Shardlight – Petualangan Point and Click dengan Nuansa Kelam di Dunia Pascakiamat

Semenjak jatuh cinta pada petualangan Rufus di serial game Deponia, saya selalu berada dalam misi pencarian game adventure point and click lainnya yang menarik untuk dimainkan. Kali ini perhatian saya jatuh pada Shardlight yang baru saja dirilis di Steam minggu ini.

Shardlight berkisah tentang sebuah dunia yang telah porak-poranda akibat peperangan. Di dunia yang penuh penderitaan layaknya telah kiamat ini, terjadi kesenjangan antara kaum bangsawan kaya yang mendapatkan sumber daya dan obat-obatan cukup dengan kaum miskin yang hidup menderita akibat beragam penyakit dan hanya dapat menunggu kematian menjelang.

Fokus utama cerita Shardlight adalah Amy Wellard, seorang wanita yang sedang sakit parah dan terpaksa bekerja kotor untuk pemerintah demi vaksin yang bisa menyelamatkan hidupnya. Amy percaya bahwa ada obat yang mampu menghilangkan penderitaannya dan rakyat lain, sehingga ia berusaha menemukan obat itu walaupun nyawa menjadi taruhannya.

Latar cerita yang menarik ini didukung oleh permainan bergaya point and click dengan berbagai elemen puzzle di dalamnya. Belum lagi, keputusan Wadjet Eye Games selaku developer untuk menggunakan arahan visual bergaya pixel art dalam mengembangkan Shardlight sepertinya akan mampu menarik minat gamer yang menggemari grafis jenis ini.

Terlepas dari arahan visual, rasanya ide cerita serta genre petualangan point and click dengan bumbu puzzle yang dimiliki Shardlight membuat saya benar-benar teringat pada serial Deponia yang saya gemari. Apakah Shardlight mampu memenuhi ekspektasi sebagai game adventure seru seperti seri Deponia akan saya tulis melalui sebuah review nanti.

Shardlight sudah tersedia di Steam untuk platform PC dengan potongan harga sebesar sepuluh persen sebagai harga perkenalan. Bila tertarik, sebaiknya kamu segera membeli karena harga promosi ini hanya berlangsung sampai hari Rabutanggal 16 Maret 2016 mendatang.

Steam Link: Shardlight, Rp. 104.399

The post Shardlight – Petualangan Point and Click dengan Nuansa Kelam di Dunia Pascakiamat appeared first on Tech in Asia Indonesia.

sumber: