Menkominfo Rudiantara mengatakan bahwa masalah pengembangan teknologi di Indonesia cenderung fokus pada mobile-solution, sedangkan perkembangan fixed fiber solution terbilang lambat. Hal itu ia kemukakan pada acara peresmian Indonesia Fiber-To-The-Home Association (IFA), hari ini (27/4).
Ia menuturkan bahwa solusi internet kabel lebih mudah untuk diaplikasikan hingga ke pelosok ketimbang mobile. Inilah yang menjadi dasar kerja sama pemerintah dan ekosistem penyedia layanan untuk mendorong penetrasi internet kabel yang lebih meluas ke kota-kota di Indonesia.
Surabaya jadi kota percontohan
IFA merupakan perkumpulan yang beranggotakan operator teknologi, perusahaan, dan asosiasi yang berkaitan dengan TIK di Indonesia, seperti Telkom, Jababeka, MyRepublic, dan Huawei. Berada di bawah Mastel (Masyarakat Telematika Indonesia), IFA memiliki tugas mengembangkan ekosistem fixed broadband yang disertai dengan penerapan smart city.
Dalam diskusi tersebut, Wali Kota Surabaya, Tri Risma Harini mengungkapkan kemudahan pengendalian kota dengan pengaplikasian internet kabel di seluruh negeri. Pengembangan Surabaya menjadi smart city sendiri sudah dimulai sejak 2002.
“Hingga kini perkembangannya mencakup pada e-government yang membuat masyarakat mudah melayangkan keluhan dan pengurusan izin. Selain itu penerapannya juga pada lalu lintas kota,” ujar Risma.
Ketua IFA Suwanto Gunawan mengatakan bahwa kesuksesan penerapan teknologi di kota besar seperti Surabaya dapat menjadi percontohan untuk penetrasi internet kabel, sehingga dapat mendukung pengembangan smart city yang lebih meluas lagi di dalam negeri.
Suwanto juga menambahkan bahwa peresmian IFA bisa sejalan dengan kebijakan Palapa Ring dari Kemkominfo. Lewat kebijakan tersebut, Kemkominfo menggandeng operator telekomunikasi dalam penerapan kabel fiber optic yang akan memberikan koneksi internet di seluruh Indonesia.
Terapkan tiga strategi utama
Untuk menjalankan penetrasi yang telah dijabarkan di atas, Suwanto menyebut IFA telah menyiapkan tiga langkah, yaitu regulasi, teknologi, dan model bisnis. Terkait regulasi, IFA akan memberikan usulan kepada pemerintah, dalam hal ini Kemkominfo.
Langkah kedua, terkait dengan standar teknologi. Menurut Suwanto, standar teknologinya itu sendiri akan dirumuskan bersama beberapa stakeholder yang akan bergabung dalam AFI.
“Yang ketiga adalah penerapan model bisnis. Tim sejauh ini masih meramu model bisnis yang terbaik bagi negara, sehingga sesuai dan bisa diimplementasikan ke kota-kota lain,” sambungnya.
Baca juga: 3 Hambatan yang Dihadapi Jakarta dalam Menerapkan Smart City
(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah; Sumber gambar Wired)
The post Pemerintah Dukung Penetrasi Internet Kabel yang Lebih Merata di Indonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia.
sumber:
0 komentar:
Posting Komentar