Sesuai prediksi saya awal tahun ini, Clash Royale akhirnya berkembang menjadi sebuah game fenomenal kedua Supercell yang bahkan posisinya sendiri sudah menyaingi Clash of Clans di deretan Top Chart Google Play. Yang menarik, di luar prakiraan saya, Clash Royale rupanya juga bermetamorfosis menjadi sebuah game yang layak dikompetisikan ke dalam ranah eSport. Kompetisi profesional perdana game ini hadir dengan nama Clash Invitational 2016.
Bertempat di kota Shanghai, Republik Rakyat Cina (RRC), Clash Invitational 2016 merupakan kompetisi eSport resmi pertama Clash Royale yang disiarkan stasiun Legionz NiceTV dan bisa juga disaksikan secara langsung melalui YouTube. Nama Legionz NiceTV sendiri bukanlah nama baru di bidang eSport gaming mobile.
Stasiun televisi online asal RRC ini sebelumnya juga sempat menyiarkan turnamen Clash of Clans di tahun 2015 silam dan Clash Invitational 2016 sendiri rencananya akan disiarkan setiap minggunya mulai 13 Maret hingga awal April mendatang.
Yang menarik, Clash Invitational juga menerapkan sistem larangan (ban) layaknya sistem turnamen mode Captain di Dota 2 dan mode Draft di Vainglory. Di sini masing-masing pemain berhak melarang satu jenis kartu yang dianggap akan mengganggu strategi mereka. Berhubung semua kartu yang dipergunakan rata-rata memiliki level yang cukup besar, permainan pun berjalan cukup alot dan selisih kehancuran satu tower saja bisa memberikan kontribusi kemenangan yang cukup besar bagi pertandingan.
Meskipun acara tersebut menggunakan bahasa Mandarin, namun Clash Invitational 2016 tetap menjadi sebuah kompetisi yang menarik untuk dilihat, mengingat leaderboard Clash Royale sendiri didominasi pemain dari klan asal RRC seperti HKEsport, H.2.O, Warriors Zhàn Shén, dan lain sebagainya.
Walau skala kompetisinya terbilang cukup besar, sayangnya sejauh ini belum banyak tim dari luar RRC yang bertanding di babak penyisihan Clash Invitiational. Tidak ada tim besar seperti Evil Genius, NaVI, dan lain-lain di sini. Sejauh ini yang saya lihat adalah pemain Clash Royale asal RRC dengan rata-rata poin trofi di atas tiga ribu.
Hal tersebut memberikan pandangan tersendiri bagi perkembangan eSport Clash Royale ke depannya nanti, akankah dikarenakan pemegang trofi game ini didominasi pemain asal RRC akan membuat turnamen Clash Invitational hanya diadakan di sana saja, atau ke depannya akan ada aturan baru yang mendorong tim eSport lainnya ikut berlaga?
Entahlah, bertanding dengan preset kartu yang sudah disetel maksimal mungkin? Jadi pemain dari negara lain hanya perlu bergabung tanpa perlu memikirkan persaingan trofi mereka di dunia nyata.
Apapun itu, yang jelas saat ini kita sedang berada di tengah-tengah kebangkitan eSport untuk gaming mobile dan melihat dari berbagai kasus yang ada sepertinya masa depan kompetisi gaming di platform ini akan bersinar lebih cerah dibandingkan sebelumnya. Semoga.
Bila kamu tertarik untuk mengikuti serunya pertandingan Clash Invitational 2016, kamu bisa melihat livestreaming dan rekaman ulang turnamen tersebut di bawah ini.
The post Clash Invitational 2016 – Turnamen eSport Clash Royale Pertama di Dunia appeared first on Tech in Asia Indonesia.
sumber:
0 komentar:
Posting Komentar