Dalam beberapa minggu terakhir, Stardew Valley tengah menjadi fenomena yang cukup hangat di kalangan para gamer PC. Meskipun dibuat hanya oleh satu orang dan dirilis tanpa iklan bombastis, game ini ternyata diterima dengan sangat baik. Hingga kini Stardew Valley sudah terjual lebih dari 400.000 kopi, sebuah angka fantastis untuk game indie yang usianya belum genap tiga minggu.
Stardew Valley jelas terinspirasi dari seri Harvest Moon dan Rune Factory, tapi apa sih yang membuatnya begitu spesial? Jawabannya mungkin karena developer Stardew Valley adalah seorang fan Harvest Moon, jadi ia sangat mengerti keinginan fan lainnya. Hasilnya adalah sebuah pengalaman yang familier tapi baru, rutin tapi variatif, dan menyimpan segudang rahasia untuk digali.
Ada Cinta dalam Kesederhanaan
Kesan pertama yang saya dapatkan ketika melihat Stardew Valley adalah game ini dibuat dengan penuh cinta. Lupakan game AAA dengan tampilan 3D super realistis di luar sana. Stardew Valley menyajikan sprite 2D yang walaupun sederhana, ditampilkan dengan sangat detail sehingga membuat dunianya terasa begitu hidup.
Coba saja kamu berjalan-jalan di antara sayuran yang kamu tanam. Kamu akan melihat tumbuhan bergoyang ketika tersenggol, lengkap dengan suara gemerisik menyertainya. Saat melewati tepi sungai di pagi hari, burung-burung akan berkicau dan beterbangan menghindarimu. Penduduk kota pun hidup dinamis, dengan berbagai kegiatan yang bisa jadi terjadwal ataupun tidak.
Terlalu lama berada di luar rumah? Perhatikan bagaimana lingkungan perlahan menjadi sangat gelap, sampai-sampai mungkin kamu perlu membawa obor untuk penerangan. Musim gugur telah tiba? Cuaca akan menjadi berangin dan kamu akan melihat daun-daun berjatuhan mengotori jalan. Semua ini benar-benar menggambarkan suasana alam di pedesaan dengan sempurna.
Dari sisi teknis, Stardew Valley menggunakan tampilan 2D tanpa scaling, artinya semakin tinggi resolusi layarmu maka para karakter akan terlihat semakin kecil. Sistem ini sangat bagus karena kamu bisa mengatur sendiri lebar pemandangan yang ingin kamu lihat. Kalau monitormu mendukung, saya sarankan kamu menggunakan resolusi 1080p yang menurut saya skala resolusi paling pas untuk Stardew Valley.
Hanya satu keluhan saya soal tampilan grafis Stardew Valley, yaitu ilustrasi wajah para karakter masih kurang menarik. Untungnya game ini tersedia untuk PC, sehingga saya bisa dengan mudah mencari dan memasang mod untuk mengubah ilustrasi di dalamnya.
Sebuah Pelarian
Kalau video game sering disebut sebagai pelarian dari kehidupan nyata, maka Stardew Valley adalah pelarian dalam pelarian. Dalam game ini kamu berperan sebagai seorang pegawai kantoran yang telah jenuh dan muak dengan rutinitasnya. Ia kemudian pergi ke sebuah kota kecil bernama Pelican Town demi mencari hidup baru, sekaligus mewarisi ladang milik kakeknya yang telah lama meninggal dunia.
Suasana Pelican Town jelas jauh berbeda dengan perkotaan. Tidak ada teknologi canggih, transportasi bising, dan bos galak yang akan menghakimi pekerjaanmu setiap waktu. Hidupmu akan diisi oleh interaksi dengan alam, antar manusia, bahkan dengan makhluk-makhluk gaib.
Meski tak lagi jadi orang kantoran, tentu saja kamu tetap harus mencari nafkah. Kamu akan mulai sebagai seorang petani kecil yang miskin, kemudian pelan-pelan menabung untuk mendaki tangga strata sosial. Kamu bisa bercocok tanam, beternak, memancing, dan menambang, sangat mirip dengan seri Harvest Moon.
Seribu Satu Variasi
Dalam hal bertani dan beternak, Stardew Valley menyajikan tanaman dan hewan piaraan dengan jumlah variasi yang sangat banyak. Ada puluhan jenis sayur, buah, bunga, dan pohon untuk ditanam. Hewan piaraanmu pun beraneka ragam, mulai dari ayam, sapi, bebek, babi, sampai kelinci.
Luasnya variasi benda yang bisa kamu produksi di ladang membuat selalu ada hal baru untuk dicoba setiap musimnya. Bibit yang tersedia di toko pada tahun pertama bahkan mungkin berbeda dengan bibit di tahun berikutnya. Ditambah lagi, Stardew Valley menyediakan fitur berupa produk Artisan yang jumlahnya begitu banyak!
Produk Artisan yang saya maksud adalah produk bukan bahan mentah, misalnya mayones yang dibuat dari telur, atau keju yang dibuat dari susu. Variasinya tidak main-main! Selain mayones dan keju yang sudah saya sebut, ada kain, selai, madu, minyak, jus, acar, bir, getah pohon, baterai, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Ini masih belum termasuk fitur item crafting yang menurut saya sangat mengagumkan dan merupakan daya tarik utama Stardew Valley. Kamu bisa membuat bermacam-macam peralatan untuk mendukung produktivitas, misalnya orang-orangan sawah untuk mengusir gagak, sprinkler untuk menyiram ladang secara otomatis, atau pupuk dengan beragam kegunaan.
Selain peralatan produktif, kamu juga bisa membuat barang-barang untuk dekorasi. Gunakan berbagai jenis pagar, bebatuan, lampu, serta benda-benda lainnya supaya ladangmu terlihat cantik. Pasang wallpaper, furnitur, atau lukisan agar rumahmu terkesan mewah. Kemudian pamerkan pada teman-temanmu melalui fitur Steam Broadcast atau screenshot.
Perlu diketahui bahwa ada pertarungan di Stardew Valley. Bila kamu masuk ke dalam tambang, kamu akan melawan monster-monster dengan sistem pertarungan sederhana yang mengingatkan saya pada Alundra.
Masih ada fitur-fitur lain dalam Stardew Valley, tapi saya rasa tidak perlu diceritakan semua. Lebih baik kamu coba sendiri supaya bisa merasakan sense of discovery yang maksimal.
Tak Ada Jawaban Salah
Dengan begitu banyak variasi di dalamnya mungkin kamu akan berpikir bahwa Stardew Valley adalah game yang sangat masif dan overwhelming. Sebetulnya tidak juga. Sama seperti kehidupan, meskipun banyak hal yang bisa kamu lakukan bukan berarti kamu harus melakukan semuanya. Kecuali mungkin kalau kamu seorang perfeksionis akut.
Eric Barone sang developer berkata bahwa Stardew Valley dirancang sebagai sebuah game yang santai dan menenangkan. Prinsipnya adalah kamu akan mendapat imbalan dari usaha keras, tapi tidak akan mendapat hukuman kalau melakukan kesalahan. Hidup di dunia nyata sudah cukup melelahkan, jadi dunia maya seharusnya bisa jadi tempat beristirahat.
Bukan berarti Stardew Valley tidak punya tantangan lo. Ada banyak quest untuk dikerjakan, dan sebagian butuh perjuangan cukup berat. Tapi seperti yang saya bilang, quest ini sifatnya rewarding, bukan punishing. Kalau kamu malas, kamu bisa saja melewatkan semua quest dan mencoba mendapatkan reward dengan cara lain.
Salah satu contoh adalah sebuah quest panjang di bangunan bernama Community Center. Kamu bisa berusaha sendiri untuk memenuhi semua request di dalamnya, atau kamu bisa mendaftar sebagai anggota premium Joja Mart. Dengan mendaftar di Joja Mart, semua quest di Community Center bisa diotomatisasi, tentunya menggunakan kekuatan uang.
Bukti kekuatan uang tidak berhenti sampai di situ. Kamu malas mengumpulkan kayu untuk upgrade rumah? Gampang, beli saja dari tukang kayu terdekat. Ingin upgrade cangkul tapi malas mencari bahan-bahannya? Beli saja barang tambang dari pandai besi di kotamu. Semua hal esensial bisa kamu dapat dengan lebih dari satu cara, tapi beda cara tentu akan memberi nuansa yang berbeda pula.
Stardew Valley juga memiliki sistem level up sederhana. Setelah mencapai level tertentu, kamu harus memilih spesialisasi skill yang sesuai dengan gaya mainmu. Sebagai contoh, kamu bisa memilih antara skill mempercepat panen atau meningkatkan harga jual produk Artisan. Spesialisasi saya dan kamu mungkin berbeda, tapi apakah saya lebih sukses? Belum tentu.
Kesimpulannya, jangan takut mencoba hal baru! Jangan khawatir kalau hasil panenmu amburadul, atau hasil ternakmu berantakan, karena dari kesalahan itu justru kita akan belajar. Ingat kata pak guru Sakuragi di film drama Dragon Zakura, hidup itu berbeda dengan ujian. Ujian hanya punya satu jawaban benar, tapi hidup bisa punya banyak jawaban. Begitu pula dengan Stardew Valley.
Era Baru, Legenda Baru
Stardew Valley saat ini masih seumur jagung, tapi sudah berhasil menggaet ratusan ribu penggemar setia di seluruh dunia. Puluhan guide sudah mulai bermunculan, dan situs-situs wiki perlahan-lahan mulai terisi. Ini semua baru awalnya saja, saya yakin komunitas penggemar Stardew Valley masih akan terus berkembang, dan akan menjadi sebuah game yang melegenda.
Mungkin sepuluh tahun lagi para pemain Stardew Valley akan melihat ke belakang, mengingat-ingat kenangan manis sebagaimana kita mengenang Harvest Moon: Back to Nature. Saya sendiri padahal bukan penggemar berat Harvest Moon, tapi Stardew Valley berhasil membuat saya terpikat dan merasa disambut dengan tangan terbuka.
Andai saja kualitas pixel art dan ilustrasi ditingkatkan sedikit lagi, game ini pasti akan saya beri nilai sempurna. Stardew Valley sangat cocok bagi penggemar Harvest Moon yang ingin alternatif selain Story of Seasons, dan saya jelas lebih merekomendasikan Stardew Valley daripada Harvest Moon versi mobile.
The post Review Stardew Valley – Bukan Sekadar Tiruan Harvest Moon appeared first on Tech in Asia Indonesia.
sumber:
0 komentar:
Posting Komentar