Blogger templates

Rabu, 09 Maret 2016

Berevolusi Menjadi Media Sosial Berbasis Lokasi, Yogrt Berhasil Kalahkan Peringkat Path di Google Play

Ketika mendapatkan pendanaan sebesar US$3 juta (sekitar Rp40 miliar) di bulan Agustus tahun 2015 yang lalu, aplikasi media sosial Yogrt baru mempunyai 500.000 pengguna. Tujuh bulan berselang, dalam acara press conference yang berlangsung hari ini (8/3), Yogrt mengumumkan kalau mereka telah berhasil melipat gandakan jumlah pengguna mereka menjadi satu juta pengguna.


Prestasi ini bahkan mengantarkan Yogrt ke peringkat keempat dalam peringkat aplikasi media sosial gratis di Google Play saat artikel ini ditulis. Mereka berhasil melampaui peringkat Path yang ada di posisi kelima, Snapchat di posisi keenam, dan Twitter di posisi ketujuh.


Keberhasilan ini, menurut Damayantri Arif (Mimoy), Country Marketing Director dari Yogrt, tidak lain karena perubahan besar yang telah mereka lakukan pada aplikasi mereka. Ketika Tech in Asia mencoba menggunakan Yogrt di bulan Agustus 2015, aplikasi tersebut masih berfungsi layaknya Tinder.


Kamu bisa menemukan teman baru yang lokasinya dekat dengan kamu. Bedanya, untuk meningkatkan peluang agar orang lain mau mengobrol dengan kamu, ada permainan sederhana yang harus kamu mainkan terlebih dahulu di Yogrt.


Baca juga: [REVIEW] Temukan Teman Baru Sambil Bermain Game Lewat Aplikasi Yogrt


Setelah berbulan-bulan melakukan penelitian tentang apa yang sebenarnya disukai oleh para pengguna mereka, kini Yogrt pun berubah wujud menjadi sebuah media sosial berbasis lokasi. Yogrt pun telah menyediakan sebuah linimasa (timeline) di mana kamu bisa melihat post yang dibuat oleh seluruh pengguna yang ada di sekitar kamu.


Dengan begitu, setiap pengguna bisa langsung bersosialisasi dengan pengguna lain sekalipun mereka belum mempunyai teman di aplikasi Yogrt. Mereka menyebut konsep seperti itu dengan dengan istilah Zero Friend Concept.


Bangkitkan kenangan akan Koprol


Beberapa tampilan baru aplikasi Yogrt: Timeline (kiri), Game (tengah), Quiz (kanan)

Beberapa tampilan baru aplikasi Yogrt: Timeline (kiri), Game (tengah), Quiz (kanan)



Berbicara tentang media sosial berbasis lokasi yang dibuat oleh developer Indonesia, saya pun teringat akan layanan Koprol yang sempat cukup populer di tanah air sekitar tahun 2011 silam. Beberapa fitur yang dulu dimiliki oleh Koprol—seperti bisa melihat, memberi like, dan memberi komentar terhadap post orang yang berada di sekitar kita—kini ada di Yogrt. Hal yang membedakan Yogrt adalah kita tidak perlu melakukan check-in terlebih dahulu sebelum membuat dan mengomentari post.


Menurut Mimoy, fitur Timeline merupakan hal yang paling disukai oleh para pengguna mereka, yang kebanyakan adalah remaja berusia 18-25 tahun.


“Di aplikasi Yogrt, pengguna tidak hanya berbagi foto pribadi, namun mereka juga berbagi hal-hal yang bermanfaat seperti berita kemacetan atau informasi kuliner yang enak di suatu daerah,” ujar Mimoy.


Untuk menjaga agar timeline pengguna tidak diisi dengan konten-konten yang tidak baik seperti hinaan atau pornografi, Yogrt pun telah menyiapkan tim layanan pelanggan yang akan bekerja selama 24 jam. Tim tersebut bertugas menerima semua laporan pengguna Yogrt apabila ada post yang dianggap kurang baik, untuk kemudian menghapusnya. Yogrt pun menyiapkan sebuah timeline terpisah apabila pengguna hanya ingin melihat post dari orang-orang yang mereka follow.


Selain fitur timeline, aplikasi Yogrt saat ini juga telah dilengkapi dengan fitur group chat dan kuis-kuis psikologi yang menarik. Fitur yang telah ada sebelumnya di aplikasi Yogrt, seperti personal chat dan game HTML5, juga masih tersedia.


Digunakan di 154 negara


Jason Lim, founder dari Yogrt

Jason Lim, founder dari Yogrt



Berbekal semua fitur tersebut, pengguna aktif Yogrt kini diklaim telah mencapai 100.000 orang setiap harinya, dengan pengguna terbanyak di pulau Jawa dan Sumatera. Aplikasi Yogrt juga tidak hanya digunakan oleh para pengguna di dalam negeri, melainkan juga di negara-negara lain seperti Malaysia dan Hongkong.


“Saat ini Yogrt telah digunakan di 154 negara, di mana mayoritas pemakainya adalah orang-orang Indonesia yang bermukim di negara-negara tersebut,” jelas Jason Lim, Founder Yogrt.


Baca juga: Aplikasi Media Sosial Berbasis Lokasi Yogrt Peroleh Investasi Seri A Senilai US$3 Juta


Yogrt masih menyiapkan beberapa fitur menarik yang siap mereka luncurkan dalam waktu dekat, seperti fitur untuk menjodohkan para pengguna mereka, serta layanan untuk berbagi konten suara dan video. Dengan fitur-fitur menarik tersebut, Yogrt berharap mereka bisa mencapai target mereka untuk meraih lima juta pengguna di tahun 2016 ini.



Dengan perubahan ini, Yogrt semakin menunjukkan kalau mereka berbeda dengan aplikasi-aplikasi untuk mencari teman kencan seperti Tinder dan Wavoo. Namun mereka tetap harus bersaing dengan aplikasi lain yang juga berbasis lokasi seperti BeeTalk.


(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)


The post Berevolusi Menjadi Media Sosial Berbasis Lokasi, Yogrt Berhasil Kalahkan Peringkat Path di Google Play appeared first on Tech in Asia Indonesia.





sumber:

0 komentar:

Posting Komentar