Dua bulan setelah kamu membaca lima kesalahan umum pemain Dota 2 yang sebaiknya kamu hindari dan memahami apa yang harus kamu lakukan dalam fase laning, saya rasa kini kamu sudah tahu dasar-dasar permainan supaya tidak dibilang noob oleh orang lain. Sekarang saatnya meningkatkan pemahaman bermain Dota 2 kamu lebih lanjut.
Dalam rubrik Dota Weekly kali ini, saya ingin berbagi tentang apa yang harus kamu lakukan apabila kamu kebagian menjaga safe lane, mid lane, atau off lane. Ilmu ini saya dapat dari pengalaman bermain dan juga obrolan dengan pemain yang tentunya memiliki kemampuan jauh di atas saya.
Safe Lane
Safe lane adalah lane di mana letak tower pertama kamu berada paling jauh dari Ancient dan paling dekat dengan titik temu creep. Apabila kamu Radiant, lane ini terletak di bawah. Sedangkan untuk Dire, safe lane kamu terletak di atas.
Mengapa dinamakan safe lane? Karena lane ini memberikan keamanan yang relatif lebih tinggi bagi carry kamu untuk melakukan farm. Letaknya yang dekat dengan tower memudahkan kamu untuk mundur apabila musuh melakukan gank. Lane ini juga dekat dengan titik pulling, sehingga support kamu bisa mencari XP dan gold sendiri.
Sebagai carry, yang harus kamu lakukan di sini adalah farm. Ya, carilah gold sebanyak-banyaknya sampai kamu mampu membeli satu hingga dua item inti (selain sepatu). Namun, beda hero pasti beda juga cara bermainnya. Saya ingin mengambil contoh Anti Mage dengan gaya bermain farm dan Spectre yang bermain secara agresif.
Misalnya, apabila kamu menggunakan Anti Mage, tetaplah di lane sampai kamu memiliki Battle Fury dan Manta Style. Setelah itu, kamu dapat memutuskan untuk ikut gank bersama dengan seluruh anggota tim atau melakukan split push.
Spectre sendiri memiliki gaya bermain yang sedikit lebih aktif dari Anti Mage berkat kemampuannya, yaitu Haunt. Fase awal, kamu harus farm sampai mendapatkan Radiance apabila farm kamu lancar, atau Drum of Endurance dan Diffusal Blade apabila farm kamu sedikit tersendat dan ingin bermain agresif. Setelah mendapatkan item inti, Spectre dapat melanjutkan farm dan ikut serta dalam setiap clash menggunakan Haunt miliknya.
Bagi yang berperan sebagai support, jangan pernah menyerang creep musuh apalagi mengambil last hit sang carry. Satu-satunya hal yang perlu kamu lakukan adalah menjaga agar carry kamu dapat tetap hidup, farm dengan tenang, sambil sesekali membuat off laner musuh tidak kebagian XP dengan melakukan deny terhadap creep dan harassing.
Apabila kamu menyerang creep musuh, lane kamu lambat laun akan maju mendekati Tower musuh sehingga membuat posisimu menjadi lebih rentan terhadap gank. Lalu, carry lebih membutuhkan item intinya daripada kamu. Apabila kamu membutuhkan gold, carilah di creep netral atau lakukan gank ke mid lane.
Mid Lane
Pemain di lane ini, menurut saya memiliki tanggung jawab besar dan akan dibebani tingkat kesulitan yang besar juga. Apabila kamu adalah seorang midlaner, maka kamu akan perlu melakukan cukup banyak hal.
Pertama, kamu harus mampu mengontrol rune. Dengan bantuan observer ward, kamu harus bisa mengklaim setidaknya satu rune untuk mengisi bottle atau mengubahnya menjadi peluang untuk membunuh musuh. Kamu bahkan bisa berkoordinasi dengan support untuk mengklaim kedua rune.
Kedua, kamu harus aktif melihat mini map dan menciptakan permainan gemilang. Seorang midlaner yang baik memiliki kesadaran map yang tinggi dan melakukan pergerakan yang efisien. Hero di mid lane adalah target gank yang mudah. Oleh karena itu, kamu harus sedikit berhati-hati apabila mengetahui para support musuh menghilang dari mini map.
Apabila kamu menggunakan hero mid lane dengan mobilitas tinggi, aktiflah melakukan gank ke safe lane atau off lane musuh. Hero-hero seperti Queen of Pain, Storm Spirit, atau Puck adalah pilihan yang cocok.
Selain gank, terkadang terdapat beberapa hero mid lane yang memang fokus untuk mengungguli midlaner lawan. Peran ini memiliki tujuan untuk membuat pemain mid lawan tidak berkembang dengan membunuhnya atau melakukan harassment sehingga tim kamu bisa unggul dalam clash pertama. Shadow Fiend, Templar Assassin, Invoker, Zeus, dan bahkan Alchemist adalah pilihan hero mid yang cukup kuat.
Off Lane
Off lane adalah kebalikan dari safe lane. Letak tower pertama kamu pada lane ini berada paling dekat dari Ancient dan paling jauh dari titik temu creep. Untuk Radiant, lane ini terletak di atas. Sedangkan bagi Dire, off lane berada di bawah.
Off lane juga disebut sebagai hard lane atau suicide lane. Sesuai dengan namanya, apabila kamu ditugaskan untuk menjaga lane ini, maka jangan berharap kamu dapat melakukan farm bahkan hidup dengan tenang. Lanskap yang dimiliki oleh lane ini juga memudahkan musuh untuk melakukan gank terhadap kamu.
Oleh karena itu apabila kamu memilih menjadi seorang offlaner, satu-satunya hal yang harus kamu lakukan adalah jangan mati. Bermainlah secara aman dan jangan lakukan hal-hal yang memiliki risiko kematian tinggi.
Pertanyaan selanjutnya adalah, kalau tidak bisa melakukan farm, bagaimana cara mendapatkan gold dan memperoleh item inti? Solusinya ada dua.
Pertama, gunakanlah hero yang memang didesain untuk bisa bertahan di off lane. Hero-hero ini biasanya memiliki mekanisme kabur yang baik dan kemampuan untuk farm tanpa perlu mendekat ke dalam area berbahaya musuh. Dark Seer, Faceless Void, Nature Prophet, Lone Druid, Nyx Assassin, Weaver, dan Windranger adalah pilihan hero yang dapat kamu coba.
Kedua, tinggalkan off lane kamu dan lakukan gank ke mid lane. Ya, bagaimana pun juga tetap hidup tanpa farm masih lebih baik daripada terus-terusan “memberi makan” kepada musuh. Apabila kamu kesulitan untuk maju, tinggalkan off lane dan carilah gold di tempat lain. Kamu bisa berkoordinasi dengan para support untuk menginisiasi gank terhadap musuh di mid lane, atau melakukan farm di hutan.
Semoga dengan membaca artikel ini, kamu dapat menjadi pemain Dota 2 yang lebih baik dan segera menembus 4K MMR. Apabila kamu memiliki taktik jitu untuk memenangkan sebuah lane, yuk sampaikan juga pada kolom komentar di bawah ini ya!
The post Dota Weekly: Apa yang Harus Kamu Lakukan di Safe Lane, Mid Lane, dan Off Lane? appeared first on Tech in Asia Indonesia.
sumber:
0 komentar:
Posting Komentar