Blogger templates

Sabtu, 23 April 2016

Bagaimana Sebuah Bank Mendirikan Fintech Startup untuk Mengembangkan Bisnis dengan Lebih Cepat dan Efisien

Startup dan korporasi bisa dibilang bagai bumi dan langit. Keduanya memiliki cara kerja yang benar-benar berbeda dan bertolak belakang. Misalnya sebuah startup biasanya terdiri dari tim yang kecil—tiga sampai lima orang—dan bergerak dengan cepat. Sedangkan korporasi sebaliknya, bergerak lambat karena perlu banyak persetujuan terlebih dahulu sebelum bisa melakukan manuver baru.


Namun, sebuah bank yang merupakan korporasi malah berpikir sebaliknya. Bukan menjauhi konsep startup, melainkan mendirikan sebuah startup di dalamnya. Bank yang dimaksud adalah Amar Bank yang mendirikan Tunaiku, sebuah layanan pinjam uang melalui internet.


Nama Amar Bank mungkin terdengar asing. Tidak mengherankan karena Amar Bank belum sebesar bank-bank lain seperti Mandiri, BCA, BNI, atau BRI. Bahkan sejak diluncurkan pada tahun 1991, hingga saat ini Amar Bank hanya memiliki tiga kantor cabang di Indonesia.


Menyediakan solusi bagi masyarakat


Vishal Tulsian selaku Direktur dari Amar Bank menjelaskan bahwa sebuah bank memiliki tiga fungsi utama. Pertama adalah sebagai tempat yang memungkinkan para nasabah untuk menyimpan uang mereka. Kedua, memungkinkan nasabah untuk meminjam uang ke bank. Ketiga, yaitu sebagai sarana transaksi, seperti melakukan transfer dan menukar valuta asing.


Fungsi pertama hanya bisa dimaksimalkan dengan mengembangkan infrastruktur dengan membuka banyak cabang di banyak tempat. Hal ini memerlukan biaya besar, dan sudah banyak dilakukan oleh bank-bank besar. Sedangkan fungsi ketiga, sudah secara otomatis disediakan oleh setiap bank.


Jadi satu-satunya fungsi yang bisa menjadi nilai tambah dan bisa dilakukan oleh Amar Bank adalah menyediakan solusi pinjam uang melalui internet. Di saat yang bersamaan, dengan memungkinkan nasabah untuk meminjam uang melalui internet, Amar Bank bisa menjangkau lebih banyak nasabah dan tidak perlu mendirikan banyak cabang.


Baca juga: Kumpulan Startup Fintech di Indonesia


Mengumpulkan data calon nasabah dari internet


Menyediakan layanan pinjam uang bisa dibilang merupakan bisnis yang berisiko. Sehingga tidak heran apabila bank pada umumnya hanya memberikan pinjaman bagi orang-orang tertentu. Selain itu, tidak banyak bank yang berani memberi pinjaman dengan jumlah yang kecil, kurang dari Rp10 juta. Karena untung yang diperoleh tidak terlalu banyak. Dan bagi mereka mungkin cukup berisiko memberikan pinjaman kepada masyarakat yang termasuk dalam kategori piramida bawah—tidak memiliki rekening dan kartu kredit.


Lalu bagaimana Tunaiku bisa memberikan pinjaman dengan jumlah kecil dan memproses pinjaman dalam durasi waktu 24 jam?


Tunaiku memungkinkan nasabah untuk meminjam uang mulai dari Rp2-10 juta dengan durasi peminjaman mulai dari 6-12 bulan. Menariknya bunga yang dikenakan setiap bulannya tetap tiga persen, dan tidak berpengaruh terhadap nominal maupun lama peminjaman.


Tarif Pinjaman Tunaiku


Biaya yang lain yang akan dikenakan oleh Tunaiku adalah biaya administrasi sebesar Rp540.000 yang akan dikenakan satu kali saat pertama kali melakukan pengajuan peminjaman uang. Selain itu ada juga biaya keterlambatan sebesar Rp100.000 dan juga bunga keterlambatan sebesar 0,16 persen. Yang akan dikenakan tiap kali nasabah terlambat melakukan pengembalian uang pinjaman tiap bulannya.


Kemudian untuk memproses pengajuan pinjaman. Vishal mengaku bahwa mereka telah mengembangkan teknologi khusus yang akan menganalisis calon nasabah. “Sejak diluncurkan pada tahun 2014, kami telah mengembangkan sistem khusus yang akan melakukan pengumpulan data dan informasi tentang nasabah dari internet,” ungkap Vishal.


Data-data yang dikumpulkan dari nasabah hanya informasi-informasi yang memang terbuka untuk publik dan memang tercatat secara otomatis saat pengguna mengakses internet. Seperti informasi jenis smartphone yang digunakan, kapan terakhir kali mereka mengakses internet, dan lainnya. Bukan data pribadi mereka, seperti nama dan sandi akun media sosial mereka.


Kemudian Apa yang terjadi apabila nasabah tidak mampu mengembalikan pinjaman mereka?


Vishal menjelaskan bahwa ada beberapa skenario yang akan menjadi solusi dari permsalah ini. Tahap pertama yang dilakukan oleh Tunaiku adalah memberi peringatan bagi nasabah dengan menghubungi via e-mail atau menghubungi langsung melalui telepon. Kedua, adalah membawa permasalahan tersebut ke pengadilan. Hal ini sesuai dengan persetujuan yang telah ditandatangani oleh para peminjam.


“Kami tidak akan mengirimkan orang langsung ke rumah nasabah, seperti apa yang dilakukan oleh bank lain. Akan tetapi apabila hal tersebut sangat diperlukan, maka hal tersebut akan menjadi solusi terakhir dari kami,” ungkap Vishal menjelaskan solusi ketiga.


Perluas jangkauan


Tunaiku telah diluncurkan sejak dua tahun lalu oleh Amar Bank. Dari tim yang hanya beranggotakan satu orang, saat ini tim tunaiku sudah memiliki hampir 100 staf.


Secara struktur, Vishal menjelaskan bahwa ia sengaja memisahkan keduanya, antara Amar Bank dan Tunaiku. “Korporasi dan startup merupakan dua hal yang berbeda. Membawa tim-tim berpengalaman dari korporasi untuk mengelola startup tidak akan bekerja. Sehingga kami membangungnya dari awal,” jelas Vishal.


Disinggung mengenai jumlah nasabah yang telah menggunakan layanan Tunaiku. Vishal enggan untuk memberikan detail pastinya. “Sejak diluncurkan, jumlah nasabah yang melakukan pinjaman terus meningkat. Bahkan kami terpaksa menahan jumlah nasabah yang bisa melakukan pinjaman,” ungkap Vishal.


Ke depannya, Vishal berencana untuk bekerja sama dengan operator seluler yang memungkinkan para nasabah untuk melakukan pinjaman uang langsung dari ponsel mereka, dalam bentuk mobile wallet. Nantinya layanan ini juga bisa digunakan untuk transaksi jual beli dan membayar pinjaman.


(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)


The post Bagaimana Sebuah Bank Mendirikan Fintech Startup untuk Mengembangkan Bisnis dengan Lebih Cepat dan Efisien appeared first on Tech in Asia Indonesia.





sumber:

1 komentar:

  1. Halo, semua tolong berhati-hati dalam mendapatkan pinjaman di sini, begitu banyak lender pinjaman di sini adalah semua scammers dan mereka hanya di sini untuk scam Anda dari uang Anda, saya mengajukan pinjaman sekitar 200 juta dan saya diminta untuk membayar beberapa biaya dan saya dibayar, mereka meminta lagi dan lagi, saya membayar hampir 9 juta masih saya tidak mendapatkan pinjaman, terjadi ditunjukan kepada saya sekitar 5 kali dari perusahaan pinjaman yang berbeda, saya Ingin saya akan bertemu orang yang tepat tetapi saya tidak.

    Allah menjadi Glory saya bertemu seorang teman yang baru saja diterapkan pada pinjaman dan dia mendapat pinjaman tanpa stres, jadi dia memperkenalkan saya ke Ibu Tracy Morgan, saya diterapkan untuk 300 juta, saya pikir itu adalah lelucon dan penipuan, tetapi saya punya pinjaman saya dalam waktu kurang dari 24 jam hanya dalam 2% tanpa agunan. saya sangat senang karena saya adalah menyelamatkan dari mendapatkan miskin.

    jadi saya saran semua orang di sini membutuhkan pinjaman untuk menghubungi Ibu Dewi dan saya meyakinkan Anda bahwa Anda akan mendapatkan pinjaman Anda. id emailnya tracymorganloanfirm@gmail.com
    Anda masih dapat menghubungi saya jika Anda membutuhkan info lebih lanjut dan bantuan pada widayatarmuji@gmail.com

    BalasHapus