Sebuah kabar yang kurang menyenangkan bagi kamu yang sering menggunakan aplikasi TweetDeck di desktop atau notebook berbasis Windows. Kemarin (17/3), Twitter mengumumkan kalau mereka akan menghentikan dukungan untuk aplikasi tersebut pada tanggal 15 April 2016.
TweetDeck sendiri merupakan layanan untuk memantau dan membuat tweet secara terjadwal. Layanan ini banyak diminati karena bisa memudahkan admin akun Twitter sebuah korporasi, social media strategist, dan buzzer yang biasanya mengontrol lebih dari satu akun secara bersamaan.
Disarankan untuk beralih ke browser
Bagi para pengguna aplikasi TweetDeck di sistem operasi Windows, Twitter menyarankan untuk beralih menggunakan TweetDeck di web browser. Menurut pihak Twitter, pengguna tetap akan mendapatkan layanan yang sama seperti yang biasa mereka dapatkan ketika menggunakan aplikasi.
Amy Zima, Product Manager dari Twitter, mengatakan kalau keputusan menghentikan dukungan untuk aplikasi Windows tersebut mereka buat agar mereka bisa lebih fokus menyempurnakan layanan mereka di browser.
Pada tahun 2013, Twitter juga menyebutkan alasan yang sama ketika mereka memutuskan untuk menutup aplikasi mobile TweetDeck untuk perangkat Android dan iOS.
Sejauh ini, Twitter belum menyebutkan bagaimana nasib aplikasi TweetDeck untuk desktop dan notebook berbasis Mac OS.
Hanya perlu sekali melakukan login
Seolah ingin menutup berita buruk tersebut, dalam kesempatan yang sama Twitter juga mengumumkan sebuah kabar baik tentang layanan TweetDeck. Bila sebelumnya kamu harus kembali melakukan proses login ketika akan berpindah dari layanan Twitter ke layanan TweetDeck, sekarang hal tersebut tidak perlu kamu lakukan lagi.
Kini, kamu hanya perlu melakukan satu kali proses login, baik di layanan Twitter maupun TweetDeck.
Baca juga: Lima Alat Gratis untuk Mengelola dan Melakukan Analisis Akun Media Sosial
Dalam pengumuman yang mereka publikasikan di blog resmi mereka, Twitter mengatakan kalau hal tersebut akan secara bertahap berlaku untuk seluruh pengguna.
Sejauh ini, Twitter memang tampak cukup serius dalam mengembangkan layanan TweetDeck. Dalam setahun terakhir, mereka telah menambahkan fitur untuk membuat chat group privat (Group Direct Messages), fitur berbagi akun Twitter agar bisa dikendalikan pengguna lain (TweetDeck Teams), masih ditambah kemampuan untuk hanya menampilkan tweet yang berisi video Vine dan Periscope, dan juga file GIF.
Twitter seolah ingin menghadirkan TweetDeck sebagai sebuah tool utama untuk mengendalikan beberapa akun Twitter secara profesional.
(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)
The post Twitter Paksa Pengguna Windows untuk Menggunakan TweetDeck Lewat Browser appeared first on Tech in Asia Indonesia.
sumber:
0 komentar:
Posting Komentar