Blogger templates

Kamis, 31 Desember 2015

EUR/USD – Euro Choppy Ahead Of U.S. Jobless Claims

EUR/USD – Euro Choppy Ahead Of U.S. Jobless Claims





sumber:

Cable crumbles in thin liquidity, USD broadly bid

GBP/USD down 123 pips on the day

The pound is under heavy selling pressure in a broad rush to US dollars as the hours tick down. The move is no-doubt flow related as someone, somewhere they decided they didn’t have enough US dollars in their accounts at year end.





sumber:

Pop quiz: What was the best performing major equity index in USD terms?

The Nikkei gained 8.5% in USD terms

Happy New Year to our readers in Tokyo, as the clock rolls over there (and to those in Seoul and elsewhere)

In my mind, equity performance is meaningless without adjusting for currency changes. The winner this year was Japan, where the yen kept pace with the US dollar and Japanese stocks roared in the first half of the year before a correction but still hung on for a good gain.





sumber:

Romania Finmin says Aims to Borrow 4.5 Bln Euros from Foreign Markets Including 3 Bln Euros in Medium Term Notes (mtn)



Exclusive newsline by InstaForex is your reliable assistant in the Forex world.


Top Forex analysts with immense experience in Forex trading, dozens of comprehensive analytical reviews daily, various subjects and types of analysis. Moreover, economic calendar by InstaForex Company can help you be in the middle of informational flow.







sumber:

It's out!  Milwaukee PMI 48.5 vs. 48.5 est

Up from last month 45.3

The Chicago PMI will be released at 9:45 AM ET with estimates at 50.0 vs 48.7 in November.

For your guide the NYSE and other exchanges remain open until 4 PM. The US bond market recommends a 2 PM ET closing. Of course stock and bond markets will be closed tomorrow on January 1.





sumber:

GO-JEK Perkenalkan Layanan GO-TIX dan Perbarui Tarif GO-RIDE







GO-JEK Perkenalkan Layanan GO-TIX dan Perbarui Tarif GO-RIDE





Ketut Krisna Wijaya
Ketut Krisna Wijaya
11:08 am on December 29, 2015





Go-Jek



(Update 29 Desember 2015 13.15: Kami telah merevisi penulisan nama GO-TIK yang seharusnya GO-TIX)


GO-JEK hari ini (29/12) memperkenalkan GO-TIX, layanan mobile-ticketing dan penyedia informasi acara-acara tertentu seperti musik, olahraga, seni dan budaya, atraksi, dan lainnya. Layanan baru ini juga memungkinkan pengguna untuk mengirim tiket dan pengantaran menuju lokasi acara.


GO-TIK


Layanan baru ini muncul pada pembaruan terbaru aplikasi GO-JEK versi 4.1 di Android. Pada menu GO-TIX terdapat tiga opsi utama, yaitu What’s Happening, On Sale, dan My Tickets. Opsi What’s Happening menyediakan informasi acara-acara yang ada di sekeliling kamu. On Sale menyediakan informasi tentang acara-acara yang memberikan diskon harga tiket. Dan My Tickets merupakan opsi tentang tiket-tiket yang pernah kamu pesan.


Saya sudah menghubungi pihak GO-JEK untuk informasi tarif dan area yang dicakup dari layanan GO-TIX tersebut. Akan tetapi dilihat dari informasi acara-acara yang disediakan tampaknya layanan ini baru hanya bisa dinikmati di Jabodetabek saja


Baca juga: Go-Glam, Go-Clean, dan Go-Massage, 3 “Amunisi” Go-Jek Menembus Ranah Gaya Hidup

Pembaruan tarif GO-RIDE


Selain memperkenalkan GO-TIX, GO-JEK juga melakukan pembaruan tarif GO-RIDE di Jabodetabek sebagai berikut:


  • Rp12.000 untuk perjalanan 1-10 KM

  • Rp15.000 untuk perjalanan 1-15 KM

  • Rp2.000 per KM untuk perjalanan di atas 15 KM

Sebelumnya pada bulan November lalu, GO-JEK menerapkan tarif datar Rp15.000 dengan jarak maksimum sampai 25 KM di JABODETABEK. Jadi tarif baru tersebut akan lebih murah apabila kamu menempuh jarak kurang dari 10 KM dan menjadi lebih mahal apabila kamu menempuh jarak lebih dari 15 KM.


Bagaimanapun dengan tarif baru ini, GO-JEK masih harus tetap bersaing dengan GrabBike dan layanan ojek online lain yang semakin menjamur di Indonesia.




App Info










GO-JEK

PT GO-JEK INDONESIA –  Jun 25, 2015

Genre:  Transport

Size:   7.0M

Installs:   1,000,000 – 5,000,000

Gratis





Download






(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)
















Replies









sumber:

US floods to keep crude oil inventories high

Floods in the states halts movement of oil out of stockpiles

The US Midwest has seen its worst flooding in four years and that has shut pipelines and terminals along the Mississippi & Illinois rivers, and around St Louis





sumber:

Romania Finmin says Plans to Sell 48-50 Bln Lei Worth of Domestic T-Bills and Bonds in 2016



Exclusive newsline by InstaForex is your reliable assistant in the Forex world.


Top Forex analysts with immense experience in Forex trading, dozens of comprehensive analytical reviews daily, various subjects and types of analysis. Moreover, economic calendar by InstaForex Company can help you be in the middle of informational flow.







sumber:

BP North Sea oil platform evacuated due to possible collision with drifting barge

Developing story over the last couple of hours in the North Sea oil fields

A barge has broken free of its anchor and is drifting loose among oil platforms in the North Sea. At the moment it’s being reported that it’s heading for the BP platform Valhall, which is in the process of being evacuated





sumber:

10 Game dengan Grafis Terbaik Selama 2015 Versi Tech in Asia Indonesia







10 Game dengan Grafis Terbaik Selama 2015 Versi Tech in Asia Indonesia





Game Dengan Grafis Terbaik 2015 | Featured1



Di era console game yang sudah semakin maju seperti sekarang ini, tentunya grafis sudah menjadi salah satu faktor penentu yang membuatmu berpikiran apakah game tersebut layak atau tidak untuk dibeli. Entah itu dari segi teknis yang cukup canggih atau dari sisi penggambaran seni yang membuatnya berkelas.


Oleh karena itulah melalui artikel spesial akhir tahun kali ini, kami telah memilih sejumlah game dengan grafis terbaik, yang mewakili dua aspek yang saya sebutkan tadi. Check it out!



The Order: 1886


The Order: 1886 | Photo Mode Screenshot


Developer: Ready at Dawn | Penerbit: Sony Computer Entertainment
Platform:
PS4


… pengalaman “melihat” The Order: 1886 tidak kalah dengan menonton animasi besutan Pixar …



Mohammad Fahmi – The Order: 1886 bisa dibilang merupakan salah satu game paling mengecewakan di tahun 2015. Mulai dari gameplay yang terlalu linear dan tidak memiliki hal spesial, sampai ke cerita penuh klise meskipun seharusnya narasi menjadi nilai jual utamanya. Tapi, tidak bisa dipungkiri bahwa The Order: 1886 merupakan sebuah game dengan kualitas visual yang luar biasa indah.


Detail yang tinggi untuk menggambarkan ekspresi wajah dan objek-objek yang ada dalam game membuat pengalaman “melihat” The Order: 1886 tidak kalah dengan menonton animasi besutan Pixar tapi versi realistis. Hal ini semakin dibuat menyenangkan dengan adanya fitur Photo Mode untuk mengabadikan gambar-gambar yang keren dari The Order: 1886.


Lebih hebatnya lagi, tidak hanya memiliki kualitas dari segi teknis, The Order: 1886 juga memiliki arahan visual yang menarik. London ala steampunk yang disajikan di game ini dijamin betul-betul bisa menghibur secara visual.


Review The Order: 1886 – Dongeng Singkat dari London



Grand Theft Auto V


GTA V | screenshot


Developer: Rockstar North | Penerbit: Rockstar Games
Platform:
PC, PS3, PS4, Xbox 360, Xbox One


Versi PC yang akhirnya dirilis awal tahun ini menyajikan versi terbaik untuk bermain GTA V …



Mohammad Fahmi – Tiga tahun berturut-turut GTA V mendapatkan berbagai titel game terbaik dari berbagai media dan penghargaan, termasuk dari kami, dan itu bukan tanpa alasan. Versi PC yang akhirnya dirilis awal tahun ini menyajikan versi terbaik untuk bermain GTA V, asalkan kamu punya komputer yang mumpuni tentunya.


Dari versi PS3 dan Xbox 360 saja, GTA V sudah menyajikan dunia yang sangat besar dengan detail yang luar biasa. Hal ini ditingkatkan dengan sangat signifikan di versi PS4 dan Xbox One. Begitu versi PC datang, segala detail luar biasa tersebut dapat kamu nikmati dengan resolusi 4K dan performa yang amat lancar.


Jadi, kalau kamu merasa mampu untuk mengeluarkan uang banyak demi komputer kamu, pastikan GTA V yang kamu mainkan adalah versi PC ya.


Review Grand Theft Auto V – Tiga Lebih Baik daripada Satu, Empat Lebih Baik daripada Tiga



The Witcher 3: Wild Hunt


Witcher 3 | Screenshot


Developer: CD Projekt Red | Penerbit: Bandai Namco Entertainment
Platform: PC, PS4, Xbox One


Tidak jarang kamu akan merinding ketika melihat indahnya pergantian bioma dari satu daerah ke daerah lainnya



Kevin Sutanto – Rasanya tidak salah bila The Witcher 3: Wild Hunt diberikan penghargaan sebagai Game of the Year 2015 karena selain menghadirkan cerita yang dinamis serta dunia yang luas, game ini juga dilengkapi visual yang sangat memanjakan mata dan jiwa.


Dunia dalam The Witcher 3: Wild Hunt digambarkan dengan sangat apik berkat banyak efek visual yang memukau seperti pencahayaan dan bayangan dinamis, pergantian cuaca, serta detail objek yang bisa dibilang cukup tinggi. Hal sama juga berlaku dengan model karakter yang tersedia dan masing-masing, baik karakter utama maupun sampingan, digambarkan dengan sangat menarik. Oh, jangan lupa juga janggut dan kumis Geralt bisa tumbuh selama kamu bermain!


The Witcher 3: Wild Hunt juga menampilkan tingkat detail dunia yang sangat memukau. Tidak jarang kamu akan merinding ketika melihat indahnya pergantian bioma dari satu daerah ke daerah lainnya. Meski di awal perilisannya game ini masih terasa kurang stabil di console, pada akhirnya patch dari developer membuat game ini semakin optimal sehingga permainan juga terasa lebih lancar.


Review The Witcher 3: Wild Hunt – Liar, Luas, dan Indah



Star Wars Battlefront


Star Wars Battlefront Review | Artwork 2


Developer: EA DICE | Penerbit: Electronic Arts
Platform: PC, PS4, Xbox One


… melihat permainan Star Wars Battlefront terasa begitu menyenangkan dan memanjakan mata



Mohammad Fahmi – Ketika pertama melihat trailer Star Wars Battlefront, saya cukup tidak percaya bahwa kualitas visual seperti inilah yang akan betul-betul dimiliki game buatan EA DICE ini. Begitu menjajalnya dari demo sampai ke versi penuh, ternyata EA DICE tidak mengecewakan ekspektasi saya.


Meskipun tidak bisa terlalu menikmati Star Wars Battlefront karena tidak memiliki campaign, melihat permainan Star Wars Battlefront terasa begitu menyenangkan dan memanjakan mata. Game tampak begitu realistis dan terasa seperti visual sungguhan saja.


Mungkin saja hal ini bisa terwujud berkat karakter Stormtrooper dan Darth Vader yang mendominasi game. Wujud mereka yang ditutupi baju pelindung jelas membantu Star Wars Battlefront untuk terlihat realistis, tapi bukan berarti game ini langsung terlihat jelek begitu menampilkan karakter manusia seperti Luke atau Han Solo ya. Kamu dijamin tetap bisa menikmati visual Star Wars Battlefront siapapun yang berada di depan layar.


Review Star Wars: BattlefrontShooter Paling Fun untuk Tahun 2015



Metal Gear Solid V: The Phantom Pain


Metal Gear Solid V The Phantom Pain | Screenshot


Developer: Kojima Productions | Penerbit: Konami
Platform: PC, PS3, PS4, Xbox 360, Xbox One


Optimalisasi yang ada dalam game ini benar-benar bisa membuat siapapun geleng-geleng melihatnya



Kevin Sutanto – Metal Gear Solid V: The Phantom Pain bisa dibilang adalah sebuah mahakarya yang dibentuk dengan sebaik-baiknya menggunakan Fox Engine. Game terakhir arahan Hideo Kojima selama beliau masih di Konami tersebut menghadirkan sebuah dunia yang luas dan gersang namun sekaligus sangat memukau.


Kualitas pengarahan ala Hideo Kojima bisa disampaikan dengan lebih mengesankan berkat visual yang ada dalam Metal Gear Solid V: The Phantom Pain. Karakter yang ada digambarkan dengan sangat realistis bahkan hampir menyerupai aktor yang memerankannya. Dunia yang dihadirkan juga dilengkapi dengan berbagai efek visual seperti pergantian waktu dan cuaca yang juga akan berperan dalam permainan.


Namun, yang paling mengesankan adalah game ini mampu berjalan dengan mulus di console generasi kini, bahkan di generasi lalu. Di PS4, Metal Gear Solid V: The Phantom Pain mampu berjalan dalam 60 fps secara cukup stabil dan memiliki jarak pandang yang sangat jauh. Optimalisasi yang ada dalam game ini benar-benar bisa membuat siapapun geleng-geleng melihatnya.


Review Metal Gear Solid V: The Phantom Pain – Game Stealth Padat Isi



Ori and the Blind Forest


Ori and the Blind Forest | Screenshot 1


Developer: Moon Studios | Penerbit: Microsoft
Platform: PC,  Xbox One


… Ori and the Blind Forest adalah salah satu game paling indah yang pernah ada



Mohammad Fahmi – Ori and the Blind Forest adalah salah satu contoh game yang hanya perlu beberapa screenshot saja untuk dapat menarik perhatian jutaan orang. Game Metroidvania yang satu ini memiliki gaya gambar yang sangat menyejukkan mata dan kualitas animasi yang membuat saya teringat dengan Studio Ghibli dan Disney.


Apakah saya perlu menyinggung lebih jauh tentang keindahan Ori and the Blind Forest? Sepertinya tidak. Kamu cukup cek screenshot di atas serta kumpulan gambar yang ada di review kami untuk mengetahui bahwa Ori and the Blind Forest adalah salah satu game paling indah yang pernah ada.


Review Ori and the Blind Forest – Keindahan yang Membutakan Mata



Life is Strange


Life is Strange Episode 3 | Screenshot


Developer: Dontnod Entertainment | Penerbit: Square Enix
Platform: PC, PS3, PS4, Xbox 360, Xbox One


Arahan visual ala Instagram semakin menekankan peran Life is Strange sebagai game tentang remaja …



Mohammad Fahmi – Ya, lagi-lagi Life is Strange. Sepertinya saya punya fetish tersendiri terhadap game unik ini. Secara visual, Life is Strange memiliki batas tidak jelas antara resolusi tinggi atau low-poly, tapi game ini mampu menyajikan visual yang fantastis berkat efek-efek ala Instagram dan pengamibilan sudut pandang kamera yang tidak konvensional.


Arahan visual ala Instagram semakin menekankan peran Life is Strange sebagai game tentang remaja, dan hal tersebut merupakan bukti keseriusan Dontnod dalam menyajikan pengalaman narasi yang autentik. Mainkan sendiri game ini, maka kamu akan tahu bahwa efek Instagram yang artsy jika dieksekusi dengan benar akan menyajikan salah satu pemandangan digital paling indah yang pernah ada.


Review Life is Strange – Gejolak Kawula Muda



D4: Dark Dreams Don’t Die


D4 Dark Dreams Don


Developer: Access Games | Penerbit: Microsoft, Playism
Platform: PC, Xbox One


Penampilan visual D4 yang tampak seperti komik Barat sangat mendukung cerita game yang bersifat noir dan surreal



Mohammad Fahmi – Game nyentrik dari salah satu kreator game yang tidak kalah nyentrik ini menyajikan visual cel-shading yang sangat menarik perhatian. Setiap kali melihat grafis D4, saya langsung teringat dengan The Walking Dead versi Telltale, tapi dalam wujud yang lebih ekstrem.


Penampilan visual D4 yang tampak seperti komik Barat sangat mendukung cerita game yang bersifat noir dan surreal. Jika kamu suka satu saja dari hal yang saya barusan sebutkan, berarti itu sudah menjadi alasan yang cukup untuk mulai memainkan D4. Oh iya, game ini juga bisa terwujud berkat tim yang sebagian berdomisili di Indonesia lo.


Review D4: Dark Dreams Don’t Die – Mimpi Setinggi Langit



Assassin’s Creed Chronicles: China


Assassin


Developer: Ubisoft | Penerbit: Ubisoft
Platform: PC, PS4, Xbox One


Assassin’s Creed Chronicles: China, menyajikan pengalaman bermain game dengan visual layaknya lukisan tradisional negeri yang menjadi latar …



Mohammad Fahmi – Assassin’s Creed Chronicles merupakan eksperimen Ubisoft yang betul-betul membawa angin segar ke seri Assassin’s Creed. Game pertamanya, yaitu Assassin’s Creed Chronicles: China, menyajikan pengalaman bermain game dengan visual layaknya lukisan tradisional negeri yang menjadi latar ceritanya tersebut.


Secara sepintas Assassin’s Creed Chronicles: China memiliki grafis yang cukup mirip dengan Child of Light. Bedanya, game ini memiliki grafis 2,5D dengan gerakan yang tidak terbatas ke kanan dan kiri saja, tapi juga memiliki dimensi tambahan tersendiri yang sangat mempengaruhi gameplay yang dimiliki.


Jika kamu butuh alternatif dari Assassin’s Creed yang itu-itu saja, Assassin’s Creed Chronicles: China adalah game yang wajib kamu mainkan.


Review Assassin’s Creed Chronicles: China – Seni Membunuh



Bloodborne


Bloodborne The Old Hunters | Screenshot 1


Developer: FromSoftware | Penerbit: Sony Computer Entertainment
Platform: PS4


… kamu akan merasa terintimidasi oleh musuh yang lemah sekalipun karena penampilannya yang mengerikan



Kevin Sutanto –  Selain memberikan gameplay yang sulit, Bloodborne bisa dibilang menjadi semakin “sadis” kepada para pemainnya berkat visual yang dihadirkannya (dalam artian baik). Dunia dalam Bloodborne masih mengikuti gaya Dark Souls yang mampu membuat kamu bertanya-tanya tentang apa yang sebenarnya sedang terjadi.


Bloodborne digambarkan dengan sangat kelam dan dunia yang dihadirkan seringkali membuat kamu merinding ketakutan. Kehancuran serta horor sangat bisa dilihat melalui segala sesuatu yang kamu temui dalam game ini. Musuh dan monster yang ada juga digambarkan dengan sangat menakutkan, bahkan tidak jarang kamu akan merasa terintimidasi oleh musuh yang lemah sekalipun karena penampilannya yang mengerikan.


Meski segala sesuatunya terasa seram dalam Bloodborne, game ini masih tetap menghadirkan kualitas visual yang sangat indah. Para artis serta pengarah visual yang mengerjakan Bloodborne harus diacungi jempol karena mampu memberikan pemandangan yang memukau di setiap area dengan penggunaan warna yang pintar.


Review Bloodborne – Haus Darah



Demikianlah daftar game dengan grafis terbaik di tahun 2015. Jika kamu sadari, lima game pertama adalah game dengan kelebihan dari segi teknis, sedangkan lima game terakhir adalah game dengan kualitas artistik yang di atas rata-rata. Bagaimana dengan pengalaman gaming kamu tahun ini? Apa game yang paling memanjakan matamu? Sampaikan langsung di kolom komentar!
















Replies









sumber:

Happy New Year's Eve from ForexLive

2016 is almost upon us and it’s time to look forward

As our friends Down Under get ready for the final countdown to 2016 it’s timely to wish all our readers around the globe a brilliant New Year’s Eve celebration as and when it arrives.





sumber:

Majors Currencies Little Changed Ahead Of New Year Holiday

Majors Currencies Little Changed Ahead Of New Year Holiday





sumber:

Tahun 2015 Segera Berakhir, Bagaimana Kelanjutan Teknologi Virtual Reality?







Tahun 2015 Segera Berakhir, Bagaimana Kelanjutan Teknologi Virtual Reality?





Michael Tegos
Michael Tegos
3 hours ago





virtual-reality-test



Sebagian pemerhati teknologi memprediksi virtual reality (VR) akan menjadi sebuah fenomena. Uang yang jumlahnya tidak sedikit juga telah dikucurkan untuk mengembangkan ranah digital baru ini, tempat yang (mungkin) dalam beberapa tahun ke depan kita akan menghabiskan sebagian besar waktu online kita. Namun, apakah antusiasme para investor ini beralasan?


Kabar paling menarik perhatian tentu saja datang dari Facebook yang mengakuisisi startup VR dan pionir teknologi ini, Oculus VR, dengan mahar senilai $2 miliar (sekitar Rp27,6 triliun) pada tahun 2014 lalu. Facebook tertarik untuk mengubah tren teknologi VR ini dari yang tadinya sekadar teknologi asing menjadi industri yang nyata dengan potensi yang luar biasa.


Baca juga: Oculus VR Dibeli oleh Facebook dengan Harga 22 Triliun!


Namun jejaring sosial tersebut bukanlah satu-satunya yang berani menggelontorkan modal melimpah untuk teknologi VR. Pada awal tahun ini, sebuah pabrikan gaming mobile asal negeri sakura, DeNa, ikut terlibat dalam tahap pendanaan awal dan juga tahap lanjutan bagi perusahaan-perusahaan VR.


Kabar paling baru, Colopl, sesama developer mobile game asal Jepang, mengumumkan kalau mereka akan mulai menginvestasikan uang sebesar $50 juta (sekitar Rp690 miliar) untuk bantu mengembangkan aplikasi dan game berbasis VR. Kemudian ada juga Presence Capital, venture capital terkemuka yang dibentuk khusus untuk memberikan modal kepada perusahaan yang mengembangkan teknologi VR dan Augmented Reality (AR).



Harapan virtual


Masalahnya, semua investasi tersebut dimaksudkan sebagai langkah antisipasi jika teknologi VR ini nantinya akan booming dan dipakai oleh jutaan pengguna. Namun sejauh ini, kami belum melihat tanda-tanda kalau tren ini sedang mengarah ke sana. Kita sudah sampai pada lembaran akhir tahun 2015, namun proyek-proyek VR yang dicanangkan semisal Oculus Rift, Vive milik HTC dan Valve, serta Playstation VR-nya Sony belum terlihat akan dirilis dalam waktu dekat ini.


Selain itu, meski sudah banyak prediksi berapa biaya yang akan mereka keluarkan untuk teknologi ini, namun di sisi lain belum jelas berapa yang akan mereka investasikan untuk aplikasi atau game di perangkat VR ini nantinya. Sudah ada beberapa demo yang bisa dicoba, beberapa judul aplikasi atau game yang akan mengadopsi teknologi ini, namun masih berhenti di sana.


Baca juga: Kumpulan Perusahaan Besar yang Sedang Mengembangkan Teknologi VR


Mustahil untuk melupakan teknologi istimewa terdahulu seperti 3D yang berakhir mengecewakan. Tidak ada produsen yang mampu menjual perangkat 3D dengan laris karena minimnya konten berkualitas untuk perangkat tersebut—dan juga karena peminatnya saat itu sangat sedikit. Dan ingat, ini merupakan teknologi VR generasi kedua—generasi pertama bahkan tak sempat mencicipi kesuksesan.


Bukan hanya untuk game


Jika teknologi VR digadang meraih kesuksesan luas, teknologi ini harus terjual lebih banyak dari konsol game. Saat Facebook mengumumkan akuisisi mereka terhadap Oculus, Mark Zuckerberg mengatakan bahwa bermain game menggunakan VR hanyalah awal permulaan.


“Setelah selesai dengan urusan gaming, kami akan menjadikan Oculus sebagai platform untuk menunjang pengalaman lain. Bayangkanlah kita dapat menikmati pertandingan tenis, belajar di dalam kelas yang berisi murid-murid dan para guru dari seluruh penjuru dunia, atau berkonsultasi dengan dokter pribadi secara tatap muka—hanya dengan mengenakan perangkat VR dari rumah. Ini adalah platform komunikasi yang benar-benar baru.”



Rencana tersebut memang bagus, namun perkembangan VR jarang terdengar lagi setelah pernyataan Mark tersebut—selain soal urusan game, hanya sedikit informasi yang sampai ke telinga publik mengenai pengalaman berkomunikasi yang nantinya akan menjadikan VR sebagai platform yang menjanjikan, ketimbang menjadi sensasi sesaat.


Dana segar dari Colopl mungkin menjadi kabar yang menggembirakan bari para pengembang game. Sang CEO, Naruatsu Baba, menegaskan, dengan cara seperti ini perusahaannya “dapat mendukung VR merambah ranah lain selain video game, dan yang paling penting mampu menyuguhkan pengalaman baru yang belum pernah dirasakan oleh umat manusia sebelumnya.” Namun mereka masih meminta para pengembang untuk membangun pengalaman tersebut, mengingat potensi audiensnya belum kelihatan dan platform dasarnya yang masih sangat fragmented.


Baca juga: 4 Alasan Virtual Reality Masih Akan Jauh dari Realita Sehari-Hari


Para developer game juga menemukan tantangan berat dalam menciptakan konten khusus VR. Keunikan media ini memerlukan pemikiran ulang yang tak main-main dalam tata cara pengembangan dan desainnya. Kita ambil contoh, desainer game yang biasa menyampaikan narasi lewat cut scene film sadar kalau sekarang mereka tak dapat mengambil alih kontrol kamera dari sang pemain, dikarenakan kamera tersebut adalah mata sang pemain yang digunakan untuk melihat dunia virtual.


Sementara desainer yang bergerak di ranah lain kemungkinan juga menghadapi kendala yang sama. Dan seperti yang terjadi pada teknologi yang sudah-sudah, satu-satunya cara untuk meningkatkan pengalaman ini adalah membiarkan para audiens mencobanya sembari terus meningkatkan teknologi dari masukan para pengguna. Yang pada akhirnya kembali lagi ke tantangan semula: membuat orang-orang menggunakan perangkat VR.


virtual-reality-headset


Pasangkan ke smartphone kamu


Mungkin berlebihan jika meminta konsumen awam untuk membeli perangkat VR premium yang (barangkali) ditawarkan oleh Oculus, Sony, dan HTC. Beruntung, ada cara yang lebih terjangkau bagi masyarakat untuk mencoba teknologi ini, yaitu dengan cara memanfaatkan teknologi yang telah banyak dipakai masyarakat: smartphone.


Penggunaan serta jangkauan perangkat mobile begitu luas , khususnya di wilayah Asia. Makanya tak heran jika bermunculan nama-nama seperti Gear VR milik Samsung hingga perusahaan streaming video asal Cina, Letv, yang baru saja mengumumkan headset LeVR COOL1. Dengan produk ini, kamu sudah punya sebagian perangkat untuk menikmati perjalanan virtual yang bisa dibawa-bawa dalam saku.


Baca juga: Virtual Reality sebagai Metode Marketing, Ampuhkah?


Langkah seperti investasi Colopl ini mungkin akan berdampak baik untuk menghadirkan pengalaman VR yang menyasar smartphone terlebih dahulu, dengan harapan membuat mereka bermigrasi menggunakan perangkat VR sungguhan.


CEO dari Colopl mengatakan bahwa pada tahun 2020 nanti, pasar VR diperkirakan akan menyentuh angka $30 miliar (sekitar Rp414 triliun). Jika terbukti benar, mungkin saat itu sudah terjadi sinergi antara perangkat keras yang terjangkau dengan perangkat lunak yang mumpuni. VR tak boleh hanya menjadi teknologi baru yang keren saja. Teknologi ini harus memiliki sesuatu yang diinginkan orang-orang.


(Diterjemahkan olah Faisal Bosnia dan diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah)


 
















Replies









sumber:

Option expiries 10 am NY cut 31 Dec

Here’s what the DTCC has listed for today

– USDJPY 120.00 (USD 213m)

– EURUSD 1.0900 (EUR 306m) 1.0975 (151m) 1.1000 (107m)

– USDCAD 1.3875 (USD 100m)

– AUDUSD 0.7300 (AUD 180m) 0.7250 (201m)

Not a lot to round off the year but posting for info





sumber:

Data coming up in this session 30 Dec

Greetings everyone and I hope you’re enjoying the holiday season

Yesterday I warned that we can see some sharp moves in this period between Christmas and the start of the New Year and we’ve duly seen a bit of action in the past 24 hours





sumber:

*Australia Private Sector Credit +0.4% On Month, +6.6% On Year In November



Exclusive newsline by InstaForex is your reliable assistant in the Forex world.


Top Forex analysts with immense experience in Forex trading, dozens of comprehensive analytical reviews daily, various subjects and types of analysis. Moreover, economic calendar by InstaForex Company can help you be in the middle of informational flow.







sumber:

Puerto Rico says it will default on some debt due Jan 1

Happy New Year to some bond holders

The government will default on about $37 million in payments as it seeks to restructure $70B in debt.

There has been a complicated legal fight about whether the country default.





sumber:

William Tanuwijaya: Tidak Ada Mimpi yang Terlalu Besar untuk Dicapai







William Tanuwijaya: Tidak Ada Mimpi yang Terlalu Besar untuk Dicapai





william-tanuwijaya



Siapa yang tidak tahu Tokopedia? Salah satu pemain e-commerce besar di Indonesia dengan visinya “Ciptakan Peluangmu”. Saya bertemu dengan Co-Founder sekaligus CEO Tokopedia, William Tanuwijaya, di acara Binus Journalist Gathering beberapa waktu lalu. Lulusan Teknik Informatika Universitas Binus tahun 2003 ini, berbagi pengalamannya dalam membangun dan mengembangkan Tokopedia.


William yang lahir dan besar di Pemantang Siantar, Sumatera Utara, menyebut dirinya sebagai “entrepreneur by necessity” atau wirausaha karena kepepet. Ceritanya, ketika lulus SMA, orang tuanya ingin William memiliki kehidupan yang lebih baik. Dan untuk hal itu, mereka paham bahwa tiketnya adalah pedidikan yang baik.


Ayah dan paman William membelikan tiket kapal sekali jalan ke Jakarta sebagai jalan William melanjutkan pendidikan ke tingkat universitas. Namun ketika kuliah semester awal, ayahnya jatuh sakit dan ia harus berusaha menghidupi diri sendiri tanpa bantuan keluarga. Saat itu, William mencoba bekerja menjadi penjaga warnet di sekitar Binus.


Saya bekerja dari jam 9 malam sampai jam 9 pagi setiap hari. Berat menjalani hal tersebut apalagi dibarengi dengan kewajiban kuliah. Tapi kesempatan menjaga warnet ini menjadi sebuah berkah terselubung bagi saya. Karena pada saat itu, internet cukup mahal dan saya bisa menggunakannya selama 12 jam gratis dan dibayar lagi.



Dari sana, William yang suka membaca buku dari sampul ke sampul dulunya, mengaku jatuh cinta dengan internet yang bisa memberikan beragam informasi dengan mudah dan cepat hanya dari genggaman tangan atau sentuhan jemari keyboard. “Saya percaya internet suatu saat akan mengubah dunia,” katanya.


Ketika lulus kuliah, seperti kebanyakan anak IT yang ingin bekerja di perusahaan teknologi ternama di dunia seperti Google, namun sayangnya perusahaan tersebut belum memiliki kantor di Indonesia. William bekerja di beberapa perusahaan di Jakarta sampai tahun 2007. “Karena situasi keluarga saya harus mencari tambahan sebagai software engineer di malam hari setelah pulang kerja. Saya banyak diminta untuk membangun situs bagi para UKM. Mereka ingin memiliki website layaknya Bhinneka.com.


Perjalanan menuju marketplace


Pada masa awal William bekerja, media sosial sedang berkembang dan banyak yang menggunakan kesempatan itu untuk berjualan online. Hal tersebut memberikan pandangan baru bagi William, bahwa banyak orang yang sudah melihat kesempatan dan kebutuhan belanja online tapi belum ada platform yang bisa secara aman melayani kebutuhan tersebut.


Menurutnya, ada 3 model bisnis internet pada saat itu:


* Iklan baris, seperti yang banyak ada di surat kabar, di Indonesia saat itu sudah banyak website yang menyediakan jasa iklan baris. Dalam hal ini, transaksi melalui telepon, lalu bertemu antara penjual dan pembeli, cek barang, bayar, baru barang diterima oleh si pembeli.


* Ritel, yang modelnya seperti supermarket. Mereka menjual produk secara online langsung ke konsumen. Contoh pelaku bisnis ini adalah Bhineka.com.


* Marketplace, seperti sebuah mall atau kota dimana banyak yang jualan dan banyak yang berbelanja namun ada aturannya. Konsumen bayar dahulu ke pengelola marketplace, lalu pengelola marketplace konfirmasi ke penjual. Jika barang sudah diterima oleh konsumen, pengelola marketplace akan meneruskan pembayaran ke penjual. Hal ini, menyelesaikan masalah kepercayaan tadi.


Pada saat itu belum ada model bisnis marketplace yang sukses di Indonesia. Dari sana, William termotivasi untuk membangun bisnis marketplace online di Indonesia. Tapi, ia sadar bahwa membangun bisnis marketplace tersebut membutuhkan modal yang tidak sedikit dan ia juga dalam posisi yang tidak memungkinkan menjalankan startup secarabootstrap karena ia harus membantu keluarga dan pengobatan ayahnya.


Terinspirasi oleh para entrepreneur muda dari Sillicon Valley yang menggandeng pemberi modal atau investor yang dapat membantu mengembangkan bisnis mereka, William berusaha untuk mencari dukungan modal. Karena pada saat itu William tidak kenal investor manapun, satu-satunya orang yang ia kenal punya modal, yaitu atasannya di tempat ia bekerja. William mencoba menceritakan ide bisnisnya. Beliau cukup berbaik hati dan memperkenalkan dengan teman-teman yang juga punya modal.


Sayang, selama 2 tahun dia menjajakan ide bisnisnya, tidak ada yang mau membantu. Alasannya karena mereka tidak yakin dengan ide bisnis marketplace tersebut. Pasalnya, belum ada satu pun orang Indonesia yang berhasil, sukses dan kaya dari bisnis internet. Investor tidak pernah melihat uangnya atau untungnya dimana. Dan bagaimana ia bisa bersaing dengan raksasa dari luar negeri seperti eBay.


Bahkan suatu hari, ada seseorang yang mencoba mengatakan bila sosok yang kini menjadi CEO ini “hanya” sebagai pemimpi.


William, kamu datang membawa mimpi tinggi dari Amerika. Kamu masih muda dan hidup hanya sekali dan jangan disia-siakan dengan mimpi yang terlalu tinggi. Semua role model yang kamu bawa dari Amerika yang sukses itu dilahirkan spesial dan kamu tidak spesial



Mendapat opini seperti itu tentu terasa pahit, tapi hal ini justru tidak membuat William menyerah dan menyadari bahwa bisnis ini tidak mudah dijalankan di Indonesia. William justru tertantang untuk mengubah hal itu.


Tantangan sebagai kesempatan untuk berkembang


Di tahun 2010, sebenarnya banyak investor yang datang ke Indonesia untuk memberi modal, tapi William gagal untuk meyakinkan mereka karena tidak mahir berbahasa Inggris. Tapi ia tidak menyerah untuk mencari dukungan, sampai akhirnya bertemu dengan investor dari Jepang yang ternyata kemampuan bahasa Inggris-nya juga pasif.


Akhirnya komunikasi melalui ‘telepati’ dan ‘nyambung’. Kesempatan itu menjadi jalan bagi saya untuk mulai belajar berbahasa Inggris. Setiap bulan saya berkomunikasi dengan mereka, berlatih dan pada akhirnya mahir berbahasa Inggris.



Ketika awal membuka Tokopedia, William kembali ke Binus dan membuka booth di sana untuk mengembangkan tim. 2 hari di sana, ia berdiri tapi tidak ada yang mau mendaftar ke Tokopedia. Sementara, di depan booth Tokopedia ada booth salah satu bank terbesar di Indonesia dengan SPG(sales person girl) ramai dikunjungi mahasiswa yang ingin bergabung dengan bank tersebut dan William sebagai seorang pendiri perusahaan berusaha menjual mimpi namun tidak satupun yang mau bergabung di Tokopedia.


Belajar dari pengalaman itu, William mencoba untuk mengalahkan diri sendiri. William yang introvert, belajar untuk lebih baik berkomunikasi. “Saya percaya bahwa produk buatan saya adalah sebagus dirinya dan sebagus orang-orang yang bergabung dengan perusahaannya,” tuturnya.


Oleh karena itu, setiap ada kesempatan, William menceritakan mimpi dan idenya. Dan itu membuka jalan bagi orang-orang yang percaya akan mimpi dan idenya untuk bergabung dengan Tokopedia.”Mereka kinig menjadi pemimpin di Tokopedia saat ini. Mereka bergabung karena mereka percaya akan misi Tokopedia,” lanjut William.


Analogi Bambu Runcing


William menganalogikan Tokopedia seperti bambu runcing. Seperti pejuang Indonesia yang membawa bambu runcing untuk merebut kemerdekaan yang melambangkan 3 hal.


Keberanian


William merasa beruntung karena memilih untuk berani percaya kepada diri sendiri ketika tidak ada orang yang percaya padanya. Percaya pada mimpinya, ketika tidak ada orang lain yang percaya akan mimpinya. Ia tahu bahwa masa lalu sudah tidak bisa diubah namun, ia percaya masa depan ada di tangannya.


Kegigihan


Seluruh perjalanan Tokopedia dari awal hingga saat ini adalah tentang kegigihan. William membutuhkan waktu 2 tahun untuk meyakinkan investor pertama untuk menanamkan modal ke Tokopedia. Dalam perjalanannya ternyata tidak mudah karena 6 bulan setelah itu, eBay datang ke Indonesia dan menggandeng Telkom, perusahaan telekomunikasi raksasa Indonesia. Dan beberapa perusahaan besar luar lainnya pun masuk ke pasar Indonesia.


Secara kasat mata, Tokopedia tidak memiliki kemampuan untuk menandingi perusahaan-perusahaan tersebut, tapi dengan kegigihan, Tokopedia berhasil menjadi bisnis e-commerce pertama di ASEAN yang mendapat investasi 100 juta USD(setara 1,4 Triliyun Rupiah).


Baca Juga: Berusia 6 Tahun, Apa Saja Pencapaian Tokopedia?Harapan


Bayangkan pejuang Indonesia yang melawan penjajah dengan senjata canggih diadu dengan bambu runcing. Kalau tidak dengan harapan yang besar atas kemerdekaan, mereka tidak akan berjuang mati-matian. Begitu juga dengan Tokopedia, harapan untuk menciptakan peluang bisnis bagi masyarakat Indonesia secara mudah dan aman yang membuat William tidak menyerah terhadap keadaan. Jika William dan seluruh tim Tokopedia butuh waktu dua tahun untuk membangun Tokopedia, sekarang semua orang bisa memiliki toko online sendiri hanya dalam 2 menit.


Bermimpi dengan mata terbuka


William merasa beruntung karena lahir di generasi internet. Berbeda dengan generasi ayah dan kakeknya yang sulit untuk memiliki kesempatan bersaing dengan para pemain besar. Tapi di generasi internet, siapa saja punya kesempatan yang sama.


Contohnya Google dan Facebook. Google bukanlah perusahaan search engine pertama di dunia. Ada Yahoo yang dulunya begitu besar. Begitu pula dengan Facebook yang juga bukan social media pertama di dunia. Sebelum facebook ada MySpace dan Friendster yang sangat populer pada jamannya. Saat ini, Google dan Facebook membuktikan bahwa mereka bisa besar berkembang dengan kegigihan melawan segala ketidakmungkinan.



Tokopedia yang saat ini sudah memiliki 400 pegawai, tidak hanya mengubah hidup William tapi juga mengubah hidup para penjual di Tokopedia. Ada lebih dari 500.0000 penjual di Tokopedia yang berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari ibu rumah tangga, mahasiswa sampai cleaning service.


Terakhir William mengutip kata-kata dari Bung Karno


Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang.



Pendiri bangsa Indonesia adalah seorang visioner. Jika negara ini dibangun oleh visioner yang mengajak kita untuk bermimpi besar, ini adalah tanggung jawab generasi kita untuk berani menyemangati teman-teman, adik-adik kita yang memiliki mimpi yang lebih besar dari diri mereka.


Bagi William, bermimpi yang besar itu adalah bermimpi dengan mata terbuka. Sangat sederhana, apa yang kamu mimpikan, pikirkan, ucapkan, dan lakukan itu selalu konsisten.


(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto )
















Replies









sumber:

USD/CNY mid rate hits fresh year high on last day of 2015

The yuan has been set at its weakest against the USD for the year today by the People’s Bank of China

The PBOC set the yuan reference rate today at 6.4936





sumber:

Australia Private Sector Credit +0.4% On Month In November



Private sector credit in Australia was up 0.4 percent on month in November, the Reserve Bank of Australia said on Thursday – shy of forecasts for 0.6 percent and slowing from 0.7 percent in October.


On a yearly basis, credit climbed 6.6 percent – again shy of forecasts for 6.8 percent and down from 6.7 percent in the previous month.


Housing credit was up 0.6 percent on month and 7.5 percent on year, while business credit dipped 0.1 percent on month and was flat on year. Personal credit was flat on month and up 6.2 percent on year.


The M3 money stock added 0.7 percent on month and 6.7 percent on year, while broad money advanced 0.7 percent on month and 6.8 percent on year.



Published: 2015-12-30 23:45:00 UTC+00










sumber:

Heads up for China data out on Friday 1 January 2016

Due out on New Year’s Day in China, the official Manufacturing PMI (for December)

Manufacturing PMI:

– expected is 49.8, prior was 49.6

Non-manufacturing PMI





sumber:

5 Buku Entrepreneurship Pilihan Tech in Asia di Tahun 2015







5 Buku Entrepreneurship Pilihan Tech in Asia di Tahun 2015





5 Buku Entrepreneurship Pilihan Tech In Asia | Featured



Tak terasa tahun 2015 sudah hampir berakhir. Sepanjang tahun ini, ribuan buku bisnis baru dengan ide-ide brilian bermunculan. Tentu ini jadi peluang bagi kita yang ingin mendapatkan inspirasi dalam memulai atau mengembangkan bisnis yang sedang kita jalani.


Dari sekian banyak buku yang diterbitkan tahun 2015, kami memilih lima buku terbaik yang menurut kami cocok dibaca di penghujung tahun ini. Masing-masing buku, memiliki tema yang unik yang kami harapkan dapat membantu kamu memecahkan persoalan bisnis yang kamu hadapi. Berikut daftarnya!


The Art of the Start 2.0


1 the art of start


The Art of the Start 2.0 membahas secara detail langkah-langkah bagaimana mendirikan sebuah startup dan menyelesaikan tantangan yang muncul dalam prosesnya. Buku ini ditulis oleh Guy Kawasaki, praktisi startup yang dikenal karena sukses memasarkan Macintosh pertama di tahun 1984.


Topik yang dibahas cukup lengkap, mulai dari pitching, fund raising, bootstrapping, evengelizing, socializing, membangun tim, leading, hingga bagaimana membuat startup dapat bertahan ditengah ketatnya persaingan. Dari penyusunannya, terlihat bahwa buku ini dimaksudkan sebagai sebuah manual yang dapat dibaca berulang-ulang, sehingga bisa menjadi investasi yang menarik untuk dibeli.


Satu pembahasan yang menonjol dalam buku ini adalah tentang pentingnya menentukan visi dan misi perusahaan dengan baik sejak awal. Perencanaan yang baik akan membebaskan kita dari masalah-masalah kecil yang bisa dihindari dan membantu kita fokus menyelesaikan masalah besar di kemudian hari.


Kamu ingin menjadikan buku ini sebagai referensi di tahun 2016, dapatkan di sini.


Disrupt You!


1 disrupt


Dalam Disrupt You!, Jay Samit, penulis buku ini, mengemukakan pendapat bahwa untuk bisa menciptakan sebuah distruptive business, kita harus mampu terlebih dahulu menciptakan sebuah disruption bagi diri kita sendiri (personal disruption).


Menurut Jay Samit, personal disruption dimulai dari proses introspeksi, yaitu memahami value dan pandangan pribadi kita terhadap dunia serta lingkungan di sekitar kita. Dari hasil introspeksi ini, kita akan bisa memahami tujuan akhir yang kita inginkan sekaligus mendapatkan ide bagaimana kita dapat mencapainya.


Buku ini juga memberikan contoh-contoh bagaimana konsep yang ia sajikan diaplikasikan di dunia nyata melalui kisah-kisah sukses aktor Jim Carrey; Hiroaki Aoki, Founder Benihana; serta Tony Hsieh, CEO Zappos. Konsep ini dapat digunakan di berbagai bidang dan industri, termasuk sales dan pemasaran, distribusi, fundraising, dan crowdsourcing.


Kamu dapat mencari tahu lebih dalam dan membeli buku Disrupt You! di sini!


Baca juga: Review Buku Bold: Memahami dan Menciptakan Teknologi Eksponensial


Bold


BOLD (1)


Bold membahas tentang keberadaan sebuah teknologi yang tumbuh dengan sangat cepat, yang mereka sebut sebagai exponential technology. Selain membawa berbagai peluang baru, teknologi ini dapat menjadi ancaman bagi perusahaan yang tidak peka.


Pertumbuhan teknologi eksponensial biasanya terlihat lambat di awal, namun ada masa saat ia tumbuh secara mengejutkan dan berkali-kali lipat dari nilai sebelumnya hingga akhirnya menghancurkan bisnis perusahaan-perusahaan yang dulu menganggapnya remeh.


Ini tampak nyata dalam kasus hancurnya bisnis-binis ponsel tradisional saat teknologi smartphone datang. Ketidaksiapan membuat perusahaan sebesar Nokia pun hancur diterpa kemajuan.


Bold memberikan enam tahap perkembangan sebuah teknologi eksponensial, dan meminta kita waspada serta menangkap peluang saat sebuah teknologi mengikuti pola-pola tersebut. Selain itu, Bold juga memberikan berbagai metode yang bisa kita lakukan untuk bisa menciptakan sebuah teknologi yang disruptive bagi industri.


Kamu bisa mengenal disruptive technology lebih lebih dalam dengan membeli buku Bold di halaman ini.


The Entrepreneur Roller Coaster


1 entrepreneur


The Entrepreneur Roller Coaster fokus pada cara mengelola emosi, khususnya bagi seorang entrepreneur. Pengelolaan ini sangat penting, sebab emosi seringkali menjadi faktor penentu kemajuan atau kemunduran sebuah bisnis.


Baca juga: Review Buku The One Thing: Fokus pada Satu Hal untuk Mendapat Apa yang Kita Inginkan


Sebagai contoh, saat bisnis kita mundur, kita mungkin akan mendapat tentangan dan celaan yang dapat menghancurkan semangat kita. Pada posisi ini, emosi banyak bermain. Bila tidak pandai mengelolanya, kita akan mudah termakan perkataan negatif dan akhirnya berhenti berusaha.


Buku ini menyajikan metode tentang bagaimana mengelola emosi dengan tepat, baik emosi kita pribadi maupun emosi konsumen bisnis kita, dan bagaimana memanfaatkan kemampuan mengelola emosi tersebut untuk memajukan bisnis.


Yuk pelajari cara mengelola emosi dengan membeli buku The Entrepreneur Roller Coaster di sini.


Job Escape Plan


1 escape


Job Escape Plan membahas tentang cara memulai sebuah bisnis bagi mereka yang masih memiliki pekerjaan penuh waktu. Tujuan akhirnya tentu agar kita dapat meninggalkan status sebagai karyawan dan mulai berkarya sebagai seorang entrepreneur.


Buku ini memberikan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk memulai sebuah usaha sampingan tersebut, serta mengelolanya hingga menjadi bisnis besar.


Tak hanya itu, Job Escape Plan juga memberikan tips untuk memahami diri dan memberikan daftar hal yang perlu kita pertimbangkan saat kita akhirnya memutuskan untuk keluar dari pekerjaan dan menjalankan bisnis kita sepenuhnya.


Untuk yang masih bekerja sebagai karyawan tetapi ingin mulai merintis usaha sendiri, yuk beli bukunya di halaman ini.



Bagaimana? Dari kelima buku tersebut, adakah yang sudah kamu baca? Kalau belum, libur akhir tahun ini mungkin jadi waktu yang tepat untuk menikmatinya!


(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)
















Replies









sumber:

Spesifikasi dan Harga Cubot H1, Ponsel 4G 2 Jutaan Usung Baterai 5200mAh Mantap

Spesifikasi dan Harga Cubot H1, Ponsel 4G 2 Jutaan Usung Baterai 5200mAh Mantap



Spesifikasi dan Harga Cubot H1, Ponsel 4G 2 Jutaan Usung Baterai 5200mAh Mantap – Ketika kita berlibur atau pergi keluar kota yang jauh dari sumber listrik, kita kadang merasa bingung bagaimana kalau perangkat elektronik atau perangkat telekomunikasi kita kehabisan daya. Jalan pintar satu-satunya adalah dengan membawa powerbank, tentu saja powerbank memiliki ukuran yang tidak kecil apalagi kabelnya yang lumayan panjang, kadang kita merasa kerepotan harus membawanya kemana-mana.


Akan tetapi kali ini kita tak perlu khawatir lagi, karena belum lama ini ponsel bernama Cubot H1 secara resmi telah diluncurkan dengan membawa baterai berkapasitas mantap, yaitu 5200mAh. Baterai dengan kapasitas tersebut diklaim mampu tahan dalam waktu 4 hari penggunaan normal. Untuk uukuran ponsel kelas menengah, hadirnya baterai dengan kapasitas tersebut sudah sangat mantap.


Cubot H1


Harga resmi dari Cubot H1 ini adalah sekitar $160 atau jika dirupiahkan sekitar Rp 2,2 jutaan. Bandrol tersebut bisa dibilang cukup kompetitif dikelasnya. Keuntungan memiliki seri Cubot H1 ini adalah kita tidak perlu takut lagi kehabisan daya dan repot membawa powerbank yang ukurannya tidak kecil.


Display, smartphone besutan Cubot ini menawarkan ukuran layar seluas 5,5 inci dengan resolusi HD 1280 x 720 piksel yang dibekali teknologi panel IPS (In-Plane Switching) kapasitif dan menawarkan kerapatan layar mencapai 267 piksel per inci. Untuk OS nya, smartphone ini sudah menjalankan versi Android 5.1 Lollipop. Kembali ke sektor baterai, sang pabrikan telah melengkapinya dengan fitur QuickCharge yang memungkinkan mengisi daya dengan lebih cepat.


Jaringan Cubot H1 ini bisa dibilang sudah lengkap, dengan dukungan dari 4G LTE, port microUSB, Bluetooth, 3G HSPA, dan dual SIM. Sedangkan untuk dapur pacunya telah dibekali dengan GPU Mali-T720MP2, chipset MediaTek MT6735P, RAM 2GB dan CPU quad core ARM Cortex-A53 berkecepatan 1GHz. Kinerja nya sudah cukup mantap untuk kebutuhan multitasking menengah harian anda.


Untuk memori internal, ponsel ini menawarkan kapasitas sebesar 16GB yang masih didukung slot microSD untuk ekspansi memori eksternal hingga 32GB. Sementara untuk kamera, Cubot H1 ini telah dibekali kamera belakang 13MP dan kamera depan 8MP. Kamera belakangnya sudah dilengkapi dengan fitur LED flash atau autofocus sedangkan untuk kamera depan sudah mantap untuk foto selfe dan video call.




(Visited 4 times, 6 visits today)





sumber: