Blogger templates

Rabu, 15 Juni 2016

Golden Gate Ventures Kumpulkan Rp800 Miliar untuk Pendanaan Kedua

Golden Gate Ventures (GGV), perusahaan modal ventura yang berbasis di Singapura, hari ini mengumumkan kalau mereka telah selesai melakukan penggalangan dana kedua. Dana GGV kini bernilai US$60 juta (sekitar Rp800 miliar), dari sebelumnya US$50 juta (sekitar Rp666 miliar) yang diumumkan pada bulan Juli 2015 silam. “Dana yang terkumpul mengalami kelebihan sebesar US$10 juta (sekitar Rp133 miliar),” jelas GGV dalam siaran pers yang diterima Tech in Asia.


Dana tersebut akan difokuskan untuk investasi awal di wilayah Asia Tenggara, dengan menyasar tahap seed dan Seri-A yang nilainya antara US$1 juta (sekitar Rp13,3 miliar) hingga US$5 juta (sekitar Rp66 miliar) atau lebih tinggi. GGV biasanya menyasar bisnis yang berhadapan langsung dengan konsumen, seperti e-commerce, SaaS, aplikasi mobile, serta sistem dan perangkat keras smart home.


“Tidak seperti negara-negara maju, penetrasi internet di Asia Tenggara lebih banyak dipicu oleh adopsi smartphone. Oleh karena itu, startup di wilayah ini harus berpikir mobile first,” ujar Vinnie Lauria, Founding dan Managing Partner Golden Gate Ventures.


Dana tambahan didapatkan dari Korea, Jerman, dan Thailand


Dana sebesar US$35 juta pertama dialirkan oleh Co-Founder Facebook Eduardo Saverin1 dan Temasek yang merupakan VC milik pemerintah Singapura, serta beberapa investor lainnya. Sementara dana tambahan dikucurkan oleh firma asuransi Korea Hanwha Life, Siam Commercial Bank dari Thailand, dan konglomerat media asal Jerman Hubert Burda Media.


Hubert Burda Media sebelumnya telah berinvestasi di sejumlah startup, beberapa berasal dari Asia Tenggara, seperti Medical Departures (Thailand) dan mesin pencarian Coc Coc (Vietnam).


Investasi Modal Ventura di Asia Tenggara | Grafik

Investasi VC di Asia Tenggara dari Januari-Mei 2016 (dalam juta dolar AS)



Menurut GGV, partisipasi Hubert Burda Media dalam investasi ini menunjukkan komitmennya sebagai pemain di Asia Tenggara. “Investasi ini akan menyediakan mereka peluang yang langka untuk membantu percepatan digitised growth di Asia Tenggara,” tambah GGV.


GGV melihat bahwa aktivitas startup di ekosistemnya sedang berada pada titik infleksi kritis. Meskipun krisis yang dialami Cina memengaruhi sentimen investor di dalam negeri, investasi terus mengalir ke Asia Tenggara.


Beberapa investasi terbaru VC ini adalah di perusahaan pembayaran asal Thailand Omise, toko aplikasi mobile Aptoide, dan penyedia layanan finansial dari Indonesia Ruma. Termasuk dengan investasi yang telah dilakukan dengan dana pertama sebesar US$10 juta, yang dimulai pada 2012, GGV kini sudah memiliki lebih dari 30 perusahaan dalam portofolio mereka.



Eduardo Saverin juga menanamkan investasi di Tech in Asia. Baca halaman etika kami untuk informasi lebih lanjut.


(Artikel ini pertama kali dipublikasikan dalam bahasa Inggris oleh Nadine Ferischlad. Isi di dalamnya telah diterjemahkan dan dimodifikasi. Diedit oleh Iqbal Kurniawan)


The post Golden Gate Ventures Kumpulkan Rp800 Miliar untuk Pendanaan Kedua appeared first on Tech in Asia Indonesia.





sumber:

0 komentar:

Posting Komentar