Blogger templates

Senin, 21 Maret 2016

Halo Bandung! Yuk Ngobrol Internet of Things Bareng Expert

Internet of Things atau biasa disingkat IoT kini mulai dikenal banyak orang. Bagi kamu yang baru saja mengernyitkan dahi saat mendengar istilah ini, IoT adalah sebuah konsep yang memungkinkan benda-benda di sekitar kita dapat terkoneksi dan berkomunikasi dengan internet.


Salah satu bentuk pengaplikasian IoT di masa lampau adalah mesin ATM yang mulai online pada tahun 1974. Kini, perkembangannya sudah merambah berbagai sektor. Selain digunakan untuk Smart City, Smart Home, kesehatan, transportasi, hingga pertanian, masih banyak ranah lain yang bisa dieksplorasi oleh para developer di sektor IoT ini.


Tidak heran apabila IoT dikatakan memiliki masa depan yang cerah. Di tahun 2015 saja, tercatat sudah ada 15,8 miliar perangkat yang terkoneksi dengan internet. Sementara itu, McKinsey Global Institute, memprediksi bahwa IoT akan memberikan pengaruh ekonomi sebesar $11 triliun (sekitar Rp144 kuadriliun) pada tahun 2025.


Di Indonesia, masih banyak celah-celah peluang IoT yang belum tergarap. Padahal, dengan segala potensi yang dimiliki IoT, tentunya ranah ini akan menjadi the next big thing di industri teknologi.


Serangkaian tantangan dihadapi oleh para developer dalam mengembangkan IoT. Lalu, apa saja yang diperlukan developer untuk mengembangkan IoT di Indonesia? Bagaimana tren IoT dalam beberapa tahun ke depan? Apa saja yang bisa dieksplorasi oleh para developer di sektor IoT?


Penasaran? Ke-kepo-an kamu akan terjawab di Codepolitan Meetup x Tech in Asia DevTalk: Get in Touch with Internet of Things. Dalam acara ini, kamu akan disuguhi berbagai topik meliputi IoT, dari tren hingga hal-hal yang sifatnya teknis. Termasuk tool, platform, perangkat yang diperlukan untuk mengembangkan IoT, bahkan board jenis apa yang cocok kamu gunakan untuk membangun perangkat IoT.


Yang lebih menarik lagi, di sini kamu juga bisa melihat langsung beberapa perangkat development IoT yang disediakan. Jadi, rasa penasaran kamu tidak hanya terjawab lewat sesi tanya-jawab saja, tetapi juga dapat mengetahui secara langsung seperti apa perangkat-perangkat yang kamu perlukan untuk mengembangkan IoT.


Acara ini cocok untuk para developer hardware, software, dan kamu yang tertarik dengan dunia IoT serta ingin mengeksplorasinya lebih dalam lagi. Oh iya, DevTalk edisi kali ini juga akan sedikit lebih sejuk dan terasa seperti suasana liburan. Kenapa? Karena acara ini akan diadakan di kota Bandung!


Kosongkan jadwal kamu untuk menghadiri Codepolitan Meetup x Tech in Asia DevTalk: “Get in Touch with Internet of Things” pada:


Hari, Tanggal : Sabtu, 26 Maret 2016

Waktu : 10.00 – 13.00 WIB

Tempat : DILo Bandung, Gd. Bale Motekar UNPAD, Jl. Banda No. 40, Bandung


Kita juga akan kedatangan para expert IoT yang akan berbagi banyak hal tentang pengembangan IoT. Mereka adalah:


Toni Haryanto (Co-Founder Codepolitan)


Alumni Pendidikan Ilmu Komputer UPI tahun 2013 yang juga seorang Web Programmer. Co-Founder Codepolitan ini juga sangat antusias dengan hal-hal yang berhubungan dengan teknologi web dan microcontroller. Semua yang berhubungan dengan trik-trik pemrograman bisa kamu pelajari dari Toni.


Andri Yadi (CEO DyCode-X)


DyCodeX adalah sebuah perusahaan software Indonesia yang fokus pada pengembangan produk-produk berbasis Internet of Things. Kali ini Andri Yadi, CEO DyCodeX, yang telah memiliki pengalaman belasan tahun di dunia pemrograman dan dunia entrepreneurship, akan berbagi banyak hal seputar IoT.



Acara ini kami adakan secara gratis dan terbatas! Jadi, kalau kamu ingin menghadiri acara ini, langsung saja daftarkan diri kamu di tautan berikut:



Kapan lagi bisa liburan sambil ngulik IoT kalau bukan di Codepolitan Meetup x Tech in Asia DevTalk: “Get in Touch with Internet of Things”? Sampai bertemu di Bandung, akang-akang dan teteh-teteh developer!


Baca juga: Internet of Things dan Tantangan yang Mengintip di Belakangnya


(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah)


The post Halo Bandung! Yuk Ngobrol Internet of Things Bareng Expert appeared first on Tech in Asia Indonesia.





sumber:

0 komentar:

Posting Komentar