Blogger templates

Rabu, 09 Maret 2016

Bekasi Kembangkan Platform dan Aplikasi untuk Melangkah Jadi Smart City

Inisiatif Smart City, atau kota cerdas, saat ini sedang marak di berbagai kota di Indonesia. Kota-kota di Indonesia berlomba-lomba untuk menjadi kota yang lebih “smart” dalam memberikan pelayanan kepada warganya, tidak kecuali Bekasi. Dalam rangka memperingati HUT kota Bekasi yang ke-19, yang jatuh pada tanggal 6 Maret 2016, salah satu rangkaian acara yang dilakukan oleh Bekasi adalah meluncurkan Patriot Operation Center (POC).


POC, inovasi dari Kota Bekasi untuk mewujudkan Bekasi Smart City, berjalan di atas sebuah platform yang dinamakan Smart System Platform (SSP). POC memiliki berbagai aplikasi Smart City yang dikembangkan oleh peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan mendapat dukungan dari Telkomsel.


SSP merupakan platform dengan seamless integration, sehingga seluruh kota lambat laun bisa terpantau lebih mudah dan terpusat. Kuncinya, sistem ini mengandalkan tata kelola dan SDM yang mumpuni.


“Platform ini merupakan dasar dari pembangunan Bekasi Smart City yang terintegrasi. Saat ini sudah dimulai dengan berbagai komponen awal kota, seperti kondisi kesehatan, lingkungan, ekonomi maupun beberapa lalu lintas kota,” ungkap Ketua Tim Peneliti Smart City ITB, Suhono Harso Supangkat, dalam press release yang Tech in Asia terima.


Dua aplikasi POC


Nantinya akan ada, dua buah aplikasi pelaporan dan aspirasi masyarakat yang sudah terintegrasi dengan POC, yaitu aplikasi POT dan Aplikasi SOROT. POT, kepanjangan dari Pelaporan Online Terpadu, merupakan aplikasi yang disediakan khusus oleh Pemkot Bekasi bagi warganya. Sedangkan SOROT, atau Smart Online Reporting and Observation Tools, memungkinkan warga untuk pelaporan dan memberi opini kepada pemerintah tentang tata kota Bekasi.


Warga atau masyarakat dapat bebas memilih untuk melaporkan dan memberikan aspirasinya melalui POT atau SOROT. Setiap laporan yang diberikan oleh masyarakat ke pemerintah melalui dua aplikasi itu dirancang agar bisa langsung ditindaklanjuti oleh dinas atau kelurahan setempat.


Nantinya, masyarakat dapat memberikan laporan dan opininya melalui situs resmi atau mengunduh aplikasi SOROT untuk platform Android. Saat ini, kedua aplikasi tersebut masih dalam penggodokan oleh tim peneliti ITB.


Dengan terintegrasinya aplikasi pelaporan POT dan SOROT pada POC, walikota Bekasi dapat segera memantau tindak lanjut dari laporan dan aspirasi masyarakat secara langsung. Dengan demikian, tindak lanjut dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.


“Ini masih tahap awal, karena baru menyangkut platform. Banyak dinas yang belum siap, baik infrastruktur maupun ekosistemnya atau kesiapan sumber daya manusia dan kecukupan tata kelolanya. Selanjutnya, pembangunan (akan) dilakukan ke beberapa digitalisasi sektor lainnya melalui pendekatan gotong royong, termasuk analisis kota melalui Big Data dan sensor kota,” pungkasnya.



Pengembangan Smart City melalui aplikasi memang sedang digalakkan. Sebelumnya, sudah tersedia aplikasi Qlue yang menjadi perpanjangan dari Jakarta Smart City.


Kota besar lainnya, seperti Bandung, juga sudah mengimplementasikan konsep Smart City sejak 2015 silam. Lalu, apakah kota lainnya di Indonesia juga akan mengembangkan hal serupa agar masyarakatnya lebih mudah melakukan pelaporan terkait masalah di kota masing-masing?


Baca juga: Penggunaan Internet of Things (IoT) untuk pengembangan Smart City di Indonesia

(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah; Sumber gambar: Fiware)


The post Bekasi Kembangkan Platform dan Aplikasi untuk Melangkah Jadi Smart City appeared first on Tech in Asia Indonesia.





sumber:

0 komentar:

Posting Komentar