Brainly, sebuah platform tanya jawab untuk para pelajar, pada tanggal 11 Mei 2016 mengumumkan kalau mereka telah mendapat pendanaan sebesar US$15 juta (sekitar Rp199 miliar). Pendanaan tersebut dipimpin oleh perusahaan internet dan hiburan asal Amerika Serikat, Naspers.
Saat ini, startup asal Polandia tersebut telah mendapat 60 juta kunjungan bulanan di 35 negara, termasuk di Indonesia. Hal ini menunjukkan peningkatan dua kali lipat dari angka 30 juta kunjungan yang mereka dapat pada tahun 2014, ketika mereka mengumumkan pendanaan Seri-A dengan nilai US$9 juta (sekitar Rp119 miliar) yang dipimpin oleh General Catalyst Partners.
“Kami akan menggunakan pendanaan terbaru ini untuk berekspansi secara global, serta menerapkan machine learning di platform kami,” tutur Dimas Mukhlas Widiantoro, Country Manager Brainly untuk Indonesia, kepada Tech in Asia.
Belum akan melakukan monetisasi
Dimas menjelaskan kalau matematika, fisika, kimia, dan bahasa Indonesia menjadi empat mata pelajaran yang paling sering diakses oleh para pengguna di Indonesia. Hal ini wajar karena keempat mata pelajaran tersebut turut diujikan dalam Ujian Akhir Nasional (UAN) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA).
“Platform kami menjadi menarik karena mempunyai layanan untuk menulis rumus-rumus matematika dan fisika dengan mudah,” tutur Dimas.
Brainly juga telah mengembangkan produk mereka dengan membuat algoritma khusus agar bisa memunculkan pertanyaan-pertanyaan serupa, serta menambahkan lebih banyak permainan di aplikasi mobile mereka. “Kami pun telah mengurangi ukuran file dari tiap pertanyaan, agar para pelajar bisa menghemat kuota internet mereka,” ujar Dimas.
Untuk menyediakan seluruh layanan tersebut, Brainly belum akan menarik biaya dari para pengguna mereka, atau “mengebom” mereka dengan banyak sekali iklan. “Dalam waktu dekat, kami akan menguji sebuah solusi untuk mendapatkan uang. Namun kami belum bisa menceritakannya sekarang,” ujar Dimas.
Miliki tiga juta koleksi pertanyaan
Berbekal semua pembaruan tersebut, Dimas mengklaim kalau Brainly telah mempunyai sembilan juta pengunjung bulanan yang berasal dari Indonesia. Sebanyak 74 persen di antaranya mengakses dari perangkat mobile. Angka ini menunjukkan perkembangan dari angka enam juta kunjungan bulanan yang mereka dapat di tahun 2014.
Pada saat itu, Brainly menjelaskan kalau mereka baru mempunyai 650.000 pengguna aktif. Apabila perbandingan antara jumlah kunjungan dan pengguna aktif Brainly dalam dua tahun terakhir tetap sama, maka diperkirakan saat ini Brainly telah mempunyai sekitar satu juta pengguna aktif bulanan (MAU).
“90 persen dari pengguna kami di Indonesia adalah para pelajar berusia 13 hingga 18 tahun. Selain itu, ada juga pengunjung kami yang merupakan orang tua dan guru,” jelas Dimas.
Mari berkenalan dengan startup-startup pendidikan lain yang ada di Indonesia
Menurut data yang ditampilkan di situs mereka, saat ini Brainly di Indonesia telah memiliki sekitar tiga juta koleksi pertanyaan yang telah terjawab dan diperiksa oleh para moderator mereka. “Pertanyaan yang tidak mendapat jawaban selama 10 hari akan secara otomatis terhapus dari situs kami,” kata Dimas.
Dengan jumlah kunjungan sebanyak itu, Brainly jelas mengungguli platform-platform serupa yang berasal dari Indonesia, seperti Zenius, UtakAtikOtak, dan MejaKita. Kehadiran pendanaan sebesar Rp199 miliar ini pun jelas membuat usaha startup-startup tanah air untuk mengejar ketertinggalan akan jadi semakin berat.
(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah; sumber gambar: ibudanbalita)
The post Dengan Sembilan Juta Kunjungan Bulanan dari Indonesia, Layanan Tanya Jawab PR Brainly Raih Pendanaan Seri-B appeared first on Tech in Asia Indonesia.
sumber:
0 komentar:
Posting Komentar