Kamu pasti sudah cukup sering mendengar tentang Mighty No. 9, game yang katanya adalah penerus spiritual seri Mega Man. Tapi tahukah kamu, bahwa Mighty No. 9 punya game “saudara” yang sama-sama terinspirasi dari Mega Man? Game tersebut berjudul Azure Striker Gunvolt, sebuah game 2D dengan aksi yang dahsyat dan cepat.
Azure Striker Gunvolt dulunya adalah game eksklusif untuk 3DS. Tak hanya eksklusif, game ini juga tidak dirilis secara fisik dan hanya bisa dibeli lewat Nintendo eShop. Tak heran kalau nama Azure Striker Gunvolt kurang dikenal. Untungnya pada akhir 2015 lalu game ini dirilis juga untuk PC. Kini Azure Striker Gunvolt bisa didapatkan dengan mudah, dan bisa dimainkan oleh gamer di seluruh dunia.
Serasa Bertemu Kawan Lama
Bagi seorang penggemar berat Mega Man, terutama Mega Man Zero, memainkan Azure Striker Gunvolt akan terasa seperti reuni dengan sahabat lama. Bagaimana tidak, semua hal dalam Azure Striker Gunvolt betul-betul terasa memiliki jiwa Mega Man. Bahkan andai judul game ini diganti jadi Mega Man Gunvolt pun saya tidak akan protes.
Dari judulnya saja inspirasi Mega Man sudah jelas terpampang. Kalau Mega Man punya julukan “Blue Bomber”, maka Gunvolt adalah “Azure Striker”. Game ini dikembangkan oleh Inti Creates yang dulunya merupakan developer seri Mega Man Zero. Produser yang menanganinya adalah Keiji Inafune sang bapak Mega Man. Bahkan komposisi musiknya pun digarap oleh Ippo Yamada yang merupakan komposer veteran seri Mega Man.
Latar belakang cerita Azure Striker Gunvolt juga mirip dengan Mega Man. Kalau dalam Mega Man ada perang antara manusia dan ras robot yang disebut Reploid, Azure Striker Gunvolt bercerita tentang konflik antara manusia dan ras manusia super yang disebut Adept. Gunvolt sendiri sebagai tokoh utama game adalah seorang Adept dengan kemampuan mengendalikan petir.
Tentu saja, punya sangat banyak kemiripan dengan Mega Man bukan berarti game ini tidak memiliki keunikan tersendiri. Dibandingkan Mega Man, Azure Striker Gunvolt punya cerita yang lebih jelas dan lugas layaknya komik-komik shonen. Kemampuan dan persenjataan yang dimiliki Gunvolt juga berbeda dari karakter-karakter Mega Man, menghasilkan sebuah gameplay yang terasa familier tapi tetap berbeda.
Melesat Bersama Halilintar
Azure Striker Gunvolt adalah game yang berfokus pada kecepatan. Kamu dituntut mengalahkan musuh dengan efektif, menyelesaikan stage dengan sempurna, dan mengumpulkan skor sebanyak mungkin. Hati-hati, skor akan kembali ke angka nol bila kamu terkena damage. Mungkin kamu akan jarang mati di sini, tapi bila kamu tidak jago jangan heran kalau kamu dapat skor rendah.
Makin tinggi skor yang kamu dapatkan, makin banyak item yang kamu peroleh di akhir stage. Item tersebut bisa kamu ubah menjadi perlengkapan untuk membuat Gunvolt lebih kuat. Semakin kuat Gunvolt, semakin mudah kamu menyelesaikan stage, dan makin tinggi skor yang bisa kamu dapat. Ini adalah siklus yang menjadi inti permainan Azure Striker Gunvolt.
Meski berfokus pada kecepatan dan skor, jangan kira Gunvolt tidak akan mengalami pertarungan sulit. Bos musuh yang kamu temui di awal memang mudah, tapi mendekati akhir permainan lawanmu akan jadi makin keji dan brutal. Kadang pertarungan terasa seperti bullet hell, kamu harus menganalisa pola serangan musuh dengan teliti lalu menguasai cara menghindarinya.
Gunvolt juga bisa level up dan memperoleh berbagai skill keren, seperti skill penyembuhan, serangan-serangan berelemen petir, sampai skill untuk memperkuat diri. Perlengkapan dan skill yang bisa kamu gunakan jumlahnya terbatas, jadi kamu harus pandai-pandai mengatur strategi agar bisa bertarung dengan efektif.
Kalau kamu sudah menguasai permainan di mode normal, kamu bisa mencoba mode Speedrun. Mode Speedrun punya beragam variasi kondisi, seperti mempertangguh musuh, membuat Gunvolt lebih kuat, mengubah bentuk stage, dan lain-lain. Bos musuh yang sulit, sistem skor yang ketat, serta banyaknya mode permainan membuat Azure Striker Gunvolt punya replay value yang tinggi, terutama bagi gamer yang suka tantangan.
Ada rahasia-rahasia dalam Azure Striker Gunvolt yang mungkin agak sulit untuk ditemukan, seperti satu hal absurd yang bisa kamu lihat di video ini. Meski sedikit susah, usaha kita tidak sia-sia karena dengan mengumpulkan semua rahasia kita bisa membuka true ending. Cerita dalam true ending jelas lebih keren dari ending biasa, jadi jangan ragu untuk mencoba mendapatkannya.
Masalah dalam Lokalisasi
Ketika pertama kali rilis dalam bahasa Inggris untuk 3DS, Azure Striker Gunvolt sempat mengalami sebuah kasus yang bisa dibilang cukup aneh. Entah apa alasannya, game ini dirilis dengan konten cerita yang dipangkas jauh. Sebagian besar sulih suara hilang, dan adegan dialog yang muncul di tengah gameplay ditiadakan.
Tak hanya pemangkasan saja, terjemahan Inggris juga mengubah beberapa nama, bahkan sampai mengubah kepribadian para karakter. Contohnya, Gunvolt versi asli adalah remaja yang cool dan kalem, mirip seperti karakter Zero di Mega Man Zero. Sementara Gunvolt versi Barat adalah remaja yang sarkastis dan agak besar kepala.
Perubahan-perubahan ini sempat menuai banyak protes, hingga akhirnya Inti Creates memutuskan untuk menerjemahkan ulang game ini dalam bahasa Inggris. Naskah yang tadinya dipangkas kini dikembalikan, semua dialog kini punya sulih suara penuh, dan seluruh teks ditulis ulang agar memiliki konteks yang lebih mendekati versi Jepangnya.
Untuk mengakses terjemahan versi terbaru ini, kamu harus memilih opsi “English (Japanese Voice Mode)” di layar pemilihan bahasa. Versi bahasa Inggris asli juga masih ada, jadi kamu bisa mencobanya kalau penasaran. Perlu diingat bahwa ada adegan-adegan cerita yang hanya muncul sekali dan tidak bisa diulang, jadi sebaiknya gunakan save data terpisah atau coba di mode Easy saja.
Terkendala Keterbatasan Teknologi
Azure Striker Gunvolt pada mulanya dirilis untuk 3DS, sebuah perangkat dengan resolusi layar 800 x 240 piksel. Bisa bayangkan apa yang terjadi kalau game 2D dengan resolusi seperti ini dibawa ke layar lebar PC? Ya, hasilnya adalah sprite yang pecah dan buram. Ditambah lagi game ini berjalan pada tampilan hanya 30 frame per detik, tidak begitu nyaman untuk dipandang.
Kualitas grafis begini bisa dimaklumi untuk handheld, tapi jelas jauh dari standar game PC. Tampilan dua layar 3DS juga terasa aneh di monitor PC. Memang ada pilihan untuk mengubah tipe tampilan antara split-screen vertikal, horizontal, atau asimetris. Tapi tetap saja aneh, seperti sedang memainkan emulator. Untungnya tampilan dua layar bisa dihilangkan di gameplay utama, jadi tidak terlalu mengganggu.
Unsur paling bagus dari tampilan grafis Azure Striker Gunvolt adalah ilustrasinya yang keren. Tiap ilustrasi ditampilkan dengan resolusi tinggi, dan menggambarkan adegan dramatis dengan sangat pas. Tapi secara keseluruhan sih dari segi visual kita tidak bisa berharap banyak. Yang penting Azure Striker Gunvolt punya cerita dan gameplay seru, dan itu sudah cukup menjadikannya sebuah game yang wajib dimainkan.
Kesimpulan: Era Baru Pahlawan Biru
Azure Striker Gunvolt adalah reinkarnasi sesungguhnya dari Mega Man. Formula yang telah disempurnakan lewat seri Mega Man Zero kini dibangkitkan lagi, kemudian diberi bumbu-bumbu unik sehingga terasa baru dan segar. Dengan keseimbangan tepat antara nostalgia dan inovasi, Azure Striker Gunvolt adalah pemuas dahaga bagi para fan yang sudah lama haus akan game Mega Man baru.
Memang Azure Striker Gunvolt punya kekurangan dari sisi visual, tapi hal itu bisa dimaklumi mengingat versi aslinya adalah game handheld. Gameplay yang cepat dan dahsyat, cerita dan aksi yang seru, serta soundtrack keren di dalamnya sudah cukup untuk menutupi kekurangannya.
Lupakan dulu Mighty No. 9 yang tak kunjung muncul. Bila kamu penggemar Mega Man, atau side-scrolling action secara umum, kamu wajib main Azure Striker Gunvolt. Akankah Gunvolt menjadi legenda baru, menggantikan si Blue Bomber yang masih terkatung-katung di bulan? Hanya waktu yang bisa menjawab, tapi saya percaya masa depan Gunvolt pasti cerah.
Nintendo eShop Link (3DS): Azure Striker Gunvolt, US$9,99 (sekitar Rp130.000)
The post [Wajib Main] Azure Striker Gunvolt – Aksi Dahsyat Secepat Kilat appeared first on Tech in Asia Indonesia.
sumber:
0 komentar:
Posting Komentar