Menyambut Hari Bumi Sedunia atau World Earth Day yang jatuh setiap tanggal 22 April, Qlue melakukan kampanye dengan tajuk #BeraniTanpaPlastik. Aksi yang merupakan bagian dari inisiatif #BERANIBERUBAH ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya kantong plastik dan mulai berani berubah menggunakan tas belanja nonplastik atau reusable bag.
Salah satu bagian dari kampanye #BeraniTanpaPlastik ini mengajak masyarakat melaporkan peritel seperti minimarket, supermarket, maupun convenience store, yang sudah maupun belum mengedukasi masyarakat akan kantong plastik berbayar—secara visual ataupun verbal—di tokonya. Pelaporan tersebut dapat dilakukan di aplikasi media sosial Qlue.
Masyarakat dapat melapor melalui Qlue dengan memilih kategori Laporan Swasta “Review Positif” bagi peritel yang sudah menjalankan fungsi edukasi, atau sebaliknya, yaitu memberikan “Review Negatif” bagi yang belum melakukannya.
“Aksi ini bukan untuk merugikan ritel maupun mengganggu aktifitas jual-beli, namun Qlue menginginkan adanya perubahan positif. Yaitu mengembalikan budaya lokal ramah lingkungan dengan berbelanja menggunakan wadah sendiri seperti reusable bag, agar dapat digunakan setiap kali berbelanja tanpa bergantung pada kantong plastik,” ungkap Agung Prabowo, Marketing Communication Executive Qlue, dalam press release yang diterima Tech in Asia.
Selain itu, Agung menambahkan kampanye ini, yang digarap bareng dengan Waste4Change serta berbagai komunitas peduli lingkungan yang tergabung dalam kolaborator #JKTBebasSampah, diharapkan dapat mendorong masyarakat agar aktif mengurangi penggunaan kantong plastik yang menjadi beberapa sumber masalah lingkungan di Indonesia, khususnya di Jakarta. Kegiatan ini akan dilakukan dalam beberapa fase. Untuk fase pertama akan dilaksanakan selama dua minggu mulai hari ini.
Bukan tanpa alasan
Diadakan kampanye ini bukan semata-mata karena merayakan Hari Bumi, atau membonceng isu kantong plastik berbayar yang masih hangat. Dijelaskan oleh Rido Malik, Supervisor Campaign Waste4Change, pihaknya mengamati ada 60 ritel berbeda di Jakarta yang ternyata belum ikut melakukan sosialisasi kebijakan kantong plastik berbayar, baik secara verbal maupun visual.
Sebanyak 57 persen kasir di peritel belum melakukan edukasi verbal karena tidak menanyakan kepada konsumen apakah mau pakai plastik atau tidak, sementara sebanyak 67 persen ritel sudah melakukan edukasi visual atau memiliki signasi terkait kebijakan plastik tersebut.
Baca juga: Aplikasi Laporan Pelayanan Masyarakat Qlue Terima Ribuan Pengaduan Tiap Harinya
Nantinya, data-data dari Qlue selama fase pertama akan dilihat, dianalisis, kemudian dievaluasi. Baru setelah itu dilanjutkan ke fase kedua dan seterusnya hingga bulan Juni.
Agenda selanjutnya, data-data laporan di Qlue akan dijadikan salah satu data yang ditujukan kepada pemerintah, terutama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam membuat kebijakan kantong plastik berbayar pada bulan Juni 2016 mendatang.
Selain Qlue, media sosial lain yang juga memiliki fokus layanan publik adalah Sebangsa dari Yogyakarta. Ingin ikut berpartisipasi dalam kampanye ini? Kamu dapat mengunduh aplikasi Qlue melalui tautan berikut:
(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)
The post Qlue Rayakan Hari Bumi dengan Fitur Baru untuk Laporkan Peritel “Nakal” appeared first on Tech in Asia Indonesia.
sumber:
0 komentar:
Posting Komentar