Blogger templates

Jumat, 11 Maret 2016

Lewat BTS dalam Balon, Helion Coba Hadirkan Project Loon Versi Lokal

Apakah kamu masih ingat dengan Project Loon yang rencananya akan “mengudara” di Indonesia pada 2016 mendatang? Ternyata sejumlah alumnus ITB yang tergabung dalam Insitek sudah mulai merencanakan proyek serupa dengan nama Helion.


Beberapa waktu lalu, Tech in Asia sempat berbincang dengan Founder Insitek, Hagorly M. Hutasuhut. Lalu apa sebenarnya Helion dan bagaimana layanan ini dapat membantu kehidupan keseharian? Langsung saja simak penuturan lengkapnya.


Teknologi antariksa sebagai solusi masalah di tanah air


Belum meratanya infrastruktur internet memang sudah menjadi isu klasik. Menurut Hagorly, solusi permasalahan yang cukup efektif adalah space technology. “Dari mulai komunikasi, monitoring, sampai koneksi internet menjadi concern kami. Nah, untuk menciptakan sebuah sistem yang berkesinambungan, kami masuk ke ranah startup, dan menjadikan space technology sebagai bisnis,” lanjutnya.
Helion | Screenshot

Lebih lanjut Hagorly mengatakan bila saat ini Helion masih berada dalam tahap pengembangan produk. Ketika ditanya fokus dari Insitek sendiri, ia menjawab saat ini mereka masih berfokus menyediakan platform untuk jaringan internet.


“Dari mulai pencitraan permukaan bumi, media advertising, jaringan darurat bila terjadi bencana alam, serta tentunya akses internet untuk daerah terpencil dan kawasan pedesaan,” lanjutnya.


Tak hanya balon Wi-Fi, tetapi juga media promosi


Apa itu Helion? Hagorly mengatakan bila produk yang saat ini masih dalam proses pengembangan ini merupakan flying BTS. “Nantinya Wi-Fi on loon ini akan ditempatkan di sejumlah tempat,” katanya.


Tempat konser, pameran, dan bazar adalah beberapa lokasi yang cocok untuk dipasangi Helion.



Lebih lanjut ia menuturkan bila sejumlah tempat ini merupakan beberapa titik yang kerap mengalami ketidakstabilan koneksi internet maupun sinyal operator seluler



Fungsi lain dari Helion adalah satelit jarak dekat dan media periklanan saat ada event seperti konser maupun pertandingan olahraga. “Balon-balonnya juga bisa menjadi media tempat beriklan para vendor atau fungsi pemetaan,” lanjut Hagorly.


Akankah berhasil populer?


Meski percaya bila pasar penyediaan konektivitas internet di Indonesia masih besar, Hagorly dan tim Insitek menemui kendala pencarian target dan meyakinkan calon konsumen. “Cara merealisasikan dan apakah produk ini benar-benar memberikan solusi masih menjadi pembahasan kami,” lanjutnya.


Bicara mengenai biaya, Hagorly belum menyebutkan pasti. “Harga masih kita upayakan memberikan solusi kompetitif terkait pengadaan internet,” lanjutnya. Permodalan Insitek sendiri masih mengandalkan keuangan pribadi ditambah insentif dari program Inkubasi Bisnis Teknologi Kemenristek.


Terkait target ke depan, Hagorly berharap bila Helion bisa menjadi produk yang diproduksi massal. “Untuk rencana yang lebih jauh lagi, kami berencana menjadikan Helion sebagai sarana untuk mempromosikan pemanfaatan teknologi antariksa,” tandasnya.


Baca juga: Menkominfo Rudiantara Bicara Soal 5G dan Project Loon versi Indonesia


(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah)


The post Lewat BTS dalam Balon, Helion Coba Hadirkan Project Loon Versi Lokal appeared first on Tech in Asia Indonesia.





sumber:

0 komentar:

Posting Komentar