Setelah pada bulan Mei 2015 lalu mendapat dana investasi, layanan logistik asal Thailand, aCommerce mengumumkan strategi terbaru di akhir kuartal pertama 2016 ini.
Mereka secara resmi mengawali ekspansinya di Indonesia dengan membuka hub —atau pergudangan besar di dua kota setelah Jakarta, yaitu Bandung dan Surabaya. Pembukaan hub baru ini merupakan salah satu strategi untuk mendukung agenda pertumbuhan bisnis aCommerce serta untuk meningkatkan layanan logistiknya bagi pemain di industri e-commerce di seluruh Indonesia.
Lokasi yang dipilih aCommerce adalah untuk hub di dua kota ini adalah Ujung Berung, Bandung dan Kabupaten Sidoarjo, Surabaya dengan luas masing-masing 150 meter persegi. Sejauh ini, hub di dua kota tersebut berfungsi sebagai cross docking atau in-transit distribution _hub. Ke depan, hub ini memiliki kapasitas ekspansi hingga 1.500 meter persegi.
Tren sistem pembayaran COD
Salah satu alasan dibukanya hub Bandung dan Surabaya adalah untuk meningkatkan kualitas layanan pengiriman yang terintegrasi dengan metode pembayaran Cash on Delivery (COD). COD saat ini masih menjadi salah satu alternatif pembayaran favorit bagi masyarakat Indonesia yang berbelanja secara online.
Hingga kini, layanan COD yang disediakan oleh aCommerce di Indonesia telah menjangkau ke 31 provinsi, dengan lebih dari 160 kota atau kabupaten, dan hampir 2.000 kecamatan, sehingga menempatkan aCommerce sebagai salah satu penyedia layanan COD dengan jangkauan terluas di tanah air.
CEO aCommerce Indonesia Hadi Kuncoro, melalui press release yang Tech in Asia terima memprediksi jumlah transaksi dengan metode ini akan terus naik untuk beberapa tahun ke depan.
Sistem COD akan tetap menjadi pilihan metode pembayaran yang utama dalam beberapa tahun ke depan, selain terkait dengan penetrasi kartu kredit yang masih rendah, hal ini juga sebagai salah satu upaya mengeliminasi permasalahan kepercayaan konsumer di Indonesia.
Alasan lain yang dianggapnya masih akan mendorong tren COD adalah peralihan target pasar e-commerce ke kelas menengah. Berdasarkan angka agregat terbaru dari aCommerce yang tercantum dalam Prediksi Tren Ecommerce Asia Tenggara 2016, metode pembayaran COD mencapai 74 persen dari keseluruhan transaksi di Asia Tenggara.
Menurut Hadi jumlah tersebut naik lebih dari setengahnya dibandingkan tahun kemarin. “Ada kenaikan 53 persen. Peningkatan ini memvalidasi pentingnya COD untuk e-commerce di wilayah operasional aCommerce, dan sudah melebihi tingkat penetrasi COD pada puncak popularitasnya di Cina pada tahun 2008 lalu,” tambahnya.
Dengan hadirnya hub di kedua daerah ini, aCommerce akan bisa sepenuhnya melakukan kontrol atas proses COD yang dilakukan di daerah ini, antara lain meningkatkan lead time delivery, service reliability, serta mempercepat proses rekonsiliasi atau settlement dari proses COD ini, yang sebelumnya mencapai dua minggu menjadi kurang lebih lima hari kerja saja.
Ke depannya, selain pengembangan infrastruktur dan platform teknologi, mulai kuartal kedua nanti aCommerce juga secara bertahap akan mengembangkan daerah jangkauan ke beberapa kota besar lainnya, antara lain Medan, Makassar, Yogyakarta, Semarang, Tangerang, Manado, Denpasar, Lampung, dan Palembang.
Sebagai tambahan informasi, aCommerce didirikan pada tahun 2013 lalu dan telah beroperasi di beberapa negara Asia yakni Thailand, Indonesia, Singapura, dan Filipina. Di Indonesia sendiri, aCommerce bisa dibilang beroperasi cukup baik dengan menggandeng sejumlah mitra besar seperti MatahariMall, MAPeMall, dan BerryBenka.
Selain aCommerce, layanan logistik lainnya untuk e-commerce yang telah beroperasi di Indonesia adalah 8commerce.
Baca juga: Kumpulan Startup Penyedia Layanan Logistik di Indonesia
(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)
The post aCommerce Awali Ekspansi di Indonesia dengan Bangun Hub di Bandung dan Surabaya appeared first on Tech in Asia Indonesia.
sumber:
0 komentar:
Posting Komentar