya dengan belanja melalui mobile commerce.
Saat ini, HappyFresh sudah menjangkau beberapa kota besar di Indonesia, yakni Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Ke depannya, tambah Fajar, HappyFresh akan menyasar Bogor serta Medan sebagai kota perluasan wilayah cakupannya.
Namun untuk urusan jumlah pengguna, pihaknya mengungkapkan bahwa Jakarta khususnya Jakarta Utara dan Jakarta Selatan masih menduduki posisi teratas dengan sebagai kota dengan pengguna layanan terbesar.
Tidak hanya berbasis di Indonesia, HappyFresh juga sudah menyediakan layanan di luar negeri seperti Bangkok, Taipei, dan Manila. Mengenai ekspansi ke luar negeri, Fajar mengatakan, untuk bisnis online, penetrasi bisnis lebih mudah dilakukan jika brand sudah dikenal di Asia Tenggara.
Kerja sama dengan banyak supermarket dan pelatihan SDM
Guna memberikan layanan terbaik kepada pelanggan, HappyFresh telah bekerja sama dengan beberapa supermarket seperti Ranch Market, Farmers Market, Lotte, All Fresh, Loka, dan Super Indo. Jumlah mitra yang bekerja sama dengan HappyFresh terus berkembang sejak mereka pertama meluncur di Indonesia pada Maret 2015.
Fajar mengungkapkan bahwa kerja sama yang dilakukan tersebut juga menjadi strategi memenangkan persaingan. Di Indonesia, HappyFresh berkompetisi dengan GO-JEK melalui layanan GO-MART serta layanan ritel offline yang telah merambah online, seperti AlfaOnline dan KlikIndomaret.
Selain kemitraan tersebut, beberapa strategi lainnya juga telah disiapkan. Pertama adalah dengan memberikan jaminan kualitas sayuran yang dikirim lewat HappyFresh. HappyFresh menjamin pengiriman dalam waktu satu jam dengan jarak tempuh maksimal hingga enam kilometer.
Dan yang terakhir adalah memberikan pelatihan bagi tim HappyFresh untuk menjaga kepuasan pelanggan. Terkait hal ini Fajar mengatakan bahwa HappyFresh mengutus dua personel berbeda setiap ada pesanan dari pelanggan.
“Pelatihan tersebut mencakup memilih bahan segar sesuai dengan keinginan pelanggan dan pengantaran ke lokasi pengguna. Sehingga setiap ada pesanan masuk, dua personel sudah mengetahui perannya untuk memilih bahan segar dan mengantarkannya langsung,” tutupnya.
Memang, sudah seharusnya tren belanja online tidak melulu berfokus pada barang fashion dan gadget, terlebih dengan meluasnya penetrasi internet di Indonesia. Apakah langkah yang diusung HappyFresh ini akan memberi pengaruh besar terhadap tren ini?
Baca juga: Mau Belanja Bahan Pangan Tanpa Repot? E-commerce Ini Layak Dicoba
(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah)
The post HappyFresh Gandeng Lebih Banyak Mitra untuk Dongkrak Pertumbuhan Pasar appeared first on Tech in Asia Indonesia.
sumber:
0 komentar:
Posting Komentar