Minggu lalu (13/4), Google meluncurkan versi ke-50 dari browser andalan mereka, Chrome. Saat ini, versi terbaru tersebut sudah bisa dinikmati oleh para pengguna Chrome di PC berbasis Windows, Mac, dan Linux. Google mengatakan kalau pembaruan untuk Android dan iOS di wilayah Asia juga akan menyusul besok (21/4).
Menyambut peluncuran tersebut, Tech in Asia mendapat kesempatan untuk berbincang dengan Rahul Roy-Chowdury, Director of Product Management Chrome, lewat video call. Rahul menjelaskan beberapa hal menarik terkait penggunaan aplikasi web di masa depan dan perkembangan Chrome hingga saat ini.
Aplikasi web atau aplikasi mobile?
Berbicara tentang perbandingan antara aplikasi web dan aplikasi mobile yang sekarang sedang marak, Rahul menjelaskan kalau kedua jenis aplikasi tersebut punya kelebihan masing-masing. “Aplikasi mobile memang membuat kita jadi lebih mudah dalam mengakses sebuah layanan. Namun para developer tidak boleh lupa kalau kebanyakan pengguna enggan mengunduh terlalu banyak aplikasi, dan hanya menggunakan beberapa aplikasi utama saja,” tutur Rahul.
Sebaliknya, walaupun punya beberapa keterbatasan, aplikasi web tetap banyak digunakan. Alasannya karena bisa memudahkan pengguna dalam menemukan situs-situs dan layanan-layanan baru. Aplikasi web juga bisa diakses dari sistem operasi mana pun, tidak terbatas hanya di beberapa sistem operasi seperti Android dan iOS saja misalnya.
“Aplikasi web punya kemampuan yang luar biasa. Dengan bantuan link dan kehadiran mesin pencari, layanan yang kita buat jadi bisa lebih dikenal masyarakat,” jelas Rahul.
Untuk mengatasi perbedaan dua jenis aplikasi tersebut, Google bahkan pernah meluncurkan sebuah layanan yang memungkinkan kamu untuk menggunakan aplikasi mobile lewat browser.
Masa depan yang cerah untuk aplikasi web
Menurut Rahul, aplikasi web akan mengalami banyak perubahan ke arah yang lebih baik dalam beberapa tahun ke depan. Salah satu teknologi yang tengah banyak dilirik saat ini adalah Progressive Web App (PWA). Dengan PWA, para developer bisa menghadirkan sebuah situs dengan tampilan yang serupa dengan tampilan aplikasi mobile.
“Saat ini PWA sudah diterapkan oleh Flipkart di India. Dan dalam waktu dekat akan segera disusul oleh beberapa situs di Indonesia seperti Kaskus, Bukalapak, dan Babe,” ujar Rahul.
Cepat, mudah, dan aman
Mengenai Chrome, sejak mulai membangun browser tersebut delapan tahun yang lalu, Google selalu berprinsip kalau Chrome harus menjadi browser yang cepat, mudah, dan aman ketika digunakan. “Tanpa browser yang memenuhi tiga hal tersebut, aplikasi web secanggih apapun tidak akan ada gunanya,” jelas Rahul.
Dan sejauh ini, Chrome terbukti sukses memenuhi tiga hal tersebut. Fungsi penghematan data yang diterapkan Chrome berhasil menghemat dua juta GB kuota internet para pengguna mereka setiap bulannya.
Selain itu, Chrome juga telah menerjemahkan sebanyak 3,6 miliar halaman situs berbahasa asing setiap bulannya agar lebih mudah dimengerti. Dalam hal keamanan, Chrome mencatat kalau mereka telah mencegah pengguna mengakses situs yang tidak aman sebanyak 145 juta kali setiap bulan.
Baca juga: Bagaimana Google Membuat Asia Tenggara Sebagai The Next Billion Users
Banyak belajar dari Indonesia dan India
Khusus dalam hal kecepatan browser dan penghematan kuota internet pengguna, Rahul mengakui kalau Chrome banyak belajar dari Indonesia dan India. Beberapa tahun terakhir, mereka baru mengetahui kalau smartphone merupakan perangkat utama yang digunakan oleh masyarakat kedua negara tersebut dalam mengakses internet.
“Sejak dua tahun yang lalu, kami terus mempelajari bagaimana cara masyarakat Indonesia dan India dalam menggunakan internet. Dan kami terkejut melihat bagaimana mereka sering mematikan akses data untuk menghemat kuota internet,” tutur Rahul.
Dari berbagai fenomena yang mereka temui, akhirnya Chrome mencoba beberapa hal untuk mempercepat browser mereka dalam menampilkan sebuah halaman situs, sekaligus menghemat data yang harus diunduh pengguna. Salah satu hal yang mereka lakukan adalah dengan mengunduh gambar-gambar yang penting saja, dari halaman situs yang hendak diakses pengguna.
Uniknya, setelah melakukan hal tersebut, banyak pengguna di negara-negara maju yang ikut senang dengan pembaruan Chrome ini. “Ternyata di Silicon Valley sekalipun, ada beberapa tempat yang mempunyai koneksi internet buruk. Pengguna Chrome di sana pun jadi ikut terbantu dengan kecepatan Chrome saat ini,” pungkas Rahul.
(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah, sumber gambar Scobleizer)
The post Inilah Nasib Aplikasi Web di Masa Depan Menurut Direktur Google appeared first on Tech in Asia Indonesia.
sumber:
0 komentar:
Posting Komentar